Kasus Aktif Covid-19 Tembus 11.555 Orang
Korem 163/Wirasatya Siapkan 1.000 Prajurit TNI Jadi Pelacak Covid-19
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 1.119 kasus baru per 29 Juli 2021, bersamaan dengan 615 pasien sembuh dan 20 paisen meninggal.
Jumlah kasus turun sekitar 333 kasus dibanding sehari sebelumnya, ketika terjadi rekor tertinggi sebanyak 1.452 orang terpapar Corona. Wahasil, jumlah kasus aktif Covid-19 di Bali kini tembus 11.555 orang.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 1.119 kasus baru per Kamis kemarin, 170 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), 7 orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sisanya 942 orang merupakan transmisi lokal. Sekadar dicatat, dari 7 orang PLLN yang terkonfirmasi positif Corona, 3 orang di Kota Denpasar, 2 orang di Badung, 1 orang di Tabanan, dan 1 orang lagi di Jembrana.
Tambahan kasus terbanyak kemarin, lagi-lagi muncul di Denpasar men-capai 325 kasus baru, yang terdiri dari 3 orang PPLN, 58 orang PPDN, dan 264 orang transmisi lokal. Ini menunjukkan tingginya mobilitas perjalanan orang dari Denpasar ke luar daerah Bali dan ke luar negeri.
Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua kemarin terjadi di Kabu-paten Buleleng mencapai 174 kasus baru, yang terdiri dari 23 orang PPLN dan 151 orang transmisi lokal. Sementara kasus terbanyak berikutnya terjadi di Badung mencapai 167 kasus baru dan Tabanan (juga 167 kasus baru), disusul Gianyar (82 kasus baru), Karangasem (78 kasus baru), Jembrana (66 kasus baru), Klungkung (29 kasus baru), dan Bangli (27 kasus baru).
Bukan hanya itu, dari luar daerah Bali kemarin juga kembali muncul 4 kasus baru, terdiri dari 2 orang PPLN dan 2 orang transmisi lokal. Ini jauh menurun dibanding sehari sebelumnya, ketika muncul sampai 185 kasus baru dari luar daerah Bali.
Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga kini mencapai 73.674 kasus. Dari jumlah ini, 541 orang atau 0,73 persen di antaranya merupakan PPLN, 7.424 orang atau 10,08 persen PPDN, dan 65.709 orang atau 89,19 persen transmisi lokal.
Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 24.670 kasus, disusul Badung (13.527 kasus), Gianyar (7.303 kasus), Tabanan (7.201 kasus), Buleleng (6.820 kasus), Jembrana (3.682 kasus), Bangli (3.241 kasus), Karangasem (2.503 kasus), dan Klungkung paling steril (2.490 kasus). Gara-gara lonjakan 78 kasus dalam sehari, Karangasem kembali naik peringkat, salip Klungkung. Padahal, baru sehari Karangasem sandang predikat sebagai daerah paling minim kasus Corona di Bali, yang sebelumnya disandang Klungkung.
Pada saat bersamaan, Kamis kemarin, terdapat tambahan 615 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Kasus sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 221 orang, disusul Badung (112 pasien sembuh), Tabanan (99 pasien sembuh), Gianyar (71 pasien sembuh), Buleleng (48 pasien sembuh), Jembrana (38 pasien sembuh), Klungkung (32 pasien sembuh), Karangasem (7 pasien sembuh), dan Bangli (5 pasien sembuh).
Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 60.039 orang. Namun, tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali terus merosot hingga menjadi 81,49 persen dari total 73.674 kasus positif. Ini semakin jauh dari rekor angka sembuhan terti-nggi hampir 96,00 persen 2 bulan lalu.
Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali mencapai 11.555 orang atau 15,68 persen dari total 73.674 kasus positif. Kasus aktif terbanyak berada di Denpasar mencapai 5.028 orang, disusul di Badung (1.868 orang), di Tabanan (1.321 orang), di Buleleng (1.128 orang), di Jembrana (556 orang), di Gianyar (429 orang), di Bangli (399 orang), di Klungkung (376 orang), dan di Karangasem (313 orang). Selain itu, ada 130 orang dari luar daerah Bali dan 7 orang WNA yang masih dalam perawatan.
Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 2.080 orang atau 2,82 persen dari total 73.674 kasus positif. Ini setelah per Kamis kemarin kembali ada 20 pasien meninggal dunia, terbanyak berada di Tabanan mencapai 8 orang, disusul di Badung (4 pasien meninggal), di Denpasar (3 pasien meninggal), di Jembrana (2 pasien meninggal), di Bangli (2 pasien meninggal), selain juga dari luar Bali (1 pasien meninggal).
Sementara itu, Korem 163/Wirasatya siapkan 1.000 prajurit TNI untuk menjadi tracer kontak erat Covid-19. Prajurit yang diterjunkan sebagai pelacak Covid-19 tersebut berasal dari personel 8 Kodim jajaran Korem 163/Wirasatya.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 163/Wirasatya, Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia, mengatakan seribuan personel yang dikerahkan sebagai pelacak Covid-19 ini sebagian besar adalah Babinsa dan Bintara Staf lainnya. Pengerahan tracer ini sebagai upaya TNI dalam membantu pemerintah daerah di Bali meningkatkan rasio pelacakan (tracing), sehingga penyebaran Covid-19 cepat terkendali.Mayor Diana Sukertia menyebutkan, sebelum diterjunkan ke lapangan, 1.000 prajurit TNI tersebut telah diberi pembekalan selama secara virtual selama dua hari, 27-28 Juli 2021. Selama mengikuti pelatihan, prajurit TNI ini dipandu oleh Staf Ahli Epidemiologi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Tim Kesehatan Kodam IX/Udayana. "Di lapangan nanti, tugas mereka akan bersinergi dengan tracer dari kepolisian, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan," jelas Mayor Diana Sukertia di Denpasar, Kamis kemarin.
Tugas para tracer ini akan melakukan pelacakan Covid-19 dengan dua cara, masing-masing secara manual dan secara digital. Cara digital akan menjadi langkah pertama. Dalam hal ini, para Babinsa akan menerima pemberitahuan atau notifikasi dari Dinas Kesehatan di daerahnya. Kemudian, mereka akan menghubungi dan mewawancarai warga lewat aplikasi pengiriman pesan WhatsApp atau telepon.
Jika dengan cara digital tidak bisa dilakukan atau tidak mendapatkan respons, maka para tracer dari TNI ini akan mendatangi rumah-rumah warga yang dicurigai telah terjadi kontak erat Covid-19. Hasil wawancara para tracer tersebut selanjutnya akan dilaporkan berjenjang, mulai dari Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, sampai masuk menjadi laporan nasional.
"Dengan upaya ini, diharapkan bisa menekan laju penyebaran Covid-19 di Bali. Tentunya para tracer dari TNI ini saya tekankan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jangan sampai mereka malah terpapar," tegas Mayor Diana Sukertia. 7 pol,nar
Komentar