Hari Ketiga, Korban Tenggelam di Pantai Pering Belum Ditemukan
GIANYAR, NusaBali.com – Upaya pencarian hari ketiga korban terseret ombak Pantai Pering I Made Sadra (65) belum membuahkan hasil hingga Rabu (11/8/2021) petang.
Dua rubber boat Basarnas Bali yang bergerak mulai pukul 07.00 hingga 18.00 Wita belum mendapatkan petunjuk korban yang seorang petani ini hanyut.
“Saat ini sementara hasil masih nihil,” ujar Komang Sudiarsa, selaku koordinator lapangan Basarnas pencarian korban tenggelam di Pantai Pering saat ditemui Rabu petang.
Sudiarsa pun menyebutkan bahwa tim SAR Gabungan telah menyusuri area bagian Barat hingga meliputi wilayah Pantai Lembeng, dan area bagian Timur yakni menyusuti wilayah Pantai Cucukan.
Total personel SAR Gabungan berkekuatan 40 orang. “Informasi terkait korban tenggelam ini sudah disebar luaskan di area Pantai Selatan, dan apabila ada sinyal terkait keberadaan korban, tim Basarnas akan segera merespons,” tuturnya.
FOTO: I Wayan Antariksawan - Komang Sudiarsa .-ARIASA
Lebih lanjut, Sudiarsa menyatakan bahwa dirinya belum dapat memprediksi, terksit letak keberadaan korban karena keadaan laut yang tidak mudah diprediksi, serta keadaan arus dan angin yang dapat berubah sewaktu-waktu. Dirinya pun menambahkan bahwa akan terus mengupayakan pencarian korban tenggelam, selama 7 hari sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.
“Setelah 7 hari itu pencarian tidak dihentikan, namun diganti dengan pemantauan, jika setelah 7 hari ada laporan terkait keberadaan korban, Basarnas langsung akan merespons,” tegasnya.
Sementara itu Kasatpolair Polres Gianyar I Wayan Antariksawan seizin Kapolres Gianyar menyatakan, bahwa Tim Gabungan telah berupaya secara maksimal melakukan pencarian terhadap korban tenggelam tersebut.
Dirinya pun menambahkan, bahwa dalam upaya pencarian korban tenggelam, tetap harus mengutamakan keselamatan Tim Gabungan. “Laut susah diprediksi, jangan sampai kemudian Tim Gabungan yang menjadi korban,” ungkapnya.
Dirinya pun memohon doa masyarakat, agar korban dapat segera ditemukan. “Biasanya dalam tiga hari pencarian tubuh akan muncul ke permukaan, namun pencarian hari ini masih nihil,” terangnya.
Lebih lanjut Antariksawan menegaskan, bahwa karakteristik pantai di Gianyar (Pantai Selatan) yakni memiliki ombak yang besar, dan pasir yang berkarang tajam. Dirinya pun mengatakan bahwa dengan adanya keberadaan pasir yang berkarang tersebut, menyulitkan Tim Gabungan dalam proses pencarian.
“Selain membahayakan mesin dan rubber boat, pasir berkarang itu juga membahayakan tim pencarian itu sendiri,” tegasnya.
Antariksawan pun mengimbau masyarakat sekitar Pantai Selatan atau pantai-pantai di Gianyar, agar menunda terlebih dahulu kegiatan di pantai, karena ombak besar akan terus terjadi hingga hari Jumat (13/8/2021) mendatang.
“Sudah ada korban, masyarakat lebih baik menunda terlebih dahulu aktivitasnya ke Pantai, selain itu masih ada aturan PPKM hingga tanggal 16 Agustus 2021 mendatang, masyarakat diimbau tetap membatasi mobilitas,” pesan Antariksawan.
Pada bagian lain Sudiarsa pun mengingatkan jika masyarakat beraktivitas di pantai, agar menghindari adanya ‘sawangan’ atau ‘loloan'. “Sekali lagi, tolong hindari keberadaan loloan itu, sangat berpotensi membahayakan masyarakat,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, I Made Sadra yang seorang petani di Desa Pering teggelam saat mandi di Pantai Pering pada Senin siang.
Pencarian petani asal Banjar Sema ini sudah dilakukan sejak Senin siang, dan saksi sempat melihat orang tergulung ombak berketinggian 1,5 meter. Namun jaraknya masih sekitar 10 meteran, saksi tidak bisa menyelamatkan korban.
Pencarian dilakukan oleh Tim Gabungan di antaranya Basarnas Bali, BPBD Gianyar, Balawista, Polair Polres Gianyar, Polsek Blahbatuh dan warga setempat, termasuk keluarga korban. *rma
Komentar