Bangli Tambah 102 Kasus Baru, 3 Pasien Covid-19 Meninggal
BANGLI, NusaBali
Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli melaporkan rekor baru kasus Covid-19. Dalam sehari, Sabtu (14/8), terkonfirmasi 102 orang positif Covid-19.
Terbanyak ada di wilayah Desa Jehem, Kecamatan Tembuku yakni 14 kasus. Di sisi lain ada 3 orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa, mengatakan per Sabtu (14/8) kasus baru terkonfirmasi sebanyak 102 kasus. Kasus tersebut tersebar di empat kecamatan. Terbanyak kasus ada di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku. “Di Desa Jehem ada 14 kasus baru. Jumlah tersebut terbanyak dibanding desa lainnya,” ungkap Wayan Dirgayusa, Sabtu kemarin.
Menurut Wayan Dirgayusa, dari kasus yang terkonfirmasi tersebut sebagian besar menjalani isolasi terpusat (isoter) di desa. Beberapa di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit. “Yang termasuk orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) menjalani isoter. Yang mendapat perawatan di rumah sakit karena bergejala,” imbuhnya.
Ditegaskan, untuk penanganan OTG-GR berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Bangli Nomor 360/245/KOMINFOSAN/2021 tertanggal 12 Agustus 2021, pihak desa yang langsung menyiapkan konsumsi bagi OTG-GR di wilayahnya.
Sementara itu, warga yang terkonfirmasi positif mulai dari balita hingga lanjut usia. Sebagian besar yang terkonfirmasi warga usia paruh baya.
Wayan Dirgayusa menyatakan, kasus yang terkonfirmasi merupakan klaster keluarga. Kasus yang terkonfirmasi ini hasil tracing dari kasus sebelumnya. Diakui, jika tracing saat ini dioptimalkan, dengan harapan kasus cepat terdeteksi.
Mantan Camat Kintamani ini menyebutkan, ada tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Masing-masing berasal dari Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani dan dua orang dari Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. “Pasien tersebut dirawat di RSU Bangli dan RSUP Sanglah (Denpasar),” ucap Wayan Dirgayusa.
Dengan banyaknya kasus terkonfirmasi, Wayan Dirgayusa mengimbau masyarakat untuk ketat dalam penerapan protokol kesehatan. *esa
Komentar