Pelaku Pariwisata Minta Pemerintah Konsisten
Soal Penanganan Pandemi Covid-19
DENPASAR,NusaBali
Pelaku pariwisata meminta pemerintah dan stakeholder terkait konsisten terhadap sejumlah hal berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19.
Pertama menyangkut persyaratan pelaku perjalanan lewat udara tujuan Bali yang tidak perlu lagi menunjukkan hasil test PCR. Namun cukup dengan menunjukkan rapid test antigen.
Yang kedua penurunan tarif polymerase chain reaction/ test PCR, sebagaimana imbauan dari Presiden Joko Widodo diharapkan terlaksana di lapangan. Terus yang ketiga adalah upaya yang terus dan tegas dari pemerintah, untuk terus menekan kasus positif Covid-19.
“Penerapan kebijakan tersebut sudah menunjukkan dampak positif,” ujar Sang Putu Eka Pertama, GM The ONE Legian Hotel di Kuta, Badung, Minggu(15/8).
Dampak positif dimaksud adalah kembali menggeliatnya kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan domestik ke Bali.
“Kami kemarin sudah mulai kedatangan tamu grup sebanyak 50 orang,” ungkap professional pariwisata dari Kedewatan, Ubud Gianyar.
Sebelumnya ketika hasil test PCR menjadi syarat bagi pelaku perjalanan lewat udara (penumpang) diberlakukan, hotel nyaris tidak ada tamu. “Sepi sekali. Karena test PCR dinilai mahal,” ungkapnya.
Fakta menunjukkan, kunjungan wisatawan domestik kembali setelah kebijakan syarat test PCR itu ‘direvisi’, atau ditiadakan. Inilah menurut Sang Putu Eka Pertama, merupakan gambaran nyata yang positif. Kebijakan tidak lagi perlu menunjuk hasil test berbasis PCR bagi penumpang di bandara Ngurah Rai, tidak berubah-ubah. “Kami harap tetap konsisten, karena hasilnya memberi harapan,” ujarnya.
Sikap konsisten ini juga sangat diharapkan pada kebijakan lainnya, yakni ketegasan pelaksanaan prokes dan ketentuan lain terkait penanganan pandemi Covid-19, sehingga kasus positif Covid-19 di Bali cepat melandai dan terus menurun.
“Juga imbauan dari Presiden Joko Widodo agar biaya test PCR diturunkan. Itu agar dilaksanakan,” harapnya.
Sang Putu Eka Pertama yakin, jika kebijakan -kebijakan tersebut dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan membawa perubahan positif yang lebih cepat bagi Bali ke depan.
“Jika semua on the track, September depan pariwisata kita akan menggeliat kembali,” kata Sang Putu Eka Pertama. Setidaknya untuk wisatawan domestik dia optimistis akan ada peningkatan kunjungan. *K17.
Yang kedua penurunan tarif polymerase chain reaction/ test PCR, sebagaimana imbauan dari Presiden Joko Widodo diharapkan terlaksana di lapangan. Terus yang ketiga adalah upaya yang terus dan tegas dari pemerintah, untuk terus menekan kasus positif Covid-19.
“Penerapan kebijakan tersebut sudah menunjukkan dampak positif,” ujar Sang Putu Eka Pertama, GM The ONE Legian Hotel di Kuta, Badung, Minggu(15/8).
Dampak positif dimaksud adalah kembali menggeliatnya kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan domestik ke Bali.
“Kami kemarin sudah mulai kedatangan tamu grup sebanyak 50 orang,” ungkap professional pariwisata dari Kedewatan, Ubud Gianyar.
Sebelumnya ketika hasil test PCR menjadi syarat bagi pelaku perjalanan lewat udara (penumpang) diberlakukan, hotel nyaris tidak ada tamu. “Sepi sekali. Karena test PCR dinilai mahal,” ungkapnya.
Fakta menunjukkan, kunjungan wisatawan domestik kembali setelah kebijakan syarat test PCR itu ‘direvisi’, atau ditiadakan. Inilah menurut Sang Putu Eka Pertama, merupakan gambaran nyata yang positif. Kebijakan tidak lagi perlu menunjuk hasil test berbasis PCR bagi penumpang di bandara Ngurah Rai, tidak berubah-ubah. “Kami harap tetap konsisten, karena hasilnya memberi harapan,” ujarnya.
Sikap konsisten ini juga sangat diharapkan pada kebijakan lainnya, yakni ketegasan pelaksanaan prokes dan ketentuan lain terkait penanganan pandemi Covid-19, sehingga kasus positif Covid-19 di Bali cepat melandai dan terus menurun.
“Juga imbauan dari Presiden Joko Widodo agar biaya test PCR diturunkan. Itu agar dilaksanakan,” harapnya.
Sang Putu Eka Pertama yakin, jika kebijakan -kebijakan tersebut dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan membawa perubahan positif yang lebih cepat bagi Bali ke depan.
“Jika semua on the track, September depan pariwisata kita akan menggeliat kembali,” kata Sang Putu Eka Pertama. Setidaknya untuk wisatawan domestik dia optimistis akan ada peningkatan kunjungan. *K17.
Komentar