Lulusan Sarjana Tiap Tahun Capai 25 Ribu
Sekalipun Bali menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan angka pengangguran terendah yaitu 1,89 persen, namun jumlahnya mencapai 46.484 orang.
DENPASAR, NusaBali
DPP Partai Golkar sudah menyiapkan sembilan calon legislatif (caleg) untuk ditarungkan di Pileg 2019, dengan target Bali mendapat tiga kursi di Senayan. Mereka adalah AA Bagus Adhi Mahendra Putra (asal Badung), Gede Sumarjaya Linggih (asal Buleleng), I Wayan Geredeg (asal Karangasem), I Nyoman Sugawa Kor¬ry (asal Buleleng), Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini (Dayu Sudikerta), Ni Putu Yuli Artini (putri I Wayan Geredeg), I Nyoman Wirya (asal Tabanan), Putu Yudha Suparsana (asal Karangasem), dan Anak Agung Inten Yuliantari (pengusaha).
Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Bali, NTB, NTT, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) di sela-sela Rapat Anggota Tahunan Koperasi Tani Maju Jaringan Sosial Swadiri Bali di Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Sabtu (7/1) siang, mengatakan, sembilan caleg tersebut rata-rata kader Golkar yang duduk di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Menurut Gus Adhi, selain empat nama yang disebutkan Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta, ada lima nama calon lagi. Mereka semuanya kader mumpuni dan layak ‘jual’ di akar rumput untuk mendulang suara. Mereka adalah Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini (Dayu Sudikerta), Ni Putu Yuli Artini putri I Wayan Geredeg yang saat ini anggota Fraksi Golkar DPRD Bali, I Nyoman Wirya politisi asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Bali (dua periode), dan Putu Yudha Suparsana politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, yang kader senior Golkar Bali, serta Anak Agung Inten Yuliantari kader perempuan Golkar yang pengusaha sukses di Bali.
”Mereka semuanya ini anggota Pemenangan Pemilu Korwil Bali DPP Partai Golkar. Ketua Korwilnya Pak Geredeg,” ujar Gus Adhi. Gus Adhi mengatakan Dayu Sudikerta layak diperhitungkan. ”Dayu Sudikerta ini tetap kami perhitungkan bisa maju ke DPR RI. Karena beliau itu pengurus DPP yang memenuhi syarat dicalonkan dari kelayakan dan kepatutan. Apalagi kami mau memenuhi kuota 30 persen perempuan,” tutur putra tokoh Golkar Bali yang mantan anggota DPR RI I Gusti I Ketut Adhiputra, ini.
Gus Adhi menegaskan prospek kursi DPR RI dan target suara Golkar di 2019 sebanyak tiga kursi adalah ujian berat. Diperlukan kerja keras kader untuk mewujudkan tiga kursi tersebut. Sehingga calon yang harus ditampilkan nanti adalah figur dengan kemampuan lengkap, memiliki daya dobrak maksimal dalam mendulang suara.
“Kami harus menampilkan calon- calon yang punya elektabilitas, dikenal masyarakat, dan punya power di akar rumput. Power dari segala bidang. DPP mentargetkan 160 kursi DPR RI. Bali ditarget dapat tiga kursi di Pileg 2019. Di Pileg 2014 kami merebut dua kursi dari sembilan kursi yang ada,” ujar mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung, ini.
Dikatakan Gus Adhi, DPP Partai Golkar instruksikan kader melakukan pemetaan wilayah. Siapapun yang menjadi calon tidak boleh saling serobot basis suara. “Apalagi menyerobot suara yang sudah dikuasai kader Golkar. Sehingga menjadi seperti berburu di kebun binatang. Kalau bisa merebut kantong yang bukan basis Golkar,” imbuh Gus Adhi.
Soal mekanisme pencalegan, Gus Adhi menegaskan, kader harus siap dengan sistem apapun. Apakah nanti tarung bebas, apakah akan sistem nomor. “Ya apapun regulasinya nanti kader harus siap. Ini berlaku di semua tingkatan. DPP Golkar telah mewanti-wanti kepada kader dalam proses tarung pileg tidak ada intrik-intrik dalam pencalegan. Nanti siapa yang layak, ada prosesnya,” tegasnya.
Sebelumnya Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta mengatakan sudah menyiapkan empat caleg terbaik pendulang suara di Pileg 2019 mendatang. Mereka adalah Gus Adhi, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI. Kemudian ada I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Fraksi Golkar DPR RI selama tiga periode (2004–2009, 2009–2014, dan 2014–2019), politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Demer adalah anggota Dewan Pakar DPP Golkar.
Kader senior berikutnya I Wayan Geredeg politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Geredeg dedengkot Golkar yang mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan Bupati Karangasem dua periode ini akan menjadi new comer di Golkar. Geredeg adalah Ketua Korwil DPP Golkar untuk Wilayah Bali. Kader senior berikutnya adalah I Nyoman Sugawa Korry, Sekretaris DPD I Golkar Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali. Sugawa Korry politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini akan menjadi new comer.
