Puan: Setiap Anggota Pramuka Harus Miliki Sifat Kepemimpinan
JAKARTA, NusaBali
Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, para anggota Pramuka merupakan calon pemimpin masa depan yang dapat diandalkan.
Oleh karena itu setiap anggota Pramuka harus memiliki sifat kepemimpinan. Anggota Pramuka juga punya kreativitas, bersikap pantang menyerah, dan suka bergotong-royong. “Selamat Hari Pramuka. Anggota Pramuka adalah harapan bangsa yang dapat tumbuh menjadi pemuda-pemudi dan pemimpin yang dapat diandalkan di masa depan,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/8).
“Teruslah berbakti tanpa henti untuk Ibu Pertiwi,” imbuh politisi dari PDIP ini. Bagi perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI ini, setiap anggota Pramuka bisa menjadi simpul yang menjaga semangat membangun serta persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut tergambar dalam lambang gerakan Pramuka.
“Filosofi pohon kelapa penuh kekuatan, penuh spirit, dan bisa tumbuh di mana pun. Setiap bagian pohonnya juga dapat bermanfaat, mulai dari buahnya, kayunya hingga daun dan akarnya,” jelas Puan.
Lambang Pramuka, lanjut Puan, merupakan cerminan dari seorang yang kuat, penuh tekad, dan mampu bertahan dalam setiap tantangan. Terlebih, pohon kelapa merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia, adalah simbol dari cita-cita tinggi seorang pemimpin.
Dengan semangat seorang Pramuka, generasi muda bisa menjadi garda terdepan pembawa perubahan yang terus mengembangkan karakter penuh kebaikan untuk membawa Indonesia pada perubahan yang membanggakan. Puan memandang, nilai-nilai yang dibawa Pramuka sangat bisa diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
“Mari kita bersama terus bersemangat berkarya untuk terus membangun dan mewujudkan Indonesia yang maju. Mari kita galang kekuatan persatuan, apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini,” papar Puan.
Gerakan Pramuka di Indonesia secara resmi terbentuk pada 1961. Ketika itu, Presiden Soekarno menyampaikan harus ada pembaruan dalam organisasi kepanduan. Aktivitas pendidikan dan seluruh organisasi haruslah diganti menjadi Pramuka. Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Pramuka kepada para tokoh kepanduan, sebagai peresmian Hari Lahir Pramuka. “Inilah tanggal yang diperingati tiap tahun sebagai Hari Pramuka,” ucap Puan. *k22
“Teruslah berbakti tanpa henti untuk Ibu Pertiwi,” imbuh politisi dari PDIP ini. Bagi perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI ini, setiap anggota Pramuka bisa menjadi simpul yang menjaga semangat membangun serta persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut tergambar dalam lambang gerakan Pramuka.
“Filosofi pohon kelapa penuh kekuatan, penuh spirit, dan bisa tumbuh di mana pun. Setiap bagian pohonnya juga dapat bermanfaat, mulai dari buahnya, kayunya hingga daun dan akarnya,” jelas Puan.
Lambang Pramuka, lanjut Puan, merupakan cerminan dari seorang yang kuat, penuh tekad, dan mampu bertahan dalam setiap tantangan. Terlebih, pohon kelapa merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia, adalah simbol dari cita-cita tinggi seorang pemimpin.
Dengan semangat seorang Pramuka, generasi muda bisa menjadi garda terdepan pembawa perubahan yang terus mengembangkan karakter penuh kebaikan untuk membawa Indonesia pada perubahan yang membanggakan. Puan memandang, nilai-nilai yang dibawa Pramuka sangat bisa diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
“Mari kita bersama terus bersemangat berkarya untuk terus membangun dan mewujudkan Indonesia yang maju. Mari kita galang kekuatan persatuan, apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini,” papar Puan.
Gerakan Pramuka di Indonesia secara resmi terbentuk pada 1961. Ketika itu, Presiden Soekarno menyampaikan harus ada pembaruan dalam organisasi kepanduan. Aktivitas pendidikan dan seluruh organisasi haruslah diganti menjadi Pramuka. Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Pramuka kepada para tokoh kepanduan, sebagai peresmian Hari Lahir Pramuka. “Inilah tanggal yang diperingati tiap tahun sebagai Hari Pramuka,” ucap Puan. *k22
Komentar