Semua Desa di Buleleng Wajib Siapkan Bed Isolasi
5 Hari Beruntun Kasus Covid-19 di Bali Selalu di Atas 1.000
Setiap desa di Buleleng boleh gunakan vila, home stay, penginapan, dan rumah kos yang kosong sebagai tempat isolasi OTG-GR
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh 129 desa di Kabupaten Buleleng wajib siapkan tempat isolasi terpusat tingkat desa bagi warga terkonfirmasi positif Covid-19 kategorI tanpa gejala dan gejala ringan (OTG) GR. Kebijakan ini diambil menyusul lonjakan kasus harian Covid-19 di Buleleng yang terus mencapai tiga digit, sehingga tempat isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah mulai penuh.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan isolasi terpusat tingkat desa diperlukan karena termpat isolasi terpusat yang disiapkan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng di tiga titik sudah penuh. “Makanya, seluruh desa di Buleleng diwajibkan menyiapkan tempat isolasi desa,” terang Putu Ariadi di Singaraja, Jumat (30/7).
Menurut Putu Ariadi, masing-masing desa diizinkan menggunakan vila, home stay, penginapan, dan rumah kos atau rumah kontrakan yang kosong sebagai tempat isolasi bagi warganya yang terkonfirmasi Covid-19 kategori OTG-GR. Seluruh pembiayaan isolasi desa ini dibebankan pada APBDes.
Putu Ariadi menyebutkan, Satgas Desa baru dapat mengalihkan isolasi warganya ke isolasi terpusat tingkat kabupaten, ketika tempat isolasi desa yang disiapkan sudah penuh. Hal tersebut karena saat ini tempat isolasi terpusat kabupaten juga sudah mulai penuh.
Satgas Covid-19 Buleleng siapkan tiga tempat untuk isolasi terpusat tingkat kabupaten. Termasuk di antaranya Asrama Undiksha Singaraja di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng dan Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutmbahan, Buleleng.
Putu Ariadi mengatakan, untuk isolasi terpusat di Asrama Undiksha Singaraja sekarang sudah penuh dengan kapasitas 152 bed (tempat tidur). Sedangkan untuk tempat isolasi di Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara, tinggal tersisa 60 bed dari kapasitas 477 tempat tidur. “Sehingga isolasi terpusat tingkat desa sangat membantu di tengah melonjaknya kasus Covid-19 ini,” jelas mantan Kadis Lingkungan Hidup Buleleng ini.
Menurut Putu Ariadi, sejauh ini sudah tersedia 636 bed untuk mengisolasi pasien Covid-19 kategori OTG-GR di tingkat desa. Dari 636 bed tersebut, hingga Jumat kemarin baru terisi 60 tempat tidur atau 10 persen. Satgas Penanganan Covid-19 masih mengizinkan isolasi mandiri di rumah bagi kasus klaster keluarga.
Warga yang menjalani isolasi mandiri akan dibantu Satgas Desa untuk menyiapkan logistik dan konsumsi. Rumah warga yang menjalani isolasi mandiri juga dipasangi stiker, untuk memudahkan pengawasan dan pengecekan kesehatan oleh petugas medis.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih menggila, dengan tambahan kasus di atas 1.000 orang selama lima hari secara beruntun sejak 26 Juli 2021. Ini setelah per 30 Juli 2021 di Bali kembali muncul 1.365 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 811 pasien sembuh dan 37 pasien meninggal.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 1.365 kasus baru per Jumat kemarin , 241 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), 9 orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sisanya 1.115 orang merupakan transmisi lokal. Satu catatan, dari 9 orang PLLN yang terkonfirmasi positif Corona, 7 orang di Kota Denpasar, 1 orang di Tabanan, dan 1 orang lagi di Jembrana.
Tambahan kasus terbanyak kemarin, seperti biasa, muncul di Denpasar mencapai 589 kasus baru, yang terdiri dari 7 orang PPLN, 147 orang PPDN, dan 435 orang transmisi lokal. Ini menunjukkan tingginya mobilitas perjalanan orang dari Denpasar ke luar daerah Bali dan ke luar negeri. Dan, terjangan 589 kasus dalam sehari di Denpasar ini meripakanb rekor harian tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun sejak Maret 2020.
Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua kemarin terjadi di Kabu-paten Badung mencapai 198 kasus baru, yang terdiri dari 32 orang PPLN dan 166 orang transmisi lokal. Sementara kasus terbanyak berikutnya terjadi di Buleleng mencapai 162 kasus baru, disusul Tabanan (135 kasus baru), Gianyar (92 kasus baru), Jembrana (81 kasus baru), Karangasem (47 kasus baru), Klungkung (41 kasus baru), dan Bangli (18 kasus baru).
Ini untuk kelima kalinya secara beruntun terjadi tambahan kasus baru Covid-19 di Bali mencapai angka tiga digit. Dimulai dari 26 Juli 2021 ketika muncul 1.078 kasus baru bersamaan dengan 802 pasien sembuh dan 26 pasien meninggal), kemudian 27 Juli dengan 1.314 kasus baru (bertsamaan dengan 829 pasien sembuh dan 33 pasien meninggal), 28 Juli dengan 1.452 kasus baru (bersamaan dengan 955 pasien sembuh dan 44 pasien meninggal), dan 29 Juli dengan 1.119 kasus baru (bersa-maan dengan 811 pasien sembuh dan 37 pasien meninggal).
Dengan tambahan 1.365 kasus per Jumat kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi hingga kini mencapai 75.039 orang. Dari jumlah ini, 550 orang atau 0,73 persen di antaranya merupakan PPLN, 7.665 orang atau 10,22 persen PPDN, dan 66.824 orang atau 89,05 persen merupakan transmisi lokal.
Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 25.259 kasus, disusul Badung (13.725 kasus), Gianyar (7.395 kasus), Tabanan (7.336 kasus), Buleleng (6.982 kasus), Jembrana (3.764 kasus), Bangli (3.259 kasus), Karangasem (2.550 kasus), dan Klungkung paling steril (2.541 kasus).
Yang menggembirakan, pada saat bersamaan kemarin, terdapat tambahan 811 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Kasus sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 243 orang, disusul Badung (199 pasien sembuh), Buleleng (132 pasien sembuh), Gianyar (80 pasien sembuh), Tabanan (64 pasien sembuh), Bangli (40 pasien sembuh), Klungkung (20 pasien sembuh), Karangasem (17 pasien sem-buh), dan Jembrana (16 pasien sembuh).
Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 60.850 orang. Namun, tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali terus merosot hingga menjadi 81,09 persen dari total 75.039 kasus positif. Ini semakin jauh dari rekor angka sembuhan terti-nggi hampir 96,00 persen 2 bulan lalu.
Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali mencapai 12.072 orang atau 16,09 persen dari total 75.039 kasus positif. Kasus aktif terbanyak berada di Denpasar mencapai 5.368 orang, disusul di Badung (1.858 orang), di Tabanan (1.385 orang), di Buleleng (1.152 orang), di Jembrana (629 orang), di Gianyar (441 orang), di Klungkung (396 orang), di Bangli (377 orang), dan di Karangasem (337 orang). Selain itu, ada 132 orang dari luar daerah Bali dan 7 orang WNA yang masih dalam perawatan.
Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 2.117 orang atau 2,82 persen dari total 75.039 kasus positif. Ini setelah per Jumat kemarin kembali ada 37 pasien meninggal dunia, terbanyak berada di Tabanan mencapai 8 orang, disusul di Badung (9 pasien meninggal), di Tabanan (7 pasien meninggal), di Denpasar (6 pasien meninggal), di Gianyar (6 pasien meninggal), di Buleleng (6 pasien meninggal), dan di Klungkung (1 pasien meninggal).
Ini pula meruipakan rekor harian meninggal terbanyak kedua di Bali selama hampir 1,5 tahun pandemi Covid-19. Rekor tertinggi sebelumnya terjadi 28 Juli 2021 lalu ketika terdapat 44 pasien meninggal di Bali, bersamaan dengan munculnya 1.452 kasus baru dan 955 pasien sembuh. Sekadar dicatat, sat itu juga menjadi rekor harian tertinggi jumlah kasus baru dan pasien sembuh di Bali. 7 k23,nar
1
Komentar