Walikota: Tunda Dulu Uang Seragam
Penggunaan Seragam Belum Diperlukan Saat Sekolah Daring
Penundaan melihat situasi saat ini, jika nanti sudah diijinkan pembelajaran tatap muka (PTM), maka pembelian seragam akan dilaksanakan.
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menginstruksikan kepada seluruh sekolah baik negeri dan swasta di Kota Denpasar untuk menunda pembayaran uang pakaian seragam. Hal ini dilakukan lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Plt Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya saat Virtual Meeting bersama kepala sekolah (Kasek) se-Kota Denpasar di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (4/8).
Jaya Negara mengatakan, pandemi Covid-19 yang mewabah hingga saat ini memberikan dampak serius bagi masyarakat. Tak hanya kesehatan, perekonomian masyarakat juga sangat terdampak. "Melihat kondisi perekonomian masyarakat saat ini kami berharap kepada sekolah di Kota Denpasar agar menunda pembayaran uang pakaian seragam oleh orangtua siswa kepada sekolah,” jelasnya.
Jaya Negara mengatakan, penundaan ini dilakukan bagi sekolah yang berada di bawah naungan Pemkot Denpasar dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta. Hal ini lantaran proses pembelajaran masih menggunakan metode dalam jaringan (daring) atau online, sehingga penggunaan seragam masih belum diperlukan.
“Ini hanya ditunda karena melihat situasi saat ini, jika nanti kebijakan sudah diijinkan pembelajaran tatap muka (PTM) tentu pembelian seragam akan dilaksanakan, tentunya pembelajaran tatap muka akan didahului dengan persiapan penerapan prokes serta vaksinasi yang optimal,” terang Jaya Negara.
Selain meminta untuk penundaan pembayaran uang pakaian, Jaya Negara juga mengajak seluruh jajaran sekolah di Kota Denpasar untuk gotong-royong dalam penanganan pandemi. Terutama dalam mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan, percepatan vaksinasi bagi siswa dan mendukung UMKM di wilayah sekolah masing-masing.
“Kami mengajak jajaran sekolah di Kota Denpasar untuk bergotong-royong bersama dalam membantu sesama, hal ini utamanya dalam mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan, serta membantu UMKM di kawasan sekolah,” ujarnya. *mis
Hal itu diungkapkan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Plt Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya saat Virtual Meeting bersama kepala sekolah (Kasek) se-Kota Denpasar di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (4/8).
Jaya Negara mengatakan, pandemi Covid-19 yang mewabah hingga saat ini memberikan dampak serius bagi masyarakat. Tak hanya kesehatan, perekonomian masyarakat juga sangat terdampak. "Melihat kondisi perekonomian masyarakat saat ini kami berharap kepada sekolah di Kota Denpasar agar menunda pembayaran uang pakaian seragam oleh orangtua siswa kepada sekolah,” jelasnya.
Jaya Negara mengatakan, penundaan ini dilakukan bagi sekolah yang berada di bawah naungan Pemkot Denpasar dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta. Hal ini lantaran proses pembelajaran masih menggunakan metode dalam jaringan (daring) atau online, sehingga penggunaan seragam masih belum diperlukan.
“Ini hanya ditunda karena melihat situasi saat ini, jika nanti kebijakan sudah diijinkan pembelajaran tatap muka (PTM) tentu pembelian seragam akan dilaksanakan, tentunya pembelajaran tatap muka akan didahului dengan persiapan penerapan prokes serta vaksinasi yang optimal,” terang Jaya Negara.
Selain meminta untuk penundaan pembayaran uang pakaian, Jaya Negara juga mengajak seluruh jajaran sekolah di Kota Denpasar untuk gotong-royong dalam penanganan pandemi. Terutama dalam mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan, percepatan vaksinasi bagi siswa dan mendukung UMKM di wilayah sekolah masing-masing.
“Kami mengajak jajaran sekolah di Kota Denpasar untuk bergotong-royong bersama dalam membantu sesama, hal ini utamanya dalam mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan, serta membantu UMKM di kawasan sekolah,” ujarnya. *mis
1
Komentar