Satgas Awasi Ketat Pasien Covid-19 Isoman
TABANAN, NusaBali
Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Tabanan kini gencar menjemput pasien Covid-19 berstatus OTG-GR (orang tanpa gejala-gejala ringan) yang melakukan isoman (isolasi mandiri) untuk digeser ke lokasi isolasi terpusat (isoter).
Namun Satgas tentu punya pengecualian atau kebijakan, yakni tak semua jenis pasien tersebut di-isoter. Pasien Covid-19 masih bisa isoman, namun dengan pengawasan ketat Satgas. Seperti ibu hamil, anak-anak atau balita, orang lanjut usia (lansia) yang terbatas mobilitasnya. Orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas, serta orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila, yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid Kabupaten Tabanan, menjelaskan terhadap orang-orang dengan berkebutuhan khusus seperti itu tentu ada pengecualian. Tidak diwajibkan sepenuhnya mengikuti isoter. Kecuali jika yang bersangkutan memang berkehendak, tentunya tidak masalah.
Terhadap penyintas dengan kebutuhan khusus ini, kata Susila, masih diperkenankan melakukan isoman. Itupun dengan sejumlah catatan dan penilaian dari Satgas di tingkat desa. "Terpenting isolasi mereka diawasi Satgas Gotong Royong, dan benar benar dipastikan tidak terjadi kontak dengan lainnya. Tempat isolasinya aman, tidak memungkinkan terjadinya kontak dengan orang lain. Ini satgas di desa yang menentukan," jelasnya, Kamis (19/8)
Mengenai penyediaan lokasi isoter untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, pihaknya berupaya memfasilitasi tempat atau lokasinya. Dari empat tempat yang semula disiapkan, rupanya hanya tiga tempat yang dianggap cocok untuk isoter.
"Selain asrama mahasiswa Poltrada, Pop Hotel, dan Wisma Pramuka (Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali). Kami awalnya juga siapkan Wisma PLN di Bedugul, tetapi karena daerah yang dingin jadi tidak bisa digunakan untuk isolasi, " tegasnya.
Disisi lain, vaksinasi anti Covid-19 juga terus digalakkan satgas, selama PPKM diberlakukan. Sampai 16 Agustus, capaian vaksinasi tahap I sudah 102 persen atau sejumlah 328.063 dari sasaran 321.609. Bahkan, vaksinasi tahap II juga sudah dilakukan, kali ini di desa Dauh Peken dan Desa Dajan Peken, kecamatan Tabanan.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tahap II sudah mencapai 34,4 persen atau sejumlah 110.694 orang dari sasaran 321.609. “Capaian vaksinasi tahap II masih rendah karena masih menunggu jadwal vaksinasi,”terangnya. Selama kegiatan vaksinasi, petugas tak sampai menemukan kendala yang memperlambat pelaksanaannya. Artinya, kendala teknis seperti masyarakat tunda mengalami vaksinasi karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid, masih bisa diatasi. “Kendala berat tidak ada, intinya pelaksanaa vaksinasi yang belum tinggal menunggu jadwal,” jelasnya. *des
1
Komentar