nusabali

Kapolda Baru Fokus Narkotika dan Terorisme

  • www.nusabali.com-kapolda-baru-fokus-narkotika-dan-terorisme

Sehari setelah serah terima jabatan (Sertijab) di Jakarta, Kapolda Bali yang baru, Dr Drs Petrus Reinhard Golose MM, 51, menginjakkan kakinya di Pulau Dewata, Kamis (5/1) siang.

DENPASAR, NusaBali

Jenderal Polisi Bintang Dua yang menggantikan Irjen Sugeng Priyanto sebagai Kapolda Bali ini datang ke Mapolda Bali untuk perkenalan, dilanjut acara pisah sambut. Selaku Kapolda Bali, Petrus Golose menyatakan akan fokus penanganan masalah narkotika dan terorisme.

Petrus Golose tiba di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Kamis siang sekitar pukul 14.30 Wita, bersama keluarga besarnya dengan pengawalan ketat. Begitu tiba di gerbang depan Mapolda Bali, Petrus Golose langsung disambut Tarian Penyambutan Kreasi yang dibawakan siswa-siswi dari SMKN 5 Denpasar. Dalam tarian ini, ada atraksi Hanoman, yang bermakna memberikan nuasa keagungan bagi pemimpin baru.

Selanjutnya, satu per satu pejabat utama Polda Bali, termasuk seluruh Kapolres se-Bali, memberikan ucapan selamat datang kepada Petrus Golose. Acara diakhiri pertemuann Petrus Golose dengan Kapolda Bali sebelumnya, Sugeng Priyanto. Petrus Golose sendiri sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sedangkan Sugeng Priyanto akan berugas sebagai Dirjen di Kementerian Tenaga Kerja.

Ditemui di sela acara pertemuan dengan pejabat utama Polda Bali, Kamis kemarin, Petrus Golose langsung memuji keindahan Pulau Bali, destinasi wisata yang ditunjang dengan adat istiadat budaya yang sangat kental. Dengan keindahan dan panorama yang indah pula, menjadikan Bali sangat dipercaya sebagai tempat untuk penyelenggaraan beberapa kegiatan internasional.

“Kita tahu bersama, beberapa event international di Bali amat sangat menarik, karena kearifan lokal yang sangat luar biasa dari masyarakat,” ungkap Perwira Tinggi Polri kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 27 November 1965, yang pernah bergabung dalam Tim Investigasi Bom Bali I 2002 dan Bom Bali II 2005 ini.

Sebagai Kapolda Bali yang baru, Petrus Golose berjanji tetap akan melanjutkan program-program Kapolda sebelumnya. Namun, karena saat ini masih menjabat sebagai Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Petrus Golose mengaku tetap fokus dalam penanganan Transnational Crime.

“Karena latar belakang saya transnational crime, maka akan sedikit melaksanakan system desentralisasi penanganan Transnational Crime, seperti masalah narkotika dan terorisme. Untuk prioritas, tentu penanganan narkotika,” tegas Petrus Golose.

Perwira Polri yang pernah ditugaskan menangkap dan menembak mati gembong teroris asal Malaysia, Dr Azhari, dalam penggerebekan di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005 ini, mengatakan sebagai daerah tujuan wisata terkenal, Bali harus terjaga keamanannya. Untuk itu, tidak hanya Transnational Crime yang ditanganinya selaku kapolda Bali, tapi juga masalah Cyber Crime, International Economyc Crime, hingga Money Loundring.

Petrus Golose menyebutkan, ada 35 perwakilan negara sahabat di Bali. Hal ini sejalan dengan jabatannya sekarang Kapolda Bali dan Deputi Kerjasama International BNPT. “Sehingga hal ini sangat penting untuk mendukung Bali sebagai destinasi, tapi tetap meminimalkan kejadian-kejadian Transnasional,” tandas lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 ini.

Untuk terobosan awal, ayah 3 anak ini mengaku akan membuat sistem Task Force dan menjalankan koordinasi di internal kesatuan. Dengan adanya Task Force ini, anggotanya tidak berjalan sendiri-sendiri yang berakibat tugas tidak pragmentif, melainkan bisa intergratit.

Sementara itu, acara pergantian Kapolda Bali dari Irjen Sugeng Priyanto ke Irjen Petrus Reinhard Golose akan dilanjutkan dengan agenda pisah sambut, Jumat (6/1) malam ini. Acara pisah sambut Kapolda Bali yang lama dan baru direncanakan digelar di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Petrus Golose sempat mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung Tim Densus 88 Antiteror/Polri, ketika sukses melumpuhkan gembong teroris asal Malaysia, Dr Azahari dan kelompoknya di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Dr Azhaari merupakan gembong teroris Bom Bali II 2005. Dia mendapat penghargaan dari Kapolri (saat itu) Jenderal Sutanto bersama dengan Tito Karnavian (kini Kapolri), Idham Azis, dan Rycko Amelza Dahniel cs.

Petrus Golose juga terlibat dalam penyidikan internasional di Singapura, Malaysia, AS, Jepang, Timor Leste, Selandia Baru, Amerika Selatan, Kamboja, Thailand, dan Filipina. Dia juga aktif terlibat dalam Panitia Kerja dan Panitia Khusus sebagai wakil dari pemerintah RI dalam merumuskan RU Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah diundangkan menjadi UU Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 21 April 2008 silam.

Sedangkan Sugeng Priyanto merupakan Jenderal Polisi Bintang Dua kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Juli 1961. Dia sudah setahun tahun lebih menjadi Kapolda Bali sejak 14 September 2015, setelah menggantikan Irjen Ronny F Sompie yang terpilih menjadi Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM. Sebelum ditugaskan menjadi Kapolda Bali, Sugeng Priyanto menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Mabes Polri. * rez

Komentar