Denpasar Buka Dapur Umum Gotong Royong
Usai Buka Resmi Dapur Umum, Walikota dan Wawali Ikut Memasak
Siapkan minimal 1.000 paket nasi per hari, masyarakat harus order ke dapur umum sehari sebelumnya
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar konsisten dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Setelah membantu nasi dan snack kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri, kini Pemkot Denpasar kembali menggelar Dapur Umum Gotong Royong Kota Denpasar, sejak Minggu (1/8) pagi.
Dapur Umum Gotong Royong ini digelar Pemkot Denpasar Rumah Makan Jaba Paon, Jalan Kaliasem Nomor 9 Denpasar, sebelah timur laut Rumah Jabatan Gubernur Bali di Komplek Jaya Sabha Denpasar. Kegiatan ini dilaksanakan Pemkot Denpasar bersinergi dengan RM Jaba Paon Denpasar atas dukungan BPD Bali, Hiswana Migas, Inti Bali, Omsa Medic, dan Alumni SMAN 1 Denpasar.
Peresmian Dapur Umum Gotong Royong Denpasar, Minggu pagi sekitar pukul 08.30 Wita, dilakukan langsung oleh Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara, didampingi Wawali Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua TP PKK Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara. Hadir pula Penjabat Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Direktur BPD Bali I Nyoman Sudharma, Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali I Nyoman Sumanaya, dan Kepala OPD lingkup Pemkot Denpasar.
Kegiatan masak memasak di Dapur Umum Gotong Royong Denpasar ini melibatkan beberapa unsur relawan dari Tagana, Brimod Polda Bali, TNI, dan relawan lainnya. Rencananya, Dapur Umum Gotong Royong Denpasar ini akan digelar terus sampai nanti pandemi Covid-19 berakhir. Setiap hari ditargetkan bisa memasak minimal 1.000 paket na-si untuk masyarakat.
Menariknya, pada hari pertama digelarnya Dapur Umum Gotong Royong, Minggu kemarin, Walikota Jaya Negara dan Wawali Agus Arya Wibawa turun langsung ikut memasak. Mereka juga kut menyiapkan paket nasi kotak yang akan di distribusikan kepada masyarakat. Sedangkan istri walikota dan wawali tampak sibuk menyiapkan bahan sayuran.
Walikota Jaya Negara mengatakan, Dapur Umum Gotong Royong Denpasar ini kembali diaktifkan, karena pemerintah memberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, sehungga masyarakat banyak memerlukan bantuan. Sebetulnya, dapur umum ini sudah ada saat diberlakukan PPKM, Mei 2020 lalu, namun sempat terhenti. "Karena sekarang ada PPKM Level 4 dan masyarakat sangat membutuhkan bantuan, maka kami aktifkan lagi dapur umum ini," ujar Jaya Negara. Jaya Negara menyebutkan, untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, mereka sudah mendapat bantuan konsumsi dua kali sehari.
Sedangkan di lapangan, ternyata masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. "Banyak masyarakat yang perlu kami sasar. Misalnya, di Pantai Sanur ada pedagang, juga ada mahasiswa. Kami juga bekerja sama dengan mahasiswa Unud untuk penyaluran bantuan," ujar Walikota asal Kelurtahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini.
Menurut Jaya Negara, warga yang membutuhkan bantuan nasi bungkus juga bisa menyampaikan kepada masing-masing kepala lingkungan (Kaling), yang nantinya akan meneruskan ke perbekel/lurah. Selain itu, mereka bisa juga langsung ke datang ke Dapur Umum Gotong Royong di Jalan Kaliasem Denpasar.
"Nanti makanannya akan kami kirim melalui Tagana. Ini sifatnya berbagi dan gotong royong untuk meringankan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan mereka," tandas Jaya Negara, yang kemarin didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar, Dewa Gede Rai.
Jaya Negara mengingatkan, pemesanan atau amprah makanan ke Dapur Umum Gotong Royong harus dilakukan minimal sehari sebelumnya. Dalam sehari, akan dibuat minimal 1.000 paket nasi. Sedangkan tenaga relawan yang dibutuhkan untuk memasak minimal 20 orang. "Jika ada tambahan lagi, akan kami kondisikan, karena di sini maksimal bisa membuat 2.000 paket nasi," terang politisi senior PDIP yang bgerpengalaman tiga kali periode menjadi Wakil Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021) ini.
Sementara itu, Wawali Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan ketersediaan pangan melalui Dapur Umum Gotong Royong ini bebas dari bahan-bahan yang merugikan. Bahannya dapat diterima seluruh kalangan. "Dalam sehari, kami rancang pembagian makanan dua kali, yakni siang pukul 11.00 Wita dan sore pukul 16.00 Wita," kata Arya Wibawa.
Menurut Arya Wibawa, sasaran dari program dapur umum ini adalah masyarakat yang sangat membutuhkan, utamanya bagi mereka yang sama sekali belum mendapatkan bantuan dari sumber dana mana pun. “Dengan program Dapur Umum Gotong Royong Denpasar ini, diharapkan bisa memberikan ruang bagi masyarakat, kelompok masyarakat, perseorangan, organisasi, perusahaan swasta, perbankan, dan BUMN atau BUMD untuk berkontribusi lewat donasi sebagai penerapan pola gotong royong,” terang politisi asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Barat yang mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar ini. mis
1
Komentar