RS Nyitdah, Tabanan Kini Berdiri Sendiri
Rumah Sakit Nyitdah, Kediri, Tabanan yang sebelumnya UPT Dinas Kesehatan Tabanan per 1 Januari 2017 sudah memiliki manajemen dan izin sendiri.
Sandang Status RS Tipe C
TABANAN, NusaBali
Untuk itu, pelayanan pasien yang dari puskesmas atapun pelayanan primer sudah bisa langsung dirujuk ke RS Nyitdah yang saat ini menyandang status RS tipe C. Hanya saja dalam pelayanan belum bisa berjalan optimal karena masih mempersiapkan alat medis dan SDM.
"Kalau dulu masih di bawah UPT Dinas Kesehatan sebelum ke RS Nyitdah pasien kan harus dibawa dulu ke BRSUD Tabanan yang saat ini menyandang status tipe B, karena merupakan perbantuan BRSUD Tabanan. Namun sekarang tidak, karena sudah memiliki izin sendiri untuk pasien baik dari pelayanan primer atupun puskesmas sudah bisa langsung dirujuk ke RS Nyitdah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Sabtu (7/1).
Hanya saja meskipun sudah berdiri dengan manajemen sendiri per tanggal 1 Januari 2017, dnamun dari segi persiapan baik sarana prasarana dan SDM belum lengkap masih harus menata dengan baik. Begitu pula bangunan yang direncanakan akan dibangun delapan gedung belum lengkap berdiri. "Saat ini ada dua gedung baru berdiri, yakni gedung UGD dan gedung dengan lantai 3 yang di sebelah utara baru lantai tiga saja yang rampung yang dua lantai masih belum rampung masih menyerupai los-los kosong," jelasnya.
Suratmika pun menambahkan gedung berlantai 3 yang direncanakan gedung rawat inap ini dianggarkan Rp 20 miliar dan baru terpakai sebesar Rp 19 miliar karena baru rampung lantai 3 dengan 13 kamar. Hal serupa disampaikan Direktur RS Nyitdah, dr I Nyoman Wisma Brata. Menurutnya saat ini pihaknya masih mempersiapkan perlengkapan medis serta persiapan SDM. "Untuk rawat inap kami belum bisa melayani secara optimal, sedangkan untuk rawat jalan kami sudah menyediakan UGD," jelasnya. * d
TABANAN, NusaBali
Untuk itu, pelayanan pasien yang dari puskesmas atapun pelayanan primer sudah bisa langsung dirujuk ke RS Nyitdah yang saat ini menyandang status RS tipe C. Hanya saja dalam pelayanan belum bisa berjalan optimal karena masih mempersiapkan alat medis dan SDM.
"Kalau dulu masih di bawah UPT Dinas Kesehatan sebelum ke RS Nyitdah pasien kan harus dibawa dulu ke BRSUD Tabanan yang saat ini menyandang status tipe B, karena merupakan perbantuan BRSUD Tabanan. Namun sekarang tidak, karena sudah memiliki izin sendiri untuk pasien baik dari pelayanan primer atupun puskesmas sudah bisa langsung dirujuk ke RS Nyitdah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Sabtu (7/1).
Hanya saja meskipun sudah berdiri dengan manajemen sendiri per tanggal 1 Januari 2017, dnamun dari segi persiapan baik sarana prasarana dan SDM belum lengkap masih harus menata dengan baik. Begitu pula bangunan yang direncanakan akan dibangun delapan gedung belum lengkap berdiri. "Saat ini ada dua gedung baru berdiri, yakni gedung UGD dan gedung dengan lantai 3 yang di sebelah utara baru lantai tiga saja yang rampung yang dua lantai masih belum rampung masih menyerupai los-los kosong," jelasnya.
Suratmika pun menambahkan gedung berlantai 3 yang direncanakan gedung rawat inap ini dianggarkan Rp 20 miliar dan baru terpakai sebesar Rp 19 miliar karena baru rampung lantai 3 dengan 13 kamar. Hal serupa disampaikan Direktur RS Nyitdah, dr I Nyoman Wisma Brata. Menurutnya saat ini pihaknya masih mempersiapkan perlengkapan medis serta persiapan SDM. "Untuk rawat inap kami belum bisa melayani secara optimal, sedangkan untuk rawat jalan kami sudah menyediakan UGD," jelasnya. * d
Komentar