Dewan Pakar Minta Kasus Somvir Dituntaskan
Surat Ketua Dewan Pakar kepada Ketua DPW NasDem Bali agar kasus Dr Somvir dituntaskan, beredar di group WA kader NasDem. Surat tersebut akan dikaji di internal.
DENPASAR, NusaBali
Perseteruan dengan mantan Kepala Sekretariat DPW NasDem Dian Variandra dan kasus LPPDK (Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye) anggota DPRD Bali Dapil Buleleng dari Partai NasDem, Dr Somvir, melebar ke mana-mana. Ketua Dewan Pakar NasDem Bali Anak Agung Gede Ngurah Astawa Putra yang biasa disapa Gung Astawa, menyurati Ketua DPW NasDem Bali Julie Sutrisno Laiskodat, supaya secepatnya menyelesaikan persoalan Dr Somvir.
Dalam surat internal tertanggal, Kamis (19/8), ditujukan kepada Ketua DPW NasDem Bali Julie Laiskodat, Gung Astawa yang kader senior ini juga mengkritisi rekrutmen kader dan pengelolaan organisasi Partai NasDem Bali, yang harus banyak dibenahi.
Surat tersebut membuat heboh kader NasDem Bali. Karena surat itu masuk di group WhatsApp kader NasDem Bali. Bagaimana tidak, rekrutmen pengurus NasDem Bali juga dinilai Gung Astawa tidak mencerminkan proses rekrutmen yang bermuara untuk kebesaran partai. Selain itu dalam suratnya Gung Astawa melaporkan penjilat, dengan mental oknum internal NasDem Bali yang mengarah kepada ASI (asal senang ibu).
Gung Astawa dikonfirmasi NusaBali, mengakui dirinya mengirimkan surat kepada Julie Laiskodat selaku pucuk pimpinan NasDem Bali, agar mengambil langkah menyelesaikan persoalan Dr Somvir yang berlarut-larut. Walaupun akhirnya surat itu bocor, dirinya siap bertanggungjawab dan memberikan penjelasan kepada partai.
“Kasus LPPDK nol Dr Somvir melebar ke mana-mana, yang akan berdampak pada citra Partai NasDem. Saya memang mengirimkan surat dengan berbagai fakta, kejadian di internal, termasuk kasus Dr Somvir. Semuanya saya kupas. Surat diterima kakak Ketua DPW NasDem Bali lalu dishare ke kader dan DPP. Kakak Julie Laiskodat yang langsung share,” ujar politisi asal Puri Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, ini.
Gung Astawa mempertegas juga bahwa kasus laporan ke Polda Bali oleh Dian Variandra alias Deni terhadap Somvir, dirinya tahu betul kejadiannya. Karena dirinya hadir saat kejadian atau peristiwa itu di Hotel Intercontinental, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
“Kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Dian Variandra (yang diduga dilakukan, Red) oleh Dr Somvir itu juga akan menjadi persoalan panjang dan rusak citra partai. Harusnya ada klarifikasi oleh organisasi terhadap peristiwa tersebut dengan memanggil semua pihak,” tegas mantan Wakil Ketua Bidang OKK DPW Partai NasDem Bali ini.
Dalam suratnya tersebut, Gung Astawa mengatakan kasus Dr Somvir yang melaporkan jika Kepala Sekretariat Dian Variandra dulunya pernah dengan sengaja menghilangkan nota belanja kampanye miliknya, sehingga menjadi LPPDK nol membuat semua kader terkejut.
“Saya jujur sangat terkejut saat KK (panggilan kader di NasDem) Julie menegur KK Deni Variandra di ruang transit, yang saat itu banyak hadir unsur pimpinan daerah. Dan saya jelas mengetahui, mengikuti proses kerja sekretariat DPW di mana KK Deni tidak bekerja seorang diri, melainkan juga ada saya, KK Sekwil, dan beberapa tenaga freelance yang kita sewa untuk membantu,” beber mantan Ketua DPC NasDem Kuta Utara, Kabupaten Badung, ini.
Atas surat ini, Ketua OKK DPW NasDem Bali Putu Tika Winawan yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, mengakui melihat surat Gung Astawa di group WA DPW NasDem Bali. “Sebagai Dewan Pakar, ya wajar Pak Agung Astawa menyampaikan pemikiran. Ya kita berharap ini tidak membuat runyam internal NasDem Bali. Surat itu akan dikaji di internal,” kata Tika Winawan.
