nusabali

Wisman Ukraina 'Gatal' Ingin ke Bali

Tunggu Open Border

  • www.nusabali.com-wisman-ukraina-gatal-ingin-ke-bali

DENPASAR,NusaBali
Warga Ukraina termasuk salah satu segmen wisman yang tetap kangen dan punya minat tinggi datang ke Bali.

Mereka pun ‘gatal’ menanti  pembukaan  open border oleh Pemerintah RI, sehingga  bisa kembali datang ke Bali menikmati  suasana ‘Pulau Dewata’. Tahun lalu, sebanyak 9.000 calon wisman sebenarnya sudah siap ke Bali. Namun pandemi Covid-19 yang berujung penutupan penerbangan internasional ke Bali, calon wisman dari Ukraina,  gagal berlibur ke Pulau Seribu Pura ini.

 “Saat ini wisman dari Ukraina masih antusias ingin berlibur ke Bali,” ujar Konsul Kehormatan Ukraina di Denpasar I Nyoman Astama, Rabu(25/8).

Dikatakan Astama, baik dari sisi warga maupun pemerintah Ukraina tidak ada persoalan dengan warganya  yang ingin  berlibur ke luar negeri. Salah satunya ke Bali, Indonesia yang menjadi favorit. “Artinya wisatawan Ukraina sangat siap, pemerintahnya juga mengizinkan,” ungkap Astama.

Apabila  border internasional, tentunya Bandara I Gusti Ngurah Rai juga bisa dibuka untuk wisatawan manca negara, Astama optimistis wisman Ukraina akan  berdatangan ke Bali, jika border internasional memang sudah buka.

”Karena memang wisman Ukraina termasuk antusias dengan Bali,” ucapnya. Dia menyebut, bagaimana tahun lalu 9.000 wisman Ukraina, hendak berlibur ke Bali,namun akhirnya tidak jadi karena pandemi Covid-19. Akibatnya calon wisman Ukraina itu mengalihkan liburan mereka ke negara lain. Diantaranya ke Turki, Yunani, Mesir dan lainnya. Namun tidak sedikit yang mencoba bertahan dengan harapan bisa berlibur ke Bali.

Trend kunjungan wisman Ukraina ke Bali menurut Astama  sebenarnya cendrung meningkat. Dia  menyebut tahun 2019, jumlah warga Ukraina yang datang ke Bali sebagai turis sebanyak 30 ribu orang. Namun menyusul pandemi kemudian menyusut. Hingga saat ini masih 3.000  orang yang tetap bertahan di Bali.

Pada Juni lalu sempat difasilitasi untuk dipulangkan, namun tidak banyak  yang ikut. Itu ditunjukkan dari kapasitas pesawat dengan 180 kursi yang terisi hanya terisi 50  kursi. Sebagian besar memilih bertahan di Bali.

Wisatawan Ukraina, suka dengan pemandangan  pantai, adventure, budaya dan suasana kehidupan sosial, ritual dan adat masyarakat Bali.  Juga wisata religius seperti healing.“Juga termasuk generasi milenial yang digital nomad,” jelas Astama.

Selain itu dari Bali, wisman asal Ukraina juga melakukan eksplorasi ke daerah lain diantaranya   NTB, NTT , Jatim dan lainnya. Hingga  memasuki Hut Kemerdekaan Ukraina yang ke -30 pada 23 Agustus lalu,  trend minat warga Ukraina ke Indonesia, khususnya Bali masih sama. “Masih antusias,” ujar Astama.

Pihak konsulat, kata Astama meningkatkan hubungan kedua negara ekonomi, sososial budaya dan lainnya adalah prioritas konsulat. Salah satu contohnya pemberian sumbangan sebanyak 300 paket sembako yang terdiri beras, minyak goreng, gula pasir dan lainnya kepada masyarakat  yang perekonomiannya terpuruk karena pandemi. Diserahkan kepada Lurah Sesetan  di Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan 24 Agustus. “Itu salah satu bentuk upaya menjalin hubungan tersebut,” kata Astama. *K17

Komentar