Interaksi Atlet Dibatasi saat TC Sentralisasi
DENPASAR, NusaBali
Pihak penguurus cabang olahraga (cabor) berharap interaksi atlet dibatasi saat TC sentralisasi. Hal itu sangat penting agar terhindar penularan Virus Corona.
Apalagi jumlah atlet mencapai 239 orang dari 28 bor. Belum lagi ditambah jumlah pelatih yang mencapai 66 pelatih. Karena itulah, KONI Bali menekankan adanya pembatasan interaksi tersebut, baik dalam satu cabor dan antar cabor.
"Kami mengapresiasi dan menyambut baik soal program TC Sentralisasi awal Agustus nanti. Namun teknis pelaksanaannya setiap cabor memiliki kendala berbeda-berbeda," kata Ketua Umum Pengprov POSSI Bali, Bagus Partha Wijaya, Jumat (30/7).
Menurut mantan hakim militer di Pengadilan Denpasar itu, pembatasan dimulai dari tempat tinggal atlet agar disiapkan agar terhindar dari adanya interaksi antara peserta TC maupun interaksi dengan pihak luar. Hal ini agar kondisi atlet terhindar dari penularan Covid-19.
"Saat ini yang paling penting kondisi atlet sehat. Jika interaksi mampu dibatasi, jelas jarak antara atlet pasti sesuai protokol kesehatan. Minimal posisinya saling berjauhan," tegas pria yang juga Wakil Ketua Pengadilan Militer Manado itu.
Bagus Partha berharap selama TC Sentralisasi tidak ada lagi perkecualian. Diterapkan pada semua yang terlibat secara ketat dan tegas. Sedangkan cabor selam sendiri, kata anggota TNI AL dari Bandem Karangasem itu, dari 11 atlet cabor selam, 8 atlet di nomor kolam TC Sentralisasi di Bali dan tiga atlet di Pantai Pasir Putih, Situbondo.
"Yang TC Sentralisasi di Bali, saya harap semua mengikuti aturan dengan baik," kata pria yang kini menempuh S3 Hukum di Unud Denpasar.
Ke-8 atlet selam nomor kolam,yakni Putu Widi Ananda Putri, Ni Luh Made Citra Dewi, Revallina Nesya Reginata, Luh Kade Dewi Rahayu, Gede Kenas Alvaro Mahima, I Made Legawa Stanel Brahmarsa, I Putu Sheva Marta Dewa, dan Sugiharto Sugono. dek
Komentar