Pandemi, Kadin Gianyar Berbagi Nasi Bungkus dan Sembako
GIANYAR, NusaBali
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Gianyar rutin berbagi selama pandemi Covid-19.
Diawali dengan pembagian nasi bungkus gratis selama beberapa hari. Kegiatan itu dilanjutkan dengan paket sembako menyasar para pedagang keliling, petugas kebersihan hingga pemulung.
Ketua Kadin Gianyar Agus Ega Indra Jaya, didampingi Wakil Ketua Anak Agung Gede Pringga Bhaskara, dan Gentda Saputra, mengatakan sampai saat ini 1.300 nasi bungkus sudah dibagi. Sedangkan sembako awal yang disiapkan ratusan paket. Berisi beras, telor, gula dan bahan pokok lain. "Mudah-mudahan bisa terus berbagi, biar kontinyu tidak hanya sekali dua kali," ujar Agus Ega, pemilik Hotel Alam Ubud ini, Selasa (17/8).
Kata dia, pedagang keliling hingga pemulung merupakan sasaran tepat. Mereka tetap berjuang di masa sulit, namun pantas dibantu. Paket sembako juga dibagikan kepada pemulung, pemilah sampah, dan para sopir truk sampah di TPA Temesi, Gianyar, "Ada ratusan sembako yang disebar bagi warga yang membutuhkan," imbuhnya.
Agus Ega menyatakan, berbagi dilakukan untuk memaknai HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Kadin tergerak berbagi sembako karena merasa iba dengan situasi pandemi covid yang berkepanjangan. “Dampak pandemi luar biasa. Apalagi di Gianyar mengandalkan pariwisata. Banyak barang yang dijual untuk pariwisata,” jelasnya.
Pedagang es, Made Sukarma,55, yang sudah puluhan tahun jualan es menggunakan sepeda gayung kebetulan melintas di Jalan Raya Semebaung, Kecamatan Blahbatuh. Dia langsung dihentikan oleh pengurus Kadin Gianyar untuk diberikan paket sembako berupa beras sebanyak 5 kg, telor, dan mie instan. Dia mengaku hasil jualan es serut tidak begitu banyak. Satu cup kecil seharga Rp 3.000 dan cup besar Rp 5.000. “Hasil jualan sehari Rp 50.000-an. Belum dipotong biaya pokok,” ujarnya.
Kesulitan Sukarma muncul ketika turun hujan. “Kalau hujan gak ada yang beli,” ujarnya. Ditambah lagi, kata dia daya beli masyarakat saat pandemi covid mulai menurun. Dengan bantuan sembako, dia merasa terbantu. Selain Sukarma, ada juga warga disabilitas yang menjadi tukang rongsokan mendapat sembako. *nvi
1
Komentar