Nelayan Air Kuning Hilang Ditemukan Tewas Mengambang
NEGARA, NusaBali
Nelayan yang hilang tenggelam di perairan Pantai Air Kuning, Desa Air Kuning, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Kamis (12/8) pagi, akhirnya ditemukan meninggal dunia, Selasa (17/8) pagi.
Jenazah Suhairi, 51, dari Banjar Munduk, Desa Air Kuning, ditemukan dalam posisi mengambang di tengah laut dengan jarak sekitar 10 kilometer dari bibir Pantai Air Kuning.
Dari informasi, jenazah Suhari ini ditemukan oleh nelayan asal Banjar Tengah, Desa Air Kuning, Abdul Rahman, 39, yang sedang melaut pada sekitar pukul 06.00 Wita. Saat berlayar menangkap ikan menggunakan jukung itu, saksi tidak sengaja melihat sebuah benda mengapung yang dikerumuni sejumlah burung camar. Setelah didekati, benda yang mengapung itu ternyata merupakan sesosok mayat.
Saat melihat dari dekat, saksi Abdul Rahman sudah bisa memastikan bahwa mayat itu merupakan mayat Suhairi. Hal tersebut diketahui dari pakaian yang dikenakan Suhairi pada saat dinyatakan hilang tenggelam pada Kamis (12/8) lalu. Karena tidak berani mengangkat sendiri mayat tersebut, saksi Abdul Rahman menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Air Kuning, Aiptu Usman, agar menghubungi pihak keluarga korban.
Mendapat informasi tersebut, pihak keluarga korban langsung berangkat melakukan penjemputan menggunakan sebuah jukung. Setelah berhasil dilakukan penjemputan dan membawa jenazah ke tepi pantai pada sekitar pukul 07.45 Wita, jenazah langsung dibawa menuju rumah duka. Dari pihak SAR bersama jajaran kepolisian yang menerima informasi penemuan jenazah tersebut, juga sempat melakukan pengecekan ke rumah duka, Kamis pagi kemarin.
Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika, mengatakan sesuai dengan keterangan saksi, jenazah korban tersebut ditemukan mengambang di tengah laut dengan jarak sekitar 10 kilometer dari bibir Pantai Air Kuning. Setelah berhasil dievakuasi, sempat dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Jembrana bersama petugas medis dari UPTD Puskesmas 2 Jembrana. Sesuai hasil pemeriksaan, kondisi jenazah korban sulit dikenali karena sudah dalam keadaan membengkak. Namun jenazah korban tersebut, masih bisa dikenali pihak keluarga dari pakaian ataupun ciri-ciri fisik korban. “Sudah dipastikan jenazah itu nelayan yang hilang Kamis pekan lalu. Itu juga sudah dipastikan pihak keluarga,” ujarnya.
Setelah dilakukan identifikasi, sambung Iptu Budi, jenazah Suhairi langsung diserahkan kepada keluarga. Pihak keluarga pun langsung melakukan prosesi pemandian jenazah dan memakamkan jenazah korban di salah satu kuburan umum di Desa Air Kuning, Kamis kemarin. “Karena dari pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan sudah yakin bahwa itu memang jenazah korban, kami langsung serahkan kepada keluarga korban,” ucap Iptu Budi.
Seperti diketahui, Suhairi dinyatakan hilang tenggelam setelah terjatuh dari atas jukungnya yang terbalik karena dihantam gelombang di perairan Air Kuning, Kamis (12/8) pagi. Saat itu, korban melaut bersama menantunya, Asrul Salim, 25. Namun saat musibah tersebut, Asrul Salim yang ikut terpental dari atas jukung, berhasil ditemukan selamat setelah berpegangan pada badan jukung yang terbalik. Sementara Suhairi tidak berhasil ditemukan dan hilang tenggelam. *ode
1
Komentar