Petani Hilang Tenggelam Saat Mandi di Pantai Pering
GIANYAR, NusaBali
Seorang petani asal Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, I Made Sadra, 65, hilang tenggelam pasca terseret ombak saat mandi di Pantai Pering, Senin (9/8) siang.
Hingga Selasa (10/8) sore, korban Made Sadra belum ditemukan. Upaya pencarian korban Made Sadra, Selasa kemarin, dilakukan tim gabungan dari BPBD Gianyar, Sat Pol Air Polres Gianyar, dan Balawista Gianyar. Pencarian dilakukan dengan penyisiran pantai hingga ke Pantai Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh di sebelah timur lokasi tenggelam. Pihak keluarga juga melakukan upaya pencarian secara niskala, dengan menggelar persembahyangan di sekitar Pantai Keramas.
Ditemui NusaBali di Pantai Keramas, Selasa kemarin, salah satu anak korban Made Sadra, yakni I Komang Arta, mengatakan ayahnya memang biasa mandi ke Pantai Pering sepulang dari sawah. Bahkan, ayahnya pernah sampai 3 kali dalam sehari ke pantai untuk terapi pasir hitam, kemudian mandi.
"Bapak saya punya riwayat sakit rematik. Jika sudah terasa sakit kakinya, sehari bisa sampai 3 kali bapak saya ke pantai untuk nanem kaki dci pasir, lalu mandi," jelas Komang Arta.
Menurut Komang Arta, pihak keluarga mulanya tidak menaruh curiga ayahnya sampai hilang terseret harus. Seperti biasa, korban Made Sadra awalnya berangkat ke sawah, Senin pagi pukul 07.00 Wita, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Crypton hitam DK 3080 KN, lengkap membawa sabit. Sawah yang digarap korban lokasinya di sebelah utara Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra wilayah Desa Pering.
Pihak keluarga, kata Komang Arta, baru khawatir ketika korban Made Sadra belum kunjung pulang hingga Senin siang pukul 11.00 Wita. "Biasanya, siang jam segitu bapak pasti sudah pulang, lalu sorenya kembali ke sawah. Kemarin (Senin) tumben bapak belum kunjung pulang," kenang Komang Arta.
Karena sampai pukul 11.00 Wita korban belum pulang, keluarga pun melakukan pencarian di sekitar rumah maupun sawah garapannya. Namun, upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Keluarga lantas curiga kalau korban Made Sadra masih berada di Pantai Pering.
"Akhirnya, saya bersama beberapa anggota keluarga mencari bapak ke Pantai Pering sekitar pukul 12.30 Wita. Kami menyusuri pesisir dari Pantai Keramas di sisi timur sampai ke Pantai Saba di sisi barat," katanya.
Dalam penelusuran inilah, menurut Komang Arta, pihak keluarga menemukan pakaian korban Made Sadra di bawah pohon kelapa sekitar Pantai Pering. Pakaian yang ditemukan berupa baju kaos lengan pendek tanpa krah warna abu, celana training warna hitam strip putih berisikan tembakau, dan topi. Juga ditemukan uang tunai Rp 300.000 dalam saku celananya. Selain itu, sebilah sabit gagang kayu milik korban juga ditemukan tergeletak di sebelah pakaiannya.
Setelah memastikan bahwa itu benar-benar adalah pakaian ayahnya, Komang Arta bersama keluarga langsung menyebar melakukan pencariam korban di sekitar Pantai Pering, Pantai Saba, dan Pantai Keramas. Pihak keluarga sangat meyakini korban Made Sadra hilang terseret arus di Pantai Pering.
"Sore sekitar pukul 15.00 Wita, saudara saya sempat melihat tubuh seseorang berada di atas gelombang besar Pantai Keramas. Tapi, karena kita berpencar dan gelombang tinggi, sosok itu cepat menghilang digulung ombak," tutur Komang Arta.
Komang Arta menyebutkan, sosok tubuh seseorang yang diyakini sebagai ayahnya itu terlihat dari jarak sekitar 10 meter. "Saudara saya, Komang Sudarma sebenarnya sudah berteriak-teriak memanggil kami sambil mengawasi sosok tubuh yang digukung ombak itu. Tapi, tidak sampai satu meni kemudian sudah hilang digulung ombak," terang Komang Arta.
Peristiwa ini kemudian disampaikan kepada anak korban yang lain, I Made Suastika. Selanjutnya, peristiwa ini dilaporkan ke Kelian Banjar Sema, Desa Pering, lanjut ke Polsek Blahbatuh. Namun, hingga Senin malam, korban Made Sadra belum ditemukan.
Pada pencarian hari kedua, Selasa kemarin, korban Made Sadra juga belum ditemukan hingga sore. Menurut Komang Arta, pihak keluarga sangat berharap korban bisa ditemukan dalam kondisi apa pun. "Mudah-mudahan ditemukan selamat, hanya saja itu mustahil rasanya," kata Komang Arta.
Terkait upaya pencarian dari keluarga, kata Komang Arta, sudah melibatkan krama Desa Adat Sema, Desa Pering. "Tadi (kemarin) krama sampai subuh berjaga di Pantai Pering. Saya juga belum sempat pulang," katanya. Selain itu, pihak keluarga juga melakukan persembahyangan di beberapa lokasi, termasuk di pinggir Pantai Saba.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kasat Polair Polres Gianyar, Iptu I Wayan Antariksawan, mengatakan tim gabungan masih melakukan pencarian korban tenggelam di sekitar TKP. Menurut Iptu Wayan Antariksawan, pakaian korban telah ditemukan di Pantai Pering.
Sedangkan motor korban ditemukan terpakir dekat warung di Pantai Pering. "Untuk sementara, barang-barang korban, termasuk motornya, dititipkan kepada anaknya. Dugaan sementara, korban hanyut terseret arus saat mandi," jelas Iptu Antariksawan. *nvi
1
Komentar