nusabali

Adi Arnawa Ajak Krama Subak Bangga Jadi Petani

Hadiri Gertam Padi di Desa Tibubeneng

  • www.nusabali.com-adi-arnawa-ajak-krama-subak-bangga-jadi-petani

MANGUPURA, NusaBali
Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, mengajak krama subak, khususnya di Subak Saih, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, bangga menjadi petani.

Terlebih di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini. Hal tersebut disampaikan Adi Arnawa saat menghadiri Gerakan Tanam (Gertam) Padi Varietas Inbrida di Subak Saih. Turut hadir Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Camat Kuta Utara, Perbekel Tibubeneng, dan Prajuru Subak Saih.

Menurut Adi Arnawa, pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia memberikan pelajaran penting untuk tidak melupakan sektor pertanian, karena sektor ini telah terbukti mampu bertahan dalam menghadapi berbagai gejolak perekonomian. Pihaknya memberikan apresiasi kepada petani, karena meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, para petani tetap harus bekerja guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Pandemi ini mengajarkan kita agar tidak terlalu ketergantungan dengan sektor pariwisata. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengelola sektor pertanian agar dapat membangun ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan.

Dalam kesempatan itu Adi Arnawa mengingatkan prajuru subak untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19. Dengan cara menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin, agar sektor pariwisata yang menjadi andalan dalam menggerakan roda perekonomian bisa segera dibuka kembali.

Sementara itu Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengatakan dalam upaya menggerakan sektor pertanian dan menjaga ketersediaan pangan, pemerintah menggelontorkan berbagai program kegiatan, salah satunya adalah gertam padi seluas 2.000 hektar, tanaman kedelai 66 hektar, tanaman jeruk 1000 pohon, dan gertam cabai seluas 10 hektar. Di samping bantuan rehabilitasi jaringan irigasi, alat mesin pertanian (alsintan), dan alat-alat pasca panen yang sangat dibutuhkan petani untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja pertanian.

Untuk meningkatkan sinergitas sektor pertanian dengan sektor pariwisata, dan UMKM serta membantu petani dalam membuka akses pasar, Widiana menegaskan merangkul para pelaku usaha dan merancang program Badung Go Tani. Tujuannya untuk mengoptimalkan pemasaran produk pertanian lokal, serta mendorong petani untuk memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usahatani dan mengakses pasar secara online. *ind

Komentar