Relawan Konsisten Mendidik 84 Siswa

Pembelajaran dilakukan dengan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Mereka belajar di rumah relawan I Ketut Sengker SPd. Jadwal belajar setiap Rabu, Jumat, dan Minggu. Ketut Sengker mensyukuri selama pembelajaran di rumahnya, Banjar Pemuteran, para peserta didik semua dalam keadaan sehat. Semua relawan yang terlibat dalam pembelajaran mengatur sistem belajarnya agar tidak terjadi kerumunan. Siswa dikelompokkan yakni kelas I, kelas II, dan kelas III SD jadi satu rumpun. Siswa kelas IV, kelas V, dan kelas VI jadi satu rumpun yang lain. Begitu juga siswa SMP jadi satu kelompok, siswa SMA/SMK juga jadi satu kelompok belajar. “Jadwal belajar setiap Minggu pukul 08.00 Wita-12.00 Wita serta Rabu dan Jumat dari pukul 15.00 Wita-17.00 Wita,” ungkap Ketut Sengker, Minggu (8/8).

Relawan Pendidikan Kelas Belajar Merah Putih sebelumnya bernama Komunitas Kakak Asuh Bali. Adanya peserta dari luar Karangasem yakni dua anak yatim piatu dari Bangli, maka nama kelompok belajar diubah jadi Kelas Belajar Merah Putih. “Kami hanya menyediakan tempat, ada donatur menyumbang konsumsi dan bekal untuk siswa. Tiap bulan ada yang menyumbang sembako untuk siswa,” ungkap Ketut Sengker yang juga Kasek SMP Satu Atap Desa Besakih.

Aktivitas belajar diawali pada tahun 1997. Menurut Ketut Sengker, awalnya komunitas ini untuk mencegah siswa putus sekolah di sekitar Banjar Pemuteran. Siswa yang tergabung dari keluarga kurang mampu, maka siswa dimotivasi agar selalu semangat belajar di samping tiap bulan relawan memberikan bekal. Relawan Ni Made Sujani SPd SD menambahkan, tiap bulan anak didik dapat bantuan biaya pendidikan masing-masing siswa SD Rp 150.000 hingga Rp 200.000, siswa SMP Rp 200.000 hingga Rp 300.000, dan SMA/SMK Rp 400.000 hingga Rp 700.000. Besaran bantuan yang diterima siswa tergantung kondisi keluarga siswa tersebut. Tiap melakukan pertemuan belajar berkelompok, siswa dapat makan gratis sehingga siswa senang bergabung belajar sambil menyanyi.

Relawan lainnya yang turut aktif membantu yakni putrinya I Ketut Sengker, I Gede Angga Bayu Permana, I Gede Sudiarsa, Ni Wayan Megayani, dan Putu Nia Puspayanti. Para siswa merupakan warga dari Banjar Pemuteran, Banjar Keladian, Banjar Pempatan Desa Pempatan, Kecamatan Rendang. Ada juga dari Banjar/Desa Besakih Kecamatan Rendang dan dari Bangli. “Mereka belajar menyesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan kondisi relawan masing-masing,” ungkap Made Sujani. *k16