Sambut Tahun Baru Islam, Kampung Islam Kepaon Lantunkan Ayat Suci
DENPASAR, NusaBali.com – Tidak ada peringatan atau perayaan khusus menyambut datangnya tahun baru Islam, 1 Muharram 1443 Hijriah di Kampung Islam Kepaon Denpasar.
Namun sedari pagi, sejumlah anak muda secara bergantian akan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Demikian konfirmasi Ketua Takmir Masjid Al-Muhajirin Kepaon, Desa Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan, HM Anwar Lc saat ditanya tentang agenda Tahun Baru 1443 Hijriah yang jatuh pada Selasa (10/8/2021).
Meski tidak melakukan persembahyangan secara khusus, umat muslim di kampung Islam Kepaon, terang Haji Anwar, akan melakukan kegiatan yang memang biasa dilakukan pada peringatan Tahun Baru Hijriah.
Sekitar empat hingga tujuh anak muda kampung muslim Kepaon seperti biasa, kata Haji Anwar, mulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00 Wita akan membaca kitab suci Al-Qur'an. “Untuk masalah tradisi saya rasa tidak spesial, karena masyarakat muslim lain pun juga ada yang melakukannya,” ujar Haji Anwar.
Sementara itu, selain dapat mengisi perayaan Tahun Baru Hijriah dengan membaca kitab suci, ia juga mengimbau umat Islam sebaiknya tidak lupa melafalkan doa dengan harapan agar kehidupan di masa mendatang bisa lebih baik dari sekarang. “Esensi dari setiap pergantian tahun adalah kita sebagai manusia diharapkan menjadi lebih baik dari hari atau tahun sebelumnya serta bermanfaat buat orang lain dan lingkungan sekitar kita,” terang Haji Anwar.
Sementara itu terkait dengan pergeseran hari libur Tahun Baru 1 Muharram 1443 Hijriah yang awalnya ditetapkan Selasa (10/8/2021) namun belakangan digeser menjadi Rabu (11/8/2021) disebut haji Anwar bukan masalah krusial karena tidak terkait dengan peribadatan.
“Tidak masalah jika peringatan atau hari libur awal tahun Hijriah diundur atau dimajukan, bahkan tidak ada juga tidak apa apa, karena tidak ada kaitan dengan masalah ibadah atau sembahyang,” ujar Haji Anwar.
Ia menjelaskan Tahun Baru Hijriah merupakan penetapan awal bulan kalender yang dipakai khusus oleh umat Islam, sehingga sama sekali tidak ada kaitan dengan masalah ibadah sembahyang. Karena itu, Haji Anwar mengatakan tidak ada persembahyangan di awal bulan Tahun Baru Hijriah. “Yang ada hanya peringatan awal bulan Tahun Baru Hijriah,” tekannya.
Pergeseran hari libur Tahun Baru Hijriah 2021 sesuai dengan SKB 3 menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama. Selain pergeseran hari libur Tahun Baru Islam, pemerintah juga mengubah hari libur lainnya, yaitu Hari Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad SAW. Hari libur yang semula jatuh pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021 menjadi hari Rabu tanggal 20 Oktober 2021. Terakhir surat keputusan bersama tiga menteri juga menghapus Cuti Bersama Hari Raya Natal tanggal 24 Desember 2021. *adi
Meski tidak melakukan persembahyangan secara khusus, umat muslim di kampung Islam Kepaon, terang Haji Anwar, akan melakukan kegiatan yang memang biasa dilakukan pada peringatan Tahun Baru Hijriah.
Sekitar empat hingga tujuh anak muda kampung muslim Kepaon seperti biasa, kata Haji Anwar, mulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00 Wita akan membaca kitab suci Al-Qur'an. “Untuk masalah tradisi saya rasa tidak spesial, karena masyarakat muslim lain pun juga ada yang melakukannya,” ujar Haji Anwar.
Sementara itu, selain dapat mengisi perayaan Tahun Baru Hijriah dengan membaca kitab suci, ia juga mengimbau umat Islam sebaiknya tidak lupa melafalkan doa dengan harapan agar kehidupan di masa mendatang bisa lebih baik dari sekarang. “Esensi dari setiap pergantian tahun adalah kita sebagai manusia diharapkan menjadi lebih baik dari hari atau tahun sebelumnya serta bermanfaat buat orang lain dan lingkungan sekitar kita,” terang Haji Anwar.
Sementara itu terkait dengan pergeseran hari libur Tahun Baru 1 Muharram 1443 Hijriah yang awalnya ditetapkan Selasa (10/8/2021) namun belakangan digeser menjadi Rabu (11/8/2021) disebut haji Anwar bukan masalah krusial karena tidak terkait dengan peribadatan.
“Tidak masalah jika peringatan atau hari libur awal tahun Hijriah diundur atau dimajukan, bahkan tidak ada juga tidak apa apa, karena tidak ada kaitan dengan masalah ibadah atau sembahyang,” ujar Haji Anwar.
Ia menjelaskan Tahun Baru Hijriah merupakan penetapan awal bulan kalender yang dipakai khusus oleh umat Islam, sehingga sama sekali tidak ada kaitan dengan masalah ibadah sembahyang. Karena itu, Haji Anwar mengatakan tidak ada persembahyangan di awal bulan Tahun Baru Hijriah. “Yang ada hanya peringatan awal bulan Tahun Baru Hijriah,” tekannya.
Pergeseran hari libur Tahun Baru Hijriah 2021 sesuai dengan SKB 3 menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama. Selain pergeseran hari libur Tahun Baru Islam, pemerintah juga mengubah hari libur lainnya, yaitu Hari Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad SAW. Hari libur yang semula jatuh pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021 menjadi hari Rabu tanggal 20 Oktober 2021. Terakhir surat keputusan bersama tiga menteri juga menghapus Cuti Bersama Hari Raya Natal tanggal 24 Desember 2021. *adi
1
Komentar