Siswi SD Digilir Dua Pemuda
"Masih kami selidiki dan dalami laporan ini. Yang jelas korban berstatus pelajar dan di bawah umur. Kalau sudah terungkap pasti kami informasikan lebih detail," AKP Putu Ika Prabawa
MANGUPURA, NusaBali
Seorang siswi kelas VI SD di Abiansemal, Badung menjadi korban pencabulan yang dilakukan dua pemuda berinisial KP dan KY asal Karangasem. Siswi berusia 11 tahun tersebut digilir kedua pelaku beberapa kali sejak dua bulan lalu.
Aksi bejat kedua pemuda yang diketahui asal Karangasem itu baru terungkap, Sabtu (21/8). Kakak korban memergoki kedua pelaku menjemput korban di kos mereka di Darmasaba. Putu S yang merupakan paman korban menceritakan bahwa sebelumnya mendapat cerita dari tetangga bahwa korban sering diajak KP bersama KY.
Terakhir, Sabtu (21/8) siang kedua pelaku kepergok datang ke kos menjemput korban pakai motor. Kakak korban melaporkan kejadian itu kepada bapaknya berinisial PS, 40. Mendengar cerita itu PS ke tempat nongkrong dari KP bersama teman-temannya. Saat itu KP sedang minum miras bersama beberapa temannya. Pelaku yang ngekos di Darmasaba itu dipanggil ke rumah korban untuk ditanya perihal cerita dari anaknya.
"Awalnya KP ngelak. Pada saat itu kakak korban melawan akhirnya KP mengaku. Mendengar pengakuan KP spontan saja PS naik pitam," ungkap Putu S diwawancara NusaBali, di daerah Peguyangan, Denpasar Utara, Rabu (25/8) siang.
Tak lama berselang datanglah teman-teman KP sekitar 10 orang. Orang-orang itu malah mengintimidasi PS. Pria asal Buleleng itu tetap tak terima dengan kejahatan yang dialami anaknya itu. "Mereka menantang bapak korban dengan mengatakan kalau kamu punya ormas keluarin ormasmu," kisah Putu S.
Mendapat intimidasi tersebut PS kasih tahu kepada Putu S. Mendengar informasi itu Putu S langsung mendatangi lokasi kejadian. Awalnya dikira ada perkelahian. Tiba di sana Putu S baru dapat informasi bahwa keponakannya digilir dua pemuda. Mendapat informasi tersebut Putu S langsung buat laporan ke Polres Badung.
"Kejahatan itu terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Saya duga kedua pelaku melakukan aksi lebih dari sekali. Setelah saya lapor ke Polres Badung, pelaku bersama keluarganya minta maaf dan ingin masalahnya secara damai. Saya bersama keluarga tak mau diselesaikan dengan damai," tegas Putu S.
Putu S mengatakan pelaku minta damai karena merasa melakukan hubungan terlarang dengan anaknya dengan cara membayar. Mendengar jawaban tersebut Putu S menilai Kaplik tak punya rasa bersalah. Padahal Kaplik tahu korban masih anak-anak.
"Hari Senin (23/8) saya ke kantor PPA untuk konsultasi. Pada saat pelaku datang ke rumah untuk minta damai saya tanya, kalau kamu punya anak perempuan saya lecehkan kamu terima ? Katanya dia tak terima. Sama dong dengan saya," beber Putu S.
Setelah kasus itu terungkap keluarga pelan-pelan menanyakan kepada korban perihal pemerkosaan itu. Korban mengaku awal mula kedua pelaku berhasil memperkosanya saat diajak ke salah satu tempat. Di sana korban dibekap mulutnya, lalu korban digilir oleh kedua pelaku.
"Kasus ini saya sudah lapor ke Polres Badung. Saya berharap polisi gerak cepat untuk tangkap para pelaku. Pelakunya sudah mengaku kok. Akibat kejadian ini korban depresi. Bapak dan ibu korban juga stres. Korban ini anak kedua dari tiga bersaudara," ungkap Putu S.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Putu Ika Prabawa mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Mantan Kanit Reskrim Polsek Kuta itu enggan berkomentar banyak soal kasus yang menimpa bocah kelas VI SD itu.
