Program Pembangunan PASS Jadi Acuan
DPD PDIP Bali putuskan pola kepemimpinan pasangan calon nomor urut 2, Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (Paket PASS) menjadi acuan dalam memimpin kabupaten/kota di Bali.
PDIP Bali Nilai Pola Tuntas Layak Diterapkan di Kabupaten/Kota
SINGARAJA, NusaBali
DPD PDIP menilai pola kepemimpinan paket PASS pada periode pertama di Buleleng berjalan sangat bagus dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
Hal itu diungkapkan Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster saat kawal kampanye Paket PASS di Kecamatan Kubutambahan dan Tejakula, Buleleng, Sabtu (7/1). Kampanye di dua kecamatan itu, kehadiran warga yang ingin bertatap muka langsung dengan paket PASS selalu penuh sesak. Selain warga, sejumlah artis Bali seperti Mr Botak, dan Lolot juga ikut dalam kampanye kemarin.
Kampanye itu juga dihadiri sejumlah anggota Fraksi PDIP di DPRD Bali seperti Dewa Nyoman Rai dan DPRD Kabupaten Buleleng, serta pimpinan parpol pengusung dan pendukung Paket PASS. Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster mengungkapkan pola kepemimpinan paket PASS selama periode pertama, sudah di bahas di internal PDIP. Dalam pembahasan itu, pola kepemimpinan itu layak diterapkan di kabupaten/kota lainnya di Bali.
Karena perbaikan infrastruktur jalan dengan pola tuntas, mampu memberikan dampak yang cukup luas bagi masyarakat. Karena itu, PDIP menilai program tuntas itu layak dijadikan acuan bagi kader PDIP yang menjabat kepala daerah di Bali. “Program tuntas dari PASS di periode pertama ini sudah dijadikan model bagi PDIP. Saya sudah perintahkan seluruh kepala daerah dari PDIP agar membuat program pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan secara tuntas dengan kualitas hotmix di tahun 2017. Kami sudah bicara, dan kita harus punya target,” ungkap Koster, yang bakal diusung PDIP sebagai Gubernur Bali ini.
Koster menyebut, di Bali ada tujuh daerah yang kepala daerahnya berasal dari PDIP, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Buleleng, Jembrana, dan Kabupaten Tabanan. Semua kepala daerah itu sudah diminta agar bisa mengikuti pola pembangunan yang diterapkan paket PASS di Buleleng. “Satu demi satu diselesaikan dengan baik. Target jalan desa dihotmix paling lambat 2017 sudah selesai semua. Pendidikan juga sudah bagus, angka putus sekolah menurun, buta huruf berkurang, angka kemiskinan berkurang. Itu hanya dilakukan lima tahun, dan ini tidak pernah dilihat sebelum dia (PASS) jadi Bupati,” imbuh Koster.
Politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula ini juga memuji keberhasilan pembangunan di bidang pelayanan kesehatan. Karena sejak kepemimpinan paket PASS, pelayanan kesehatan justru menjadi lebih baik. Secara fisik juga sudah dibangun pembangunan rumah sakit (RS) Pratama di dua lokasi di wilayah Buleleng Barat dan Timur. Koster meminta Kecamatan Kubutambahan dan Tejakula mampu mendulang suara minimal 80 persen untuk kemenangan paket PASS di Pilkada Buleleng 15 Februari 2017.
Sementara, calon Bupati Putu Agus Suradnyana juga meminta restu kepada masayarakat Kubutambahan dan Tejakula agar bisa memimpin Buleleng kedua kalinya. “Saya memohon maaf bapak dan ibu sudah datang ke sini, meninggalkan pekerjaan untuk mendengarkan program kerja saya kedepan. Dengan kerendahan hati, saya kembali memohon bantuan masyarakat se-Kecamatan Tejakula untuk kembali menempatkan kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada 15 Februari 2017,” katanya. mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:EN-US;mso-fareast-language:
EN-US;mso-bidi-language:AR-SA">* k19
Komentar