Ditusuk di Leher, Mahasiswi Tewas
Tri Ari Yani Puspo Arum (22) ditemukan tewas bersimbah darah di tempat kosnya di Jl Kebon Jeruk Baru RT 8/11 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
JAKARTA, NusaBali
Tri tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Esa Unggul. "Korban adalah mahasiswi Universitas Esa Unggul, semester V," ujar Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Andry Rodatama, Senin (9/1) seperti dilansir detik.
Korban ditemukan pertama kali sekitar pukul 09.00 oleh kekasihnya, Zainal Abidin. Sebelumnya, Zainal menghubungi Tri pada pukul 07.00, namun tidak ada jawaban dari Tri. Zainal kemudian mendatangi tempat kos Tri di lantai 2. Saat datang, saksi menemukan tubuh Tri sudah berlumuran darah.
Melihat itu, korban dilarikan ke RS Siloam. Namun sayang, nyawa Tri tidak tertolong. Tri tewas karena mengalami luka tusukan di bagian leher. Polisi memeriksa sejumlah orang terkait kasus dugaan pembunuhan Tri di tempat kosnya, termasuk Zainal Abidin.
Selain Zainal, polisi meminta keterangan kepada teman korban bernama Herni. Menurut keterangan Herni, korban terakhir berkomunikasi dengannya pada pukul 19.00 WIB, Minggu (8/1) malam. Herni mengungkap keanehan yang dialami korban beberapa waktu sebelumnya. Sekitar dua bulan lalu, korban sempat kehilangan motor. "Waktu di kosan lama, lubang kunci motornya itu sempat ada yang ganti," sambung Herni.
Polisi menyebut ada sejumlah barang milik korban yang hilang. "Ada barang korban yang hilang, kita masih cek apa saja," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Eko Hadi Santoso kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/1).
Dari informasi yang dihimpun, barang milik Tri Arum yang hilang di antaranya telepon seluler, dompet, dan laptop. Namun polisi belum dapat menyimpulkan Tri adalah korban perampokan. "Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban perampokan atau bukan. Bisa saja dia dibunuh, kemudian dibuat seolah-olah dirampok," imbuh Eko.
Mendengar Cekcok Saksi lain seorang warga negara (WN) Nigeria bernama Ezeugwu Clivert (31) mendengar korban sempat cekcok dengan seorang perempuan. "Saya hanya mendengar suara dengan nada tinggi dan rendah, ada dua suara perempuan," ujar Clivert kepada penyidik di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1).
Clivert mengatakan, pagi itu sekitar pukul 07.15 WIB, ia bangun karena menerima panggilan telepon dari pacarnya. Kemudian dari balik kamarnya yang bersebelahan dengan kamar korban, samar-samar terdengar suara rintihan. "Saya tidak tahu siapa pelakunya, saya hanya mendengar suara saja," ungkap Clivert.
Ia melanjutkan, sekitar lima menit kemudian, datang seorang perempuan berkerudung keluar dari kamar korban sambil memegang telepon di telinganya. "Sepertinya dia (wanita berkerudung) mau nyari pertolongan," kata dia.
Tidak berselang lama setelah itu, datang Zainal Abidin, pacar korban. Zainal kemudian meminta pertolongan dirinya untuk mengangkat korban. *
Korban ditemukan pertama kali sekitar pukul 09.00 oleh kekasihnya, Zainal Abidin. Sebelumnya, Zainal menghubungi Tri pada pukul 07.00, namun tidak ada jawaban dari Tri. Zainal kemudian mendatangi tempat kos Tri di lantai 2. Saat datang, saksi menemukan tubuh Tri sudah berlumuran darah.
Melihat itu, korban dilarikan ke RS Siloam. Namun sayang, nyawa Tri tidak tertolong. Tri tewas karena mengalami luka tusukan di bagian leher. Polisi memeriksa sejumlah orang terkait kasus dugaan pembunuhan Tri di tempat kosnya, termasuk Zainal Abidin.
Selain Zainal, polisi meminta keterangan kepada teman korban bernama Herni. Menurut keterangan Herni, korban terakhir berkomunikasi dengannya pada pukul 19.00 WIB, Minggu (8/1) malam. Herni mengungkap keanehan yang dialami korban beberapa waktu sebelumnya. Sekitar dua bulan lalu, korban sempat kehilangan motor. "Waktu di kosan lama, lubang kunci motornya itu sempat ada yang ganti," sambung Herni.
Polisi menyebut ada sejumlah barang milik korban yang hilang. "Ada barang korban yang hilang, kita masih cek apa saja," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Eko Hadi Santoso kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/1).
Dari informasi yang dihimpun, barang milik Tri Arum yang hilang di antaranya telepon seluler, dompet, dan laptop. Namun polisi belum dapat menyimpulkan Tri adalah korban perampokan. "Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban perampokan atau bukan. Bisa saja dia dibunuh, kemudian dibuat seolah-olah dirampok," imbuh Eko.
Mendengar Cekcok Saksi lain seorang warga negara (WN) Nigeria bernama Ezeugwu Clivert (31) mendengar korban sempat cekcok dengan seorang perempuan. "Saya hanya mendengar suara dengan nada tinggi dan rendah, ada dua suara perempuan," ujar Clivert kepada penyidik di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1).
Clivert mengatakan, pagi itu sekitar pukul 07.15 WIB, ia bangun karena menerima panggilan telepon dari pacarnya. Kemudian dari balik kamarnya yang bersebelahan dengan kamar korban, samar-samar terdengar suara rintihan. "Saya tidak tahu siapa pelakunya, saya hanya mendengar suara saja," ungkap Clivert.
Ia melanjutkan, sekitar lima menit kemudian, datang seorang perempuan berkerudung keluar dari kamar korban sambil memegang telepon di telinganya. "Sepertinya dia (wanita berkerudung) mau nyari pertolongan," kata dia.
Tidak berselang lama setelah itu, datang Zainal Abidin, pacar korban. Zainal kemudian meminta pertolongan dirinya untuk mengangkat korban. *
1
Komentar