Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Provinsi Bali Pun Tetap PPKM Level 4
DENPASAR, NusaBali
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang pemerintah pusat hingga 30 Agustus 2021 mendatang.
Provinsi Bali tetap berstatus PPKM Level 4, karena kasus Covid-19 di daerah ini masih fluktuatif alias belum melandai. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, menyebutkan karena kasus Covid-19 masih fluktuatif, maka pengaturan aktivitas masyarakat tetap mengacu Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 14 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali. SE tersebut sudah diberlakukan sejak 10 Agustus 2021 lalu.
"PPKM diperpanjang pemerintah pusat. Memang ada beberapa daerah sudah turun dari Level ke Level 3. Tetapi, kita di Bali masih PPKM Level 4,” jelas Suarjaya di Denpasar, Selasa (24/8). Menurut Suarjaya, parameter penurunan level itu tergantung tingkat kasus positif Covid-19, tingkat bed ratio occupancy (BOR) atau keterisian rumah sakit rujukan, vaksinasi, dan disiplin protokol kesehatan.
Suarjaya menyebutkan, kondisi pandemi Covid-19 di Bali dalam sepekan terakhir sebetulnya terjadi trend penurunan kasus. "Tetapi, hal itu belum menjamin bahwa Bali aman dari penularan virus. Hari ini (kemarin, Red) masih ada kenaikan kasus, walaupun tidak banyak," terang birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Bali masih fluktuatif. Setelah sehari sebelumnya sempat turun drastis hanya 434 kasus baru, per 24 Agustus 2021 kembali muncul 934 kasus Covid-19, bersamaan dengan 968 pasien sembuh dan 44 pasien meninggal. Jadui, kasus Covid-19 per Selasa kemarin naik tajam sekitar 500 orang dibanding sehari sebelumnya.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 934 kasus baru kemarin, 11 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 171 orang pelaku per-jalanan dalam negeri (PPDN), dan sisanya 752 orang transmisi lokal. Khusus untuk PLLN, masing-masing 3 orang di Kota Denpasar, 4 orang di Kabupaten Gianyar, dan 3 orang di Badung. Sedangkan dari 171 orang PPDN kemarin, terbanyak berada di Denpasar mencapai 74 orang.
Tambahan kasus Covid-19 per Selasa kemarin terbanyak muncul di De-npasar mencapai 242 kasus baru atau naik 131 orang dibanding sehari sebelumnya. Disusul kemudian di Badung dengan 153 kasus baru, Gianyar (120 kasus baru), Tabanan (100 kasus baru), Buleleng (97 kasus baru), Jembrana (58 kasus baru), Klungkung (56 kasus baru), Bangli (53 kasus baru), dan Karangasem (52kasus baru), selain juga ada tambahan 3 kasus baru dari luar darerah Bali.
Dengan tambahan 934 kasus baru kemarin, maka jumlah kumulatif posi-tif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi Maret 2020 hingga kini menca-pai 103.508 orang. Dari jumlah itu, 756 orang atau 0,73 persen di antaranya merupakan PPLN, 12.705 orang atau 12,27 persen PPDN, dan 90.047 orang atau 87,00 persen merupakan transmisi lokal.
Jumlah kasus terbanyak masih berada di Denpasar mencapai 34.767 kasus, disusul Badung (18.676 kasus), Tabanan (10.401 kasus), Gianyar (10.195 kasus), Buleleng (9.743 kasus), Jembrana (5.450 kasus), Bangli (4.423 kasus), Karangasem (3.719 asus), dan Klungkung paling steril (3.627 kasus). Selain itu, juga ada 2.202 kasus dari luar daerah Bali dan 305 kasus dari WNA.
Hingga Selasa kemarin, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina serta isolasi mandiri) di Bali mencapai 8.736 orang atau 8,44 persen dari total 103.508 kasus positif. Ini turun sekitar 78 orang atau 0,15 persen dibanding sehari sebelumnya.
Kasus aktif terbanyak saat ini masih berada di Denpasar mencapai 2.523 orang, disusul Badung (1.628 orang), Tabanan (1.092 orang), Gianyar (926 orang), Buleleng (608 orang), Bangli (539 orang), Karang-asem (498 orang), Jembrana (466 orang), dan Klungkung (382 orang). Selain itu, ada 76 pasien dari luar daerah Bali yang masih dalam perawatan.
Yang menggembirakan, pada hari yang sama Selasa kemarin, di Bali terdapat 968 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Dari jumlah itu, terbanyak berada di Denpasar mencapai 279 pasien sembuh, disusul Tabanan (207 pasien sembuh), Badung (110 pasien sembuh), Gianyar (102 pasien sembuh), Buleleng (92 pasien sembuh), Bangli (55 pasien sembuh), Karangasem (55 pasien sembuh), Jembrana (38 pasien sem-buh), dan Klungkung (30 pasien sembuh).
Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 91.547 orang. Tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali pun terus merangkak menjadi 88,44 persen dari total 103.508 kasus positif atau naik sekitar 0,13 persen dibanding sehari sebelumnya. Hanya saja, ini masih jauh dari rekor angka sembuhan tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 yang mencapai hampir 96,00 persen.
Sementara, per Selasa kemarin di Bali kembali terdapat 44 pasien Covid-19 meninggal dunia. Dari jumlah itu, terbanyak berada di Denpasar mencapai 14 pasien meninggal, disusul Tabanan (8 pasien meninggal), Badung (6 pasien meninggal), Gianyar (5 pasien meninggal), Karangasem (4 pasien meninggal), Bangli (3 pasien meninggal), Jembrana (2 pasien meninggal), Buleleng (1 pasien meninggal), dan Klungkung (1 pasien meninggal).
Dengan tambahan 44 pasien meninggal per 23 Agustus 2021 kemarin, maka jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang nyawanya gagal diselamatkan kini mencapai 3.225 orang atau 3,12 persen dari total 103.508 kasus positif. Ini naik sekitar 0,02 persen dibanding sehari sebelumnya.
Perlu dicatat, dari total 3.181 pasien meninggal sejak awal pandemi Covid-19 Maret 2020 lalu, terbanyak berada di Denpasar mencapai 788 orang, disusul di Badung (522 orang), Tabanan (460 orang), Buleleng (439 orang), Karangasem (256 orang), Gianyar (226 orang), Bangli (187 orang), Jembrana (180 orang), dan Klungkung 129 orang), selain juga dari luar daerah Bali (32 orang), dan WNA (6 orang). *nat,nar
1
Komentar