"Masih kami selidiki dan dalami laporan ini. Yang jelas korban berstatus pelajar dan di bawah umur. Kalau sudah terungkap pasti kami informasikan lebih detail," ungkap Iptu Ika Prabawa singkat. 7 pol
Seorang siswi kelas VI SD di Abiansemal, Badung menjadi korban pencabulan yang dilakukan dua pemuda berinisial KP dan KY asal Karangasem. Siswi berusia 11 tahun tersebut digilir kedua pelaku beberapa kali sejak dua bulan lalu.
Aksi bejat kedua pemuda yang diketahui asal Karangasem itu baru terungkap, Sabtu (21/8). Kakak korban memergoki kedua pelaku menjemput korban di kos mereka di Darmasaba. Putu S yang merupakan paman korban menceritakan bahwa sebelumnya mendapat cerita dari tetangga bahwa korban sering diajak KP bersama KY.
Terakhir, Sabtu (21/8) siang kedua pelaku kepergok datang ke kos menjemput korban pakai motor. Kakak korban melaporkan kejadian itu kepada bapaknya berinisial PS, 40. Mendengar cerita itu PS ke tempat nongkrong dari KP bersama teman-temannya. Saat itu KP sedang minum miras bersama beberapa temannya. Pelaku yang ngekos di Darmasaba itu dipanggil ke rumah korban untuk ditanya perihal cerita dari anaknya.
"Awalnya KP ngelak. Pada saat itu kakak korban melawan akhirnya KP mengaku. Mendengar pengakuan KP spontan saja PS naik pitam," ungkap Putu S diwawancara NusaBali, di daerah Peguyangan, Denpasar Utara, Rabu (25/8) siang.
Tak lama berselang datanglah teman-teman KP sekitar 10 orang. Orang-orang itu malah mengintimidasi PS. Pria asal Buleleng itu tetap tak terima dengan kejahatan yang dialami anaknya itu. "Mereka menantang bapak korban dengan mengatakan kalau kamu punya ormas keluarin ormasmu," kisah Putu S.
Mendapat intimidasi tersebut PS kasih tahu kepada Putu S. Mendengar informasi itu Putu S langsung mendatangi lokasi kejadian. Awalnya dikira ada perkelahian. Tiba di sana Putu S baru dapat informasi bahwa keponakannya digilir dua pemuda. Mendapat informasi tersebut Putu S langsung buat laporan ke Polres Badung.
"Kejahatan itu terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Saya duga kedua pelaku melakukan aksi lebih dari sekali. Setelah saya lapor ke Polres Badung, pelaku bersama keluarganya minta maaf dan ingin masalahnya secara damai. Saya bersama keluarga tak mau diselesaikan dengan damai," tegas Putu S.
Putu S mengatakan pelaku minta damai karena merasa melakukan hubungan terlarang dengan anaknya dengan cara membayar. Mendengar jawaban tersebut Putu S menilai Kaplik tak punya rasa bersalah. Padahal Kaplik tahu korban masih anak-anak.
"Hari Senin (23/8) saya ke kantor PPA untuk konsultasi. Pada saat pelaku datang ke rumah untuk minta damai saya tanya, kalau kamu punya anak perempuan saya lecehkan kamu terima ? Katanya dia tak terima. Sama dong dengan saya," beber Putu S.
Setelah kasus itu terungkap keluarga pelan-pelan menanyakan kepada korban perihal pemerkosaan itu. Korban mengaku awal mula kedua pelaku berhasil memperkosanya saat diajak ke salah satu tempat. Di sana korban dibekap mulutnya, lalu korban digilir oleh kedua pelaku.
"Kasus ini saya sudah lapor ke Polres Badung. Saya berharap polisi gerak cepat untuk tangkap para pelaku. Pelakunya sudah mengaku kok. Akibat kejadian ini korban depresi. Bapak dan ibu korban juga stres. Korban ini anak kedua dari tiga bersaudara," ungkap Putu S.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Putu Ika Prabawa mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Mantan Kanit Reskrim Polsek Kuta itu enggan berkomentar banyak soal kasus yang menimpa bocah kelas VI SD itu.
"Masih kami selidiki dan dalami laporan ini. Yang jelas korban berstatus pelajar dan di bawah umur. Kalau sudah terungkap pasti kami informasikan lebih detail," ungkap Iptu Ika Prabawa singkat. 7 pol
TONTON JUGA:
Aliansi BEM se-Bali Kritisi Penanganan Pandemi yang Dilakukan Pemerintah
1
Komentar