BOR RS Capai 84,33 Persen
Ruang ICU Tambahan RSUD Buleleng Mulai Beroperasi
Tempat isolasi terpusat yang disiapkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng tersisa 76 bed dari kapasitas 477 bed.
SINGARAJA, NusaBali
Perkembangan kasus konfirmasi baru di Buleleng masih stabil di atas angka seratus. Data terakhir yang dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Rabu (28/7), sebanyak 143 kasus terkonfirmasi baru. Penambahan kasus konfirmasi tersebut membuat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Buleleng mencapai 84,33 persen dari total 217 bed. Sedangkan tempat isolasi terpusat yang disiapkan Satgas tersisa 76 bed dari kapasitas 477 bed.
Pemetaan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dari tiga rumah sakit daerah dan 6 rumah sakit swasta di Buleleng, hingga Rabu (28/7), menyediakan 217 bed isolasi di ruang perawatan Covid-19. Ratusan bed isolasi itu sudah terisi 183 bed. Selain itu RSUD Buleleng juga telah menyiapkan 30 bed ICU khusus untuk pasien Covid-19 bergejala sedang-berat hingga kritis. Hingga kini bed ICU sudah terisi 27 orang pasien.
Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi, Rabu malam, mengatakan kapasitas ICU untuk pasien Covid-19 yang tersedia termasuk ICU tambahan sebanyak 10 bed di lantai II ruang operasi.
“Bed ICU tambahan ini sudah kami gunakan sejak Selasa (27/7) malam kemarin, setelah disiapkan ruangannya selama sekitar sepekan. Sejauh ini khusus untuk ICU yang disiapkan sebanyak 30 bed saya rasa sudah cukup rasional,” ucap dokter spesialis penyakit dalam ini.
Menurut Arya Nugraha, RSUD Buleleng sebagai rumah sakit rujukan tipe B, merupakan satu-satunya rumah sakit di Buleleng yang menyiapkan ICU untuk pasien Covid-19. Sehingga penanganan pasien Covid-19 yang memerlukan penanganan intensif dihandle oleh RSUD Buleleng. Sedangkan untuk kasus pasien bergejala sedang-ringan ditangani oleh delapan rumah sakit lainnya di Buleleng.
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng sejak dua pekan terakhir telah menyiapkan tempat isolasi terpusat di tiga titik. Ketiganya meliputi asrama mahasiswa Undiksha Kampus Jinengdalem di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, serta asrama siswa SMAN/SMKN Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Total ketiga tempat isolasi terpusat tersebut menyiapkan 477 bed untuk tempat isolasi orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR). Namun hingga Rabu kemarin kapasitas tempat isolasi terpusat masih tersisa 15,93 persen saja atau 76 bed.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi, dikonfirmasi terpisah Rabu petang kemarin menyebut, hingga saat ini sisa bed isolasi masih cukup banyak. Dia yang mengkoordinir isolasi terpusat mengatakan belum ada rencana untuk menambah tempat isolasi terpusat. “Memang untuk antisipasi lonjakan kasus, sempat menjajaki SMA Taruna Mandara di Desa Kalianget, Kecamatan Banjar, yang punya asrama siswa juga. Namun sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak yayasan,” ucap Ariadi.
Meski demikian, selain tempat isolasi terpusat yang disediakan Satgas Kabupaten, tempat isolasi terpusat juga banyak disediakan satgas desa. Bahkan jumlah OTG-GR yang menjalani isolasi terpusat di desa dengan isolasi terpusat kabupaten jumlahnya hampir sama, yakni sebanyak 386 orang. “Pak Bupati kemarin memang mengarahkan masing-masing desa juga menyiapkan tempat isolasi terpusat, dengan pengawasan langsung dari satgas desa. Tempat yang digunakan boleh rumah kosong, atau homestay maupun vila di sekitar desa, yang terpenting tidak isolasi di rumah, sehingga bisa menekan penularan,” kata mantan Camat Gerokgak itu.
Sementara itu perkembangan kasus konfirmasi baru sebanyak 143 orang tersebar di Kecamatan Buleleng sebanyak 65 orang, di Kecamatan Banjar 20 orang, di Kecamatan Sawan19 orang, di Kecamatan Sukasada13 orang, di Kecamatan Gerokgak 8 orang, di Kecamatan Busungbiu 7 orang, di Kecamatan Tejakula 6 orang, di Kecamatan Seririt 4 orang, di Kecamatan Kubutambahan 1 orang.
Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 67 orang. Sebanyak 14 orang di antaranya dari Kecamatan Buleleng, 12 orang dari Kecamatan Busungbiu, 9 orang dari Kecamatan Banjar, 8 orang dari Kecamatan Sawan dan Seririt, 7 orang dari Kecamatan Gerokgak, 6 orang dari Kecamatan Sukasada, dan 3 orang dari Kecamatan Kubutambahan. Kasus kematian akibat Covid-19 di Buleleng juga masih tinggi, terakhir tercatat ada 8 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia. Empat orang di antaranya dari Kecamatan Buleleng, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, dan Tejakula.
Kasus yang memuncak membuat jumlah kasus konfirmasi positif kumulatif sebanyak 6.604 orang. Sebanyak 5.325 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 279 orang meninggal dunia, dan sebanyak 1.000 orang pasien positif menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi terpusat. 7 k23
1
Komentar