Imbas PPKM, Stok Darah Terbatas
SINGARAJA, NusaBali
Di tengah lonjakan penularan Covid-19 dan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Unit Tranfusi Daerah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Buleleng kesulitan melaksanakan donor darah secara jemput bola karena kegiatan berkerumun belum dibolehkan. Hal ini berimbas pada ketersedian stok darah yang dikelola UDD PMI Buleleng akhir-akhir ini semakin terbatas.
Kepala UDD PMI Cabang Buleleng, dr Rizani mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda, rata-rata UDD menerima permintaan kantong darah siap pakai mencapai 35 kantong setiap hari untuk semua golongan darah. Kebutuhan kantong darah ini tak sebanding dengan penyedian jumlah stok di UDD yang terbatas. Stok darah dari donasi yang diterima UDD dalam sebulan hanya sekitar 600 kantong.
Diakui dr Rizani, penurunan stok darah tidak bisa dihindari karena dampak lonjakan kasus Covid-19 yang berujung pada pemberlakuan PPKM seperti saat ini. Beberapa organisasi atau kelompok masyarakat yang akan menggelar aksi sosial dengan melaksanakan kegiatan donor darah tidak bisa digelar karena kebijakan larangan berkerumun di tempat terbuka.
"Kami sudah tidak bisa door to door melakukan donor darah, karena memang larangan berkumpul dimasa PPKM ini, sehingga donasi darah dari masyarakat pun tidak bisa kita tampung. Imbasnya stok darah semakin menipis belakangan ini," tutur dr Rizani, dikonfirmasi Kamis (29/7) siang.
Kondisi ini memaksa pihkanya tidak bisa melayani hanya dengan mengandalkan stok kantong darah siap pakai yang dihimpun. Pihak UDD pun menerapkan sistem penukaran dengan donor pengganti oleh keluarga pasien yang saat itu membutuhkan tranfsusi darah.
"Stok darah sangat terbatas, kebutuhan harian ini tidak bisa kami penuhi kalau hanya mengandalkan stok darah yang sudah kami himpun. Sekarang kami terapkan skema penukar darah dengan donor langsung yang dilakukan oleh keluarga pasien yang membutuhkan," ujar dr Rizani.
Namun, pihaknya masih bisa menyediakan stok darah siap pakai untuk pasien yang statusnya emergency dan membutuhkan transfusi darah secepatnya. Hanya saja, stok darah ini tidak bisa sembarangan dikeluarkan. "Untuk pasien dengan status emergency dan dikuatkan permohonan dokter atau kepala ruangan pasien dirawat," tukas dr Rizani.7 mz
Komentar