Terkendala Server, Simulasi Asesmen Nasional SMA Krodit
AMLAPURA, NusaBali
Simulasi asesmen nasional tingkat SMA di Karangasem terjadi kekroditan. Penyebabnya, server pusat belum mampu mengakses seluruh data SMA, terutama untuk gelombang II dan gelombang III.
Imbasnya, para siswa tidak bisa menuntaskan asesmen nasional, dan belum ada pemberitahuan simulasi berikutnya. Kasek SMA PGRI Amlapura, I Ketut Jelantik, mengatakan kekroditan asesmen nasional terjadi di dua gelombang. Asesmen nasional di tiap sekolah diikuti 45 siswa yang dipilih pusat secara acak. Khusus di SMA PGRI Amlapura dibagi tiga gelombang karena terbatasnya computer. Gelombang I pukul 08.00 Wita-09.00 Wita berjalan lancar, gelombang II pukul 09.00 Wita-10.00 Wita dan gelombang III pukul 10.00 Wita-11.00 Wita ada kendala. Server pusat krodit sehingga siswa tidak bisa mengerjakan soal-soal. “Siswa tidak bisa mengerjakan soal dari 36 soal yang mestinya ditayangkan pusat. Sehingga belum bisa mendapatkan hasil,” jelas Ketut Jelantik.
Asesmen nasional digelar untuk mengevaluasi sistem pendidikan dasar dan menengah. Mendorong guru mengembangkan kompetensi kognitif (kemampuan individu) yang mendasar sekaligus membentuk karakter siswa secara utuh. Survei menyangkut kemampuan literasi dan numerasi (kemampuan gunakan angka-angka dan simbol-simbol), karakter dan survei lingkungan belajar. Survei karakter menyangkut sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Sedangkan survei lingkungan yakni menggali informasi yang menunjang pembelajaran dari lingkungan sekitarnya.
Asesmen nasional juga bertujuan meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis, kemampuan memroses dan menganalisa serta kemampuan memposes informasi dengan daya literasi tingkat tinggi. Memantau kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan, kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta dan lain-lain. “Nanti direncanakan ada simulasi lagi berupa gladi bersih jelang puncak asesmen nasional,” imbuh Ketut Jelantik.
Kasek SMAN 2 Amlapura Wayan Sugiana juga mengatakan terjadi krodit di server pusat. “Kami gelar simulasi dua gelombang untuk gelombang II bermasalah,” jelas Wayan Sugiana. Hal senada dilontarkan Kasek SMAN 1 Amlapura I Ketut Marta Ariana. “Ini kan masih simulasi, nanti ada simulasi berikutnya, disusul gladi bersih sebelum puncak pelaksanaan asesmen nasional,” ungkap Marta Ariana. Asesmen nasional dibagi tiga jenjang. Jenjang SD yang ikut simulasi kelas V, jenjang SMP kelas VIII, dan jenjang SMA sederajat kelas XI. *k16
Asesmen nasional digelar untuk mengevaluasi sistem pendidikan dasar dan menengah. Mendorong guru mengembangkan kompetensi kognitif (kemampuan individu) yang mendasar sekaligus membentuk karakter siswa secara utuh. Survei menyangkut kemampuan literasi dan numerasi (kemampuan gunakan angka-angka dan simbol-simbol), karakter dan survei lingkungan belajar. Survei karakter menyangkut sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Sedangkan survei lingkungan yakni menggali informasi yang menunjang pembelajaran dari lingkungan sekitarnya.
Asesmen nasional juga bertujuan meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis, kemampuan memroses dan menganalisa serta kemampuan memposes informasi dengan daya literasi tingkat tinggi. Memantau kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan, kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta dan lain-lain. “Nanti direncanakan ada simulasi lagi berupa gladi bersih jelang puncak asesmen nasional,” imbuh Ketut Jelantik.
Kasek SMAN 2 Amlapura Wayan Sugiana juga mengatakan terjadi krodit di server pusat. “Kami gelar simulasi dua gelombang untuk gelombang II bermasalah,” jelas Wayan Sugiana. Hal senada dilontarkan Kasek SMAN 1 Amlapura I Ketut Marta Ariana. “Ini kan masih simulasi, nanti ada simulasi berikutnya, disusul gladi bersih sebelum puncak pelaksanaan asesmen nasional,” ungkap Marta Ariana. Asesmen nasional dibagi tiga jenjang. Jenjang SD yang ikut simulasi kelas V, jenjang SMP kelas VIII, dan jenjang SMA sederajat kelas XI. *k16
1
Komentar