Tika Winawan menegaskan kader boleh saja melakukan kritik. Namun kritik itu konstruktif dan disampaikan dengan cara-cara yang elegan. “Artinya kritik yang membangun, ada solusi, kritik itu ya bisa menjadikan NasDem makin solid. Bisa saja kita berbeda, tapi demi kebesaran NasDem Bali,” ucap mantan anggota DPRD Kabupaten Klungkung ini. *nat
Dalam surat internal tertanggal, Kamis (19/8), ditujukan kepada Ketua DPW NasDem Bali Julie Laiskodat, Gung Astawa yang kader senior ini juga mengkritisi rekrutmen kader dan pengelolaan organisasi Partai NasDem Bali, yang harus banyak dibenahi.
Surat tersebut membuat heboh kader NasDem Bali. Karena surat itu masuk di group WhatsApp kader NasDem Bali. Bagaimana tidak, rekrutmen pengurus NasDem Bali juga dinilai Gung Astawa tidak mencerminkan proses rekrutmen yang bermuara untuk kebesaran partai. Selain itu dalam suratnya Gung Astawa melaporkan penjilat, dengan mental oknum internal NasDem Bali yang mengarah kepada ASI (asal senang ibu).
Gung Astawa dikonfirmasi NusaBali, mengakui dirinya mengirimkan surat kepada Julie Laiskodat selaku pucuk pimpinan NasDem Bali, agar mengambil langkah menyelesaikan persoalan Dr Somvir yang berlarut-larut. Walaupun akhirnya surat itu bocor, dirinya siap bertanggungjawab dan memberikan penjelasan kepada partai.
“Kasus LPPDK nol Dr Somvir melebar ke mana-mana, yang akan berdampak pada citra Partai NasDem. Saya memang mengirimkan surat dengan berbagai fakta, kejadian di internal, termasuk kasus Dr Somvir. Semuanya saya kupas. Surat diterima kakak Ketua DPW NasDem Bali lalu dishare ke kader dan DPP. Kakak Julie Laiskodat yang langsung share,” ujar politisi asal Puri Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, ini.
Gung Astawa mempertegas juga bahwa kasus laporan ke Polda Bali oleh Dian Variandra alias Deni terhadap Somvir, dirinya tahu betul kejadiannya. Karena dirinya hadir saat kejadian atau peristiwa itu di Hotel Intercontinental, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
“Kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Dian Variandra (yang diduga dilakukan, Red) oleh Dr Somvir itu juga akan menjadi persoalan panjang dan rusak citra partai. Harusnya ada klarifikasi oleh organisasi terhadap peristiwa tersebut dengan memanggil semua pihak,” tegas mantan Wakil Ketua Bidang OKK DPW Partai NasDem Bali ini.
Dalam suratnya tersebut, Gung Astawa mengatakan kasus Dr Somvir yang melaporkan jika Kepala Sekretariat Dian Variandra dulunya pernah dengan sengaja menghilangkan nota belanja kampanye miliknya, sehingga menjadi LPPDK nol membuat semua kader terkejut.
“Saya jujur sangat terkejut saat KK (panggilan kader di NasDem) Julie menegur KK Deni Variandra di ruang transit, yang saat itu banyak hadir unsur pimpinan daerah. Dan saya jelas mengetahui, mengikuti proses kerja sekretariat DPW di mana KK Deni tidak bekerja seorang diri, melainkan juga ada saya, KK Sekwil, dan beberapa tenaga freelance yang kita sewa untuk membantu,” beber mantan Ketua DPC NasDem Kuta Utara, Kabupaten Badung, ini.
Atas surat ini, Ketua OKK DPW NasDem Bali Putu Tika Winawan yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, mengakui melihat surat Gung Astawa di group WA DPW NasDem Bali. “Sebagai Dewan Pakar, ya wajar Pak Agung Astawa menyampaikan pemikiran. Ya kita berharap ini tidak membuat runyam internal NasDem Bali. Surat itu akan dikaji di internal,” kata Tika Winawan.
Tika Winawan menegaskan kader boleh saja melakukan kritik. Namun kritik itu konstruktif dan disampaikan dengan cara-cara yang elegan. “Artinya kritik yang membangun, ada solusi, kritik itu ya bisa menjadikan NasDem makin solid. Bisa saja kita berbeda, tapi demi kebesaran NasDem Bali,” ucap mantan anggota DPRD Kabupaten Klungkung ini. *nat
Komentar