Berdasarkan hasil Pileg 2014, Golkar hanya meraih 2 dari 9 kursi DPR RI Dapil Bali, sama seperti saat Pileg 2009 silam. Kedua kursi tersebut diduduki Gus Adhi dan Demer. Sedangkan 7 kursi DPR RI Dapil Bali lainnya hasil Pileg 2014 jatuh ke tangan PDIP (4 kursi), Demokrat (2 kursi), dan gerindra (1 kursi). * nat
DPP Partai Golkar sudah menyiapkan sembilan calon legislatif (caleg) untuk ditarungkan di Pileg 2019, dengan target Bali mendapat tiga kursi di Senayan. Mereka adalah AA Bagus Adhi Mahendra Putra (asal Badung), Gede Sumarjaya Linggih (asal Buleleng), I Wayan Geredeg (asal Karangasem), I Nyoman Sugawa Kor¬ry (asal Buleleng), Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini (Dayu Sudikerta), Ni Putu Yuli Artini (putri I Wayan Geredeg), I Nyoman Wirya (asal Tabanan), Putu Yudha Suparsana (asal Karangasem), dan Anak Agung Inten Yuliantari (pengusaha).
Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Bali, NTB, NTT, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) di sela-sela Rapat Anggota Tahunan Koperasi Tani Maju Jaringan Sosial Swadiri Bali di Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Sabtu (7/1) siang, mengatakan, sembilan caleg tersebut rata-rata kader Golkar yang duduk di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Menurut Gus Adhi, selain empat nama yang disebutkan Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta, ada lima nama calon lagi. Mereka semuanya kader mumpuni dan layak ‘jual’ di akar rumput untuk mendulang suara. Mereka adalah Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini (Dayu Sudikerta), Ni Putu Yuli Artini putri I Wayan Geredeg yang saat ini anggota Fraksi Golkar DPRD Bali, I Nyoman Wirya politisi asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Bali (dua periode), dan Putu Yudha Suparsana politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, yang kader senior Golkar Bali, serta Anak Agung Inten Yuliantari kader perempuan Golkar yang pengusaha sukses di Bali.
”Mereka semuanya ini anggota Pemenangan Pemilu Korwil Bali DPP Partai Golkar. Ketua Korwilnya Pak Geredeg,” ujar Gus Adhi. Gus Adhi mengatakan Dayu Sudikerta layak diperhitungkan. ”Dayu Sudikerta ini tetap kami perhitungkan bisa maju ke DPR RI. Karena beliau itu pengurus DPP yang memenuhi syarat dicalonkan dari kelayakan dan kepatutan. Apalagi kami mau memenuhi kuota 30 persen perempuan,” tutur putra tokoh Golkar Bali yang mantan anggota DPR RI I Gusti I Ketut Adhiputra, ini.
Gus Adhi menegaskan prospek kursi DPR RI dan target suara Golkar di 2019 sebanyak tiga kursi adalah ujian berat. Diperlukan kerja keras kader untuk mewujudkan tiga kursi tersebut. Sehingga calon yang harus ditampilkan nanti adalah figur dengan kemampuan lengkap, memiliki daya dobrak maksimal dalam mendulang suara.
“Kami harus menampilkan calon- calon yang punya elektabilitas, dikenal masyarakat, dan punya power di akar rumput. Power dari segala bidang. DPP mentargetkan 160 kursi DPR RI. Bali ditarget dapat tiga kursi di Pileg 2019. Di Pileg 2014 kami merebut dua kursi dari sembilan kursi yang ada,” ujar mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung, ini.
Dikatakan Gus Adhi, DPP Partai Golkar instruksikan kader melakukan pemetaan wilayah. Siapapun yang menjadi calon tidak boleh saling serobot basis suara. “Apalagi menyerobot suara yang sudah dikuasai kader Golkar. Sehingga menjadi seperti berburu di kebun binatang. Kalau bisa merebut kantong yang bukan basis Golkar,” imbuh Gus Adhi.
Soal mekanisme pencalegan, Gus Adhi menegaskan, kader harus siap dengan sistem apapun. Apakah nanti tarung bebas, apakah akan sistem nomor. “Ya apapun regulasinya nanti kader harus siap. Ini berlaku di semua tingkatan. DPP Golkar telah mewanti-wanti kepada kader dalam proses tarung pileg tidak ada intrik-intrik dalam pencalegan. Nanti siapa yang layak, ada prosesnya,” tegasnya.
Sebelumnya Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta mengatakan sudah menyiapkan empat caleg terbaik pendulang suara di Pileg 2019 mendatang. Mereka adalah Gus Adhi, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI. Kemudian ada I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Fraksi Golkar DPR RI selama tiga periode (2004–2009, 2009–2014, dan 2014–2019), politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Demer adalah anggota Dewan Pakar DPP Golkar.
Kader senior berikutnya I Wayan Geredeg politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Geredeg dedengkot Golkar yang mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan Bupati Karangasem dua periode ini akan menjadi new comer di Golkar. Geredeg adalah Ketua Korwil DPP Golkar untuk Wilayah Bali. Kader senior berikutnya adalah I Nyoman Sugawa Korry, Sekretaris DPD I Golkar Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali. Sugawa Korry politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini akan menjadi new comer.
Berdasarkan hasil Pileg 2014, Golkar hanya meraih 2 dari 9 kursi DPR RI Dapil Bali, sama seperti saat Pileg 2009 silam. Kedua kursi tersebut diduduki Gus Adhi dan Demer. Sedangkan 7 kursi DPR RI Dapil Bali lainnya hasil Pileg 2014 jatuh ke tangan PDIP (4 kursi), Demokrat (2 kursi), dan gerindra (1 kursi). * nat
Komentar