Buruh Temukan Tengkorak di Pekarangan Rumah
Pemilik rumah masih tertutup, saat polisi melakukan olah TKP, tuan rumah juga tak mendampingi.
TABANAN, NusaBali
Buruh gali septic tank temukan tulang belulang yang diduga tengkorak manusia di pekarangan rumah milik Ni Putu Nyuliadi, 51, di Jalan Gunung Agung Nomor 54 Banjar Lebah, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Selasa (10/1). Tulang belulang dalam kondisi hancur dan sudah menghitam itu ditemukan timur bale dangin. Temuan tulang belulang diduga manusia itu dilaporkan ke Mapolsek Kota Tabanan.
Informasi di lapangan, tulang belulang itu ditemukan I Made Suweden, 51, buruh gali asal Banjar Pande, Desa/Kecamatan Kediri sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, Suweden didampingi Made Juliada, 20, akan membuat lubang septic tank berukuran 6 meter x 4 meter. Baru menggali sedalam 90 centimeter, Suweden melihat ada potongan tulang belulang mirip tulang manusia dalam kondisi sudah hancur tersusun rapi di dalam galian. Posisi tulang kepala di sebelah utara dan kaki di selatan. Setelah melihat potongan tulang tersebut, saksi melaporkan kepada pemilik rumah, Ni Putu Nyuliadi dan selanjutnya melaporkan ke polsek tabanan.
Sekitar pukul 17.28 Wita, Unit Identifikasi Polres Tabanan tiba di lokasi untuk mengecek kerangka yang ditemukan di pekarangan rumah krama Banjar Lebah. Namun kerangka tersebut sudah terbungkus karung plastik putih oleh Suweden. Anggota kemudian memasang police line di TKP. Selanjutnya, tengkorak diangkat dari lubang dan dibawa ke Puslabfor Polda Bali dengan menggunakan kendaraan identifikasi.
Sementara buruh lainnya, I Nyoman Gandri, 50, saat itu tengah menggali tanah untuk buat septic tank dengan kedalaman 3 meter. Hanya saja penggalian terhenti karena ditemukan tulang kaki. Seluruh pekerja bangunan terkejut dan melaporkan kejadian itu ke pemilik rumah, sembari melanjutkan mencari tulang belulang lainnya.
Gandri menambahkan saat tulang belulang itu ditemukan tidak terbungkus kain apapun.Kondisinya sudah lapuk dan menghitam serta wujudnya tidak utuh. "Di areal tanah galian itu kondisinya juga hitam, tidak seperti tanah lainya yang berwarna merah," tambah Gandri.
Sementara Kapolsek Tabanan Kompol Rahmawati Ismail ditemui di TKP belum bisa memastikan apakah tulang manusia atau lainnya karena masih proses identifikasi. Dikatatakan, kondisi tulang saat ditemukan terbungkus tanah, lapuk, dan menghitam. Pihak keluarga juga tak ada laporan kehilangan anggota keluarga. "Itu saja yang kita laporkan hari ini, karena baru tahap penemuan," jelasnya.
Sementara itu Kelian Dinas Banjar Lebah I Wayan Sukanada mengatakan selama ini di lingkungannya tidak ada laporan orang hilang. Ia mengaku sempat berkoordinasi dengan pihak keluarga di TKP penemuan tengkorak yang rencananya akan meminta petunjuk ke griya untuk menentukan langkah selanjutnya. "Sambil proses di kepolisian berjalan, pihak keluarga akan melakukan upacara sesuai adat sesuai petunjuk dari griya," terang Sukanada.
Sayang pihak keluarga d TKP penemuan tengkorak enggan berkomentar terkait penemuan tulang belulang di pekarangan rumah. Saat anggota kepolisian melakukan olah TKP, pihak keluarga tidak ada menemani. * d
Informasi di lapangan, tulang belulang itu ditemukan I Made Suweden, 51, buruh gali asal Banjar Pande, Desa/Kecamatan Kediri sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, Suweden didampingi Made Juliada, 20, akan membuat lubang septic tank berukuran 6 meter x 4 meter. Baru menggali sedalam 90 centimeter, Suweden melihat ada potongan tulang belulang mirip tulang manusia dalam kondisi sudah hancur tersusun rapi di dalam galian. Posisi tulang kepala di sebelah utara dan kaki di selatan. Setelah melihat potongan tulang tersebut, saksi melaporkan kepada pemilik rumah, Ni Putu Nyuliadi dan selanjutnya melaporkan ke polsek tabanan.
Sekitar pukul 17.28 Wita, Unit Identifikasi Polres Tabanan tiba di lokasi untuk mengecek kerangka yang ditemukan di pekarangan rumah krama Banjar Lebah. Namun kerangka tersebut sudah terbungkus karung plastik putih oleh Suweden. Anggota kemudian memasang police line di TKP. Selanjutnya, tengkorak diangkat dari lubang dan dibawa ke Puslabfor Polda Bali dengan menggunakan kendaraan identifikasi.
Sementara buruh lainnya, I Nyoman Gandri, 50, saat itu tengah menggali tanah untuk buat septic tank dengan kedalaman 3 meter. Hanya saja penggalian terhenti karena ditemukan tulang kaki. Seluruh pekerja bangunan terkejut dan melaporkan kejadian itu ke pemilik rumah, sembari melanjutkan mencari tulang belulang lainnya.
Gandri menambahkan saat tulang belulang itu ditemukan tidak terbungkus kain apapun.Kondisinya sudah lapuk dan menghitam serta wujudnya tidak utuh. "Di areal tanah galian itu kondisinya juga hitam, tidak seperti tanah lainya yang berwarna merah," tambah Gandri.
Sementara Kapolsek Tabanan Kompol Rahmawati Ismail ditemui di TKP belum bisa memastikan apakah tulang manusia atau lainnya karena masih proses identifikasi. Dikatatakan, kondisi tulang saat ditemukan terbungkus tanah, lapuk, dan menghitam. Pihak keluarga juga tak ada laporan kehilangan anggota keluarga. "Itu saja yang kita laporkan hari ini, karena baru tahap penemuan," jelasnya.
Sementara itu Kelian Dinas Banjar Lebah I Wayan Sukanada mengatakan selama ini di lingkungannya tidak ada laporan orang hilang. Ia mengaku sempat berkoordinasi dengan pihak keluarga di TKP penemuan tengkorak yang rencananya akan meminta petunjuk ke griya untuk menentukan langkah selanjutnya. "Sambil proses di kepolisian berjalan, pihak keluarga akan melakukan upacara sesuai adat sesuai petunjuk dari griya," terang Sukanada.
Sayang pihak keluarga d TKP penemuan tengkorak enggan berkomentar terkait penemuan tulang belulang di pekarangan rumah. Saat anggota kepolisian melakukan olah TKP, pihak keluarga tidak ada menemani. * d
Komentar