Fraksi NasDem-PSI Ingatkan Pemkot Benahi Pelaksanaan PPDB
DENPASAR, NusaBali
Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Denpasar mengingatkan kepada Pemkot Denpasar untuk kembali memperhatikan berbagai program yang selama ini sering menimbulkam permasalahan di Kota Denpasar.
Salah satunya Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri yang selalu menjadi masalah setiap pelaksanaannya. Hal itu diungkapkan salah satu Anggota Fraksi Nasdem-PSI, I Wayan Gatra, Jumat (6/8). Menurut Gatra, kendati rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) semesta berencana Kota Denpasar tahun 2021-2026 dan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) atau KUA-PPAS sudah diketok palu namun perlu adanya masukan kembali untuk perbaikan kegiatan pemerintah.
Kegiatan yang selama ini paling rentan menjadi permasalahan yakni masalah PPDB yang setiap tahunnya selalu menjadi masalah. "Selama ini kan PPDB terus menimbulkan permasalahan. Kami harap, Pemkot Denpasar untuk mengurangi permasalahan tersebut dengan membuat program-program strategis terkait peningkatan sekolah swasta," jelasnya.
Sehingga, Gatra mengatakan masyarakat tidak terlalu berorientasi pada sekolah negeri. Di samping itu, OPD terkait agar lebih gencar sosialisasi kepada masyarakat tentang mengurangi stigma sekolah negeri dan swasta. Selain, PPDB permasalahan juga ada di peserta BPJS. Di mana, sebanyak 53.704 orang di Denpasar belum mengikuti BPJS Kesehatan. Menurut dia, permasalahannya sekarang ada di sosialisasi yang harus dioptimalkan. Kemungkinan, warga yang belum memiliki BPJS merupakan warga yang mapan. Sehingga, mereka bisa mengikuti BOJS secara mandiri.
Dengan begitu, Pemkot tidak perlu menyiapkan kembali anggaran untuk warga yang belum masuk BPJS. "Sehingga anggaran nantinya yang ada bisa digunakan seminimal mungkin dan seefektif mungkin," imbuh mantan Kadis Perindag Kota Denpasar ini.
Selain itu, permasalahan selama ini juga terjadi pada pertamanan yang selama ini terkesan tidak bagis. Dengan Bali yang terkenal kota seni, penataan tamannya tidak mencairkan kota seni. Sehingga, Pemkot Denpasar perlu memikirkan hal tersebut. Termasuk kata dia, kabel-kabel viber optik yang selama ini sangat semrawut yang membuat tatanan kota tamoak tidak bagus.
Sehingga, dengan penataan taman kedeoannya bisa sekaligus menata kabel. "Bisa dengan cara kabel tanam biar tidak semrawut. Begitu juga tamannya, masa kita di Bali dikenal dengan keindahannya, kota seni menata taman saja masih kumuh seperti ini. Jadi, kami ingin pemerintah memperhatikan keindahan dan kerapian tatanan kota," tandasnya. *mis
Komentar