Penjualan Bendera Turun Drastis
MANGUPURA, NusaBali
Penjualan bendera merah putih dan pernak-pernik peringatan Kemerdekaan RI ke-76 turun drastis.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ditengarai menjadi penyebab sepinya pembeli. Hal ini yang dirasakan oleh salah seorang penjual bendera dan pernak-pernik lainnya di kawasan Jalan Bypass Ngurah Rai, di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. “Kalau mulai jualan sudah awal bulan (Agustus). Tapi, untuk lakunya itu yang jarang. Kadang sehari ada yang beli, kadang juga sampai tiga hari tidak ada yang beli. Makanya untung-untungan,” kata Saiful saat ditemui NusaBali, Sabtu (15/8).
Sejak awal, pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu menyadari tingkat daya beli masyarakat cenderung turun saat pandemi. Meski begitu Saiful tetap optimistis menjual bendera dan pernak-pernik peringatan Kemerdekaan RI, karena sudah biasa dilakukan jauh sebelum pandemi.
“Kalau biasanya di sepanjang ruas jalan ini banyak teman yang jualan. Tapi, saat ini tinggal saya saja. Kalau sebelum corona bisa capai 7 hingga 10 orang,” kata Saiful.
Pantauan di lapangan, sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai, Nusa Dua hingga Bypass Ngurah Rai, Kuta, tidak ada aktivitas mencolok terkait penjualan aksesoris jelang peringatan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang. Hanya ada tiga titik lokasi penjualan, yakni dua di Kedonganan dan satu di Kuta.
Terkait adanya aktivitas masyarakat yang berjualan menggunakan trotoar, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, mengaku memberikan toleransi, karena penjualan pernak-pernik itu bersifat musiman. Meski demikian, dia berharap aktivitas itu tidak menimbulkan kerumunan. “Kami berikan toleransi di tengah situasi ini. Sifatnya musiman, kemudian tidak banyak juga yang menjual. Makanya kami harapkan mereka juga berjualan tidak sampai lewat batas waktu yang ditentukan saat PPKM,” harap Suryanegara. *dar
1
Komentar