Penjualan Pernak pernik Merah Putih Turun Drastis
BANGLI, NusaBali
Penjual pernak pernik merah putih sudah bermunculan untuk menyambut HUT RI. Saat pandemi Covid-19, penjualan pernak pernik merah putih turun drastis.
Salah seorang penjual pernak pernik merah putih, Ade Rusnadi mengaku menantikan momentum HUT RI untuk mengais rezeki. Hanya saja di tengah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dagangannya jarang laku.
Ade Rusnandi biasanya berjualan di seputaran Jalan Nusantara Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Imbas PPKM sangat terasa dampaknya bagi pedagang pernak pernik merah putih. Lomba dan pawai ditiadakan. Sebelum pandemi, sepekan sebelum HUT Kemerdekaan berbagai jenis pernak pernik merah putih laris terjual, omset penjualan bisa mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per hari. Tahun ini turun hingga 85 persen. “Tahun ini sepi pembeli, pendapatan menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Ade Rusnandi, Rabu (11/8).
Meski sepi pembeli, Ade Rusnadi mengaku tetap menggelar dagangan dan berharap masih bisa mendapat keuntungan dari berjualan pernak pernik merah putih. Dia sudah berjualan pernak pernik merah putih sejak tahun 2003. “Pendapatan tergantung dari hasil penjualan karena kerja sama dengan orang lain. Upah berdasarkan persentase dari hasil penjualan,” jelas pedagang asal Garut Jawa Barat ini. *esa
Komentar