Penjual Bendera dan Pernik HUT Ke-76 Kemerdekaan RI Sepi Pembeli
DENPASAR, NusaBali.com – Menyambut HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, para pedagang bendera sejak akhir Juli lalu mulai mencoba peruntungannya di berbagai wilayah Kota Denpasar.
Meskipun dalam suasana pandemi dan perekonomian masih lesu, para pedagang musiman ini tetap berharap peringatan Proklamasi RI tetap diikuti pembelian bendera dan pemasangan perik-pernik lainnya.
Sayangnya, harapan menangguk rezeki belum sesuai yang diharapkan. Setidaknya di sembilan hari menjelang hari keramat 17 Agustus, penjualan tidak seramai tahun lalui. “Tahun lalu lumayanlah pendapatan per hari bisa Rp 500.000 hingga Rp 600.000 untuk tahun ini menurun tak menentu,” ujar Rio Jozep, penjual bendera dan pernak-pernik HUT RI di Jalan Cok Agung Tresna Denpasar Timur, Minggu (8/8/2021).
Sehari, katanya, kini hanya bisa mendapatkan Rp 100.000 hingga Rp 300.000. Itu pendapatan harian yang diperoleh Rio dari pukul 08.00 hingga 18.00 Wita.
Setiap ukuran bendera yang dijual memiliki harga yang berbeda. Adapun harganya mulai dari Rp 5.000 hingga yang paling besar dengan ukuran 3 meter Rp 180.000. Selain menjual bendera Rio juga menjual umbul-umbul serta pernak-pernik lainnya. “Kalau umbul-umbul yang panjang biasa digunakan untuk background harganya Rp 300 ribu," ujar pria yang sehari-hari juga berjualan frozen food secara online ini.
Rio yang berjualan sejak 30 Juli hingga 16 Agustus mendatang mengatakan mengambil momentum yang terjadi satu tahun sekali ini dengan berjualan pernak-pernik HUT RI. Tahuin ini adalah tahun kedua bagi Rio berdagang bendera semenjak pandemi tak lagi bekerja secara rutin di kantor.
Namun dengan diberlakukannya PPKM Level 4 di Bali, dinilai sangat mempengaruhi minat pembeli bendera Merah Putih dan beberapa pernak-pernik lainnya. Para pedagang musiman ini pun juga ikut terdampak dengan menurunnya hasil penjualan. “Saya berharap semuanya jadi lebih ada kepastian mengenai berakhirnya PPKM ini dan semoga semua kondisinya akan terus pulih dan membaik” tutupnya. *wyn
1
Komentar