Bali Turunkan Tarif PCR Jadi Rp 495.000
Sempat Tiga Hari Mereda, Kasus Baru Covid-19 Kembali Naik ke Atas 1.000
DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali telah menetapkan tarif maksimal pemeriksaan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di Pulau Dewata turun menjadi Rp 495.000 dari semula Rp 900.000.
Ketentuan ini diberlakukan di seluruh Bali sejak 18 Agustus 2021. Turunnya tarif RT-PCR ini dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Nomor B.18.445/2802/PELKES/DISKES tertanggal 18 Agustus 2021, yang ditandatangani Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra. SE tersebut ditujukan kepada Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten/Kota se-Bali, Kadis Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali, Direktur Rumah Sakit Milik Pemerintah se-Bali, Direktur Rumah Sakit Swasta se-Bali, Kepala Laboratorium se-Bali, dan Kepala Klinik se-Bali.
"Surat edaran ini juga sesuai dengan SE Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/I/2845/2021 tanggal 16 Agustus 2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)," jelas Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (19/8).
Dengan diberlakukannya SE Nomor B.18.445/2802/PELKES/DISKES ini, maka SE Nomor 445/188774/Yankes.Dinkes Tanggal 6 Oktober 2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dicabut dan dinyatakan tidak diberlakukan lagi. Dalam SE sebelumnya, tercantum tarif tertinggi RT-PCR di Bali sebesar Rp 900.000.
Suarjaya menyebutkan, melalui SE terbaru dengan tarif RT-PCR Rp 495.00 ini, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang juga Sekda Provinsi Bali, meminta Kadis Kesehatan Provinsi Bali dan Kadis Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali agar melakukan monitoring dan evaluasi.
"Evaluasinya tentu terhadap pelaksanaan batas tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR dengan penuh tanggung jawab," tandas Suarjaya. "Surat edaran ini agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Jika ada pihak yang ternyata tidak patuh, tentunya akan kami berikan teguran," lanjut birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Tarif RT-PCR sebesar Rp 495.000 atau turun hampir 50 persen dari harga sebelumnya ini diberlakukan serentak di seluruh Bali. Termasuk juga di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. "Sudah (disesuaikan harganya). Per hari ini (kemarin) diberlakukan harga Rp 495.000," ungkap Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, dilansir detikcom terpisah, Kamis kemarin.
Sementara itu, setelah sempat tiga hari secara beruntun turun drastis ke angka di bawah 1.000, kasus Covid-19 di Bali kembali naik. Per 19 Agustus 2021, muncul lagi 1.032 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 1.025 pasien sembuh dan 62 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Sebalum kembali ke angka di atas 1.000 kasus per hari, pandemi Covid-19 di Bali sempat agak mereda tiga hari berturut-turut. Dimulai 16 Agustus 2021 ketika hanya muncul 988 kasus baru, lalu 17 Agustus dengan 988 kasus baru, dan 18 Agustus dengan 734 kasus baru. Jadi, per Kamis kemarin terjadi kenaikan 298 kasus.
Dari 1.032 kasus baru kemarin, 3 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 189 orang pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), dan sisanya 563 orang merupakan transmisi lokal. PPLN ter-sebut semuanya berada di Kota Denpasar. Sedangkan dari 187 orang PPLN, juga terbanyak berada di Denpasar mencapai 88 orang, disusul Kabupaten Badung (36 orang), Gianyar (27 orang), Tabanan (13 orang), Karangasem (12 orang), Jembrana (10 orang), Klungkung (2 orang), selain juga dari luar daerah Bali (1 orang).
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak per Kamis kemarin muncul di Denpasar mencapai 287 kasus baru, disusul Badung (191 kasus baru), Gianyar (140 kasus baru), Tabanan (114 kasus baru), Buleleng (89 kasus baru), Bangli (62 kasus baru), Jembrana (57 kasus baru), Karangasem (51 kasus baru), dan Klungkung (38 kasus baru), selain juga tambahan 3 kasus baru dari luar darerah Bali.
Dengan tambahan 1.032 kasus baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi hingga kini mencapai 99.669 orang. Dari jumlah ini, 727 orang atau 0,73 persen di antaranya merupakan PPLN, 11.982 orang atau 12,02 persen PPDN, dan 86.960 orang atau 87,25 persen merupakan transmisi lokal.
Jumlah kasus terbanyak masih berada di Denpasar mencapai 33.716 kasus, disusul Badung (17.993 kasus), Tabanan (9.949 kasus), Gianyar (9.698 kasus), Buleleng (9.449 kasus), Jembrana (5.202 kasus), Bangli (4.236 kasus), Karangasem (3.491 asus), dan Klungkung (3.442 kasus). Selain itu, juga ada 2.188 kasus dari luar daerah Bali dan 305 kasus dari WNA.
Hingga Kamis kemarin, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina serta isolasi mandiri) di Bali mencapai 10.665 orang atau 10,70 persen dari total 99.669 kasus positif. Ini turun drastis sekitar 0,17 persen dibanding sehari sebelumnya.
Kasus aktif terbanyak saat ini masih berada di Denpasar mencapai 3.693 orang, disusul Badung (1.847 orang), Tabanan (1.243 orang), Gianyar (943 orang), Buleleng (825 orang), Karangasem (612 orang), Bangli (566 orang), Jembrana (455 orang), dan Klungkung (404 orang). Selain itu, ada 7 pasien dari luar daerah Bali yang masih dalam perawat-an.
Yang menggembirakan, pada hari yang sama kemarin, di Bali terdapat 1.025 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Dari 1.025 pasien sembuh itu, terbanyak berada di Denpasar mencapai 292 orang, disusul Badung (228 pasien sembuh), Buleleng (139 pasien sembuh), Tabanan (131 pasien sembuh), Klungkung (66 pasien sembuh), Gianyar (52 pasien se-mbuh), Jembrana (45 pasien sembuh), Bangli (41 pasien sembuh), dan Karangasem (31 pasien sembuh).
Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 86.071 orang. Tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali pun terus merangkak jadi 86,36 dari total 99.669 kasus positif atau naik sekitar 0,14 persen dibanding sehari sebelumnya. Hanya saja, ini masih jauh dari rekor angka sembuhan tertinggi sepanjang pandemi yang mencapai hampir 96,00 persen.
Sayangnya, angka kematian pasien Covid-19 di Bali justru masih tetap tinggi. Jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 2.933 orang atau 2,94 persen dari total 98.637 kasus positif atau naik 0,03 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini se-telah per Kamis kemarin kembali terdapat 62 pasien meninggal dunia, yang merupakan rekor tertinggi kedua sepanjang pandemi, setelah 18 Agustus 2021 dengan 66 pasien meninggal.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 62 pasien meninggal per Kamis kemarin terbanyak berada di Denpasar mencapai 24 orang. Disusul kemudian di Badung dengan 11 pasien meninggal, di Buleleng (8 pasien meninggal), di Jembrana (5 pasien meninggal) di Bangli (5 pasien meninggal), di Gianyar (4 pasien meninggal), di Tabanan (3 pasien meninggal), dan di Klungkung (1 pasien meninggal), selain juga dari kluar daerah Bali (1 pasien me-ninggal). *nar
1
Komentar