Warga Terdampak PHK Digelontor Sembako
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Sosial Buleleng kembali membagikan sembako kepada warga terdampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
200 paket sembako dibagikan kepada warga yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan tempat kerjanya, Jumat (20/8) pagi kemarin. PHK ini karena dampak pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra, ditemui di ruangannya, menjelaskan penyaluran bantuan paket sembako untuk warga PHK, menyasar Desa Patas, Penyabangan, Banyupoh, dan Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Bantuan yang menyasar warga PHK, untuk meringankan beban masyarakat.
Kariaman menjelaskan, sebelumnya Dinas Sosial sudah meminta data warga Buleleng yang kena PKH kepada Dinas Tenaga Kerja. Namun data yang didapatkan hanya data pegawai perusahaan swasta di Buleleng, hanya 391 orang. Sedangkan warga Buleleng seperti fakta di lapangan banyak yang merantau bekerja di luar kabupaten. Mereka sebagian pulang kampung usai kena PHK di tempat kerjanya. Sehingga Dinas Sosial kembali mengirimkan surat kepada pemerintah desa dan kelurahan, untuk mendata warganya yang kena PHK selama pandemi.
“Kami meminta bantuan desa dan kelurahan untuk mengajukan nama-nama warganya yang memang benar-benar terdampak PHK. Karena pemerintah desa dan kelurahan yang paling tahu kondisi warganya,” jelas Kariaman.
Penyerahan bantuan sembako menyasar warga terdampak PKH, bersumber dari bantuan sosial pengusaha Thionghoa di Buleleng kepada Pemkab Buleleng. Ada 1.000 paket sembako yang tersedia, selain didistribusikan untuk warga kena PHK, juga akan disalurkan kepada kelompok nelayan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Buleleng.
Sejak pemberlakuan PPKM darurat hingga PPKM level IV Jawa-Bali, Dinas Sosial Buleleng sudah mendistribusikan ratusan ton beras dan ratusan paket sembako. Jumlah bantuan yang terkumpul untuk masyarakat Buleleng yang terdampak PPKM, bersumber dari Kementerian Sosial RI hampir 680 ton, menyasar 69.428 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain itu, paket beras 5 ton yang menyasar 1.000 KPM dari program Gubernur Bali Wayan Koster. Ada 3,08 ton beras juga terkumpul dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat struktural di Buleleng. Selain juga 2.002 paket sembako sumbangan program corporate social responsibilit (CSR)/tanggung jawab sosial perusahaan atau pihak ketiga.
“Bantuan dari berbagai sumber ini sudah disalurkan mulai dari warga yang masuk DTKS (Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial,red) baik sudah mendapat program sosial maupun yang belum. Termasuk warga miskin tercecer, veteran, disabilitas, tukang sapu di pasar, yang kena PHK hingga nanti sampai kelompok nelayan dan kelompok wanita tani juga,” papar Kariaman.
Jelasnya, penyaluran bantuan sosial dampak pandemi ini pun sepenuhnya dikoordinasikan kepada desa dan kelurahan. Sehingga bantuan yang digelontor pemerintah benar-benar tepat sasaran. *k23
Komentar