Hanya Andalkan Bantuan Kemensos RI
Gianyar Setop Bantuan Warga Terdampak Pandemi
Gianyar hanya mengandalkan bantuan kepada warga tidak mampu ini, bersumber dari dana pusat.
GIANYAR, NusaBali
Tahun 2021, Pemkab Gianyar gencar membangun proyek fisik di tengah pandemi dengan APBD 2021, an dana pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Namun tahun ini, Pemkab ini tak memberikan bantuan sosial kepada warga miskin/kurang mampu, maupun masyarakat terdampak pandemi. Gianyar hanya mengandalkan bantuan dari Kemensos RI.
"Tahun 2021 ini, bantuan kepada warga tidak mampu dari Pemkab Gianyar, terhenti. Karena anggaran terbatas," jelas Sekretaris Dinas Sosial Gianyar, Nurwidyaswanto, ketika dikonfirmasi, Kamis (5/8).
Namun, lanjut dia, warga yang terdata sudah mendapatkan bantuan program pusat, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kemensos RI.
Kata Nurwidyaswanto, penurunan PAD Kabupaten Gianyar menyebabkan beberapa kegiatan, termasuk bantaun sosial terdampak pandemi, dihentikan pelaksanaannya. Bahkan bantuan untuk warga tidak mampu juga terhenti yang berupa sembako dan bantuan lainnya. Kini, Gianyar hanya mengandalkan bantuan kepada warga tidak mampu ini, bersumber dari dana pusat.
Disebutkan, untuk BLT, setiap warga tidak mampu mendapat dana BLT sebesar Rp 200.000/bulan. Sedangkan untuk PKH dengan nominal Rp 300.000 ditukar dengan beras. BNPT diberikan kepada 3.000 penerima dan setiap warga yang memiliki kartu elektronik E-Warung, bisa mengambil bantuan di desa-desa yang sudah memiliki Warung Elektronik. Pada E-Warung ini warga penerima bantuan menerima beras 5 kg/bulan.
Untuk bantuan terhadap warga miskin tahun 2021, lanjut Nurwidyaswanto, bersumber dari Kementerian Sosial RI berupa program bantuan sosial. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 9.721 KPM (Keluarga Penerima Manfaat), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sejumlah 12.879 KPM,
Bantuan Sosial Beras (BSB) PPKM sejumlah 3.000 paket 5 kg beras. Bantuan terakhir BST sejumlah 20.332 KPM bernilai Rp 300.000/bulan didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.
Perbekel Sidan Wayan Sukra Suyasa, ketika dikonfirmasi, menjelaskan bantuan dari pusat sudah langsung turun ke desa dan disalurkan melalui tenggang waktu per bulan. Jumlah penerima BST di Desa Sidan 173 KK.
Sebelumnya diberitakan, pandemi sejak Maret 2020 hingga waktu tak pasti, telah memiskinkan banyak masyarakat. Namun demikian, Pemkab Gianyar tak akan merefocusing anggaran sejumlah proyek fisik. Pemkab akan segera memasang 350 unit lampu penerangan jalan (LPJ) mirip penjor hias tahap II bernilai Rp 12,8 miliar di pinggiran Kota Gianyar.
Di bagian lain, Pemkab Gianyar kembali meminjam dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Jakarta, bernilai Rp 343 miliar. Dana program Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) ini akan dipakai untuk membiayai sejumlah proyek fisik di Gianyar.*nvi
"Tahun 2021 ini, bantuan kepada warga tidak mampu dari Pemkab Gianyar, terhenti. Karena anggaran terbatas," jelas Sekretaris Dinas Sosial Gianyar, Nurwidyaswanto, ketika dikonfirmasi, Kamis (5/8).
Namun, lanjut dia, warga yang terdata sudah mendapatkan bantuan program pusat, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kemensos RI.
Kata Nurwidyaswanto, penurunan PAD Kabupaten Gianyar menyebabkan beberapa kegiatan, termasuk bantaun sosial terdampak pandemi, dihentikan pelaksanaannya. Bahkan bantuan untuk warga tidak mampu juga terhenti yang berupa sembako dan bantuan lainnya. Kini, Gianyar hanya mengandalkan bantuan kepada warga tidak mampu ini, bersumber dari dana pusat.
Disebutkan, untuk BLT, setiap warga tidak mampu mendapat dana BLT sebesar Rp 200.000/bulan. Sedangkan untuk PKH dengan nominal Rp 300.000 ditukar dengan beras. BNPT diberikan kepada 3.000 penerima dan setiap warga yang memiliki kartu elektronik E-Warung, bisa mengambil bantuan di desa-desa yang sudah memiliki Warung Elektronik. Pada E-Warung ini warga penerima bantuan menerima beras 5 kg/bulan.
Untuk bantuan terhadap warga miskin tahun 2021, lanjut Nurwidyaswanto, bersumber dari Kementerian Sosial RI berupa program bantuan sosial. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 9.721 KPM (Keluarga Penerima Manfaat), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sejumlah 12.879 KPM,
Bantuan Sosial Beras (BSB) PPKM sejumlah 3.000 paket 5 kg beras. Bantuan terakhir BST sejumlah 20.332 KPM bernilai Rp 300.000/bulan didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.
Perbekel Sidan Wayan Sukra Suyasa, ketika dikonfirmasi, menjelaskan bantuan dari pusat sudah langsung turun ke desa dan disalurkan melalui tenggang waktu per bulan. Jumlah penerima BST di Desa Sidan 173 KK.
Sebelumnya diberitakan, pandemi sejak Maret 2020 hingga waktu tak pasti, telah memiskinkan banyak masyarakat. Namun demikian, Pemkab Gianyar tak akan merefocusing anggaran sejumlah proyek fisik. Pemkab akan segera memasang 350 unit lampu penerangan jalan (LPJ) mirip penjor hias tahap II bernilai Rp 12,8 miliar di pinggiran Kota Gianyar.
Di bagian lain, Pemkab Gianyar kembali meminjam dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Jakarta, bernilai Rp 343 miliar. Dana program Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) ini akan dipakai untuk membiayai sejumlah proyek fisik di Gianyar.*nvi
1
Komentar