Cegah Motor Parkir Sembarangan, Satgas Pantai Kuta Pasang Tali Pembatas
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta selaku pengelola objek wisata Pantai Kuta, memasang tali dan barrier di sepanjang kantong parkir yang ada di Jalan Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung.
Upaya ini demi mencegah kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil parkir di sepanjang ruas jalan tersebut. Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan langkah pemasangan tali dan barrier di area kantong parkir Pantai Kuta, dikarenakan banyak pengendara parkir di area tersebut, sehingga menarik minat pengendara lainnya untuk berhenti. Padahal, akses ke Pantai Kuta saat ini masih ditutup karena pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. “Kalau lewat di sepanjang ruas jalan itu (Jalan Pantai Kuta) memang terlihat banyak sekali motor. Pertanyaannya, apakah orang atau pemilik kendaraan itu masuk ke area pantai?,” kata Wasista, Jumat (13/8).
Padahal, lanjut Wasista, sudah ada larangan di akses pintu masuk, bahwa objek wisata masih ditutup untuk umum. “Sejak mulai PPKM Darurat hingga saat ini, semua akses masih kami tutup. Termasuk kantong parkir juga kami pasangi tali. Tapi ada saja oknum yang merusak dan memarkirkan kendaraan di kantong parkir. Mereka kemudian masuk ke pantai. Ini yang kami imbau,” katanya.
Wasista berharap, dengan adanya pemasangan tali dan barrier, masyarakat tidak lagi berhenti dan memarkirkan kendaraan di kawasan tersebut, sehingga bisa mencegah kerumunan. “Harapannya agar masyarakat tetap patuh. Kalau warga Kuta memang sudah tidak ada kegiatan lagi. Namun, yang datang dari jauh dan melintas di sana tentu ada rasa ingin tahu dan berhenti. Ini yang kami antisipasi,” tandasnya. *dar
Padahal, lanjut Wasista, sudah ada larangan di akses pintu masuk, bahwa objek wisata masih ditutup untuk umum. “Sejak mulai PPKM Darurat hingga saat ini, semua akses masih kami tutup. Termasuk kantong parkir juga kami pasangi tali. Tapi ada saja oknum yang merusak dan memarkirkan kendaraan di kantong parkir. Mereka kemudian masuk ke pantai. Ini yang kami imbau,” katanya.
Wasista berharap, dengan adanya pemasangan tali dan barrier, masyarakat tidak lagi berhenti dan memarkirkan kendaraan di kawasan tersebut, sehingga bisa mencegah kerumunan. “Harapannya agar masyarakat tetap patuh. Kalau warga Kuta memang sudah tidak ada kegiatan lagi. Namun, yang datang dari jauh dan melintas di sana tentu ada rasa ingin tahu dan berhenti. Ini yang kami antisipasi,” tandasnya. *dar
Komentar