Bawa Sertifikat Vaksinasi Palsu, 31 Penumpang Ditahan
AMLAPURA, NusaBali
Ketahuan membawa sertifikat vaksinasi palsu, 31 penumpang diamankan petugas Polres Karangasem saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Padangbai di Desa Padangbai (Kecamatan Manggis, Karangasem) ke Pelabuhan Lembar (NTB).
Mereka tertangkap basah bawa sertifikat vaksinasi palsu saat pemeriksaan di Pos III Pelabuhan Padangbai, Kamis (26/8) siang sekitar pukul 12.00 Wita. Terungkapnya 31 penumpang membawa sertifikat vaksinasi palsu ini terjadi setelah jajaran Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai bersinergi dengan aparat TNI dan petugas kesehatan Pelabuhan Padangbai melakukan pemeriksaan, ketika Bus UD Pangestu DK 8774 KK dan mobil Toyota Innova DR 1686 LZ tiba di Pelabuhan Padangbai. Kedua kendaraan tersebut hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar.
Dalam pemeriksaan itu, petugas kesehatan Pelabuhan Padangbai yang dikoordinasikan dr I Putu Suardiana bersama Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, Kompol Made Suadnyana, memeriksa dokumen penumpang. Rinciannya, 27 orang penumpang bus UD Pangestu dan 4 orang penumpang Innova. Dari pemeriksaan itu, ternyata 18 orang penumpang di antaranya kedapatan membawa sertifikat vaksinasi palsu.
Karena banyaknya penumpang yang terlibat pemalsuan sertifikat vaksinasi, maka Kapolsek Kompol Made Suadnyana langsung berkoordinasi dengan Polres Ka-rangasem. Dari koordinasi tersebut, jajaran Polres Karangasem yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Ricko AA Taruna didampingi Wakapolres Kompol I Dewa Anom Danujaya dan Kasat Reskrim, AKP Aris Setyanto, mengambil-alih penanganan. Selanjutnya, kedua kendaraan berikut seluruh 31 penumpangnya digiring ke Mapolres Karangasem di Amlapura.
Hingga tadi malam, 31 penumpang tersebut masih ditahan di Aula Mapolres Ka-rangasem, sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut. Para penumpang ini kemarin juga di-rapid test antigen oleh petugas Dinas Kesehatan Karangasem, yang di-koordinasikan I Komang Agus Trisusena.
Kapolres Karangasem, AKBP Ricko AA Taruna, menerangkan 31 penumpang bus dan Innova yang sebagian besar membawa sertifikat vaksinasi palsu tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) Ikan. Mereka telah berlayar selama 6 bulan dan berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, selanjutnya hendak pulang ke NTB.
Ternyata, saat menjalani pemeriksaan di Pos III Pelabuhan Padangbai, terungkap ada 18 penumpang dari total 31 penumpang yang membawa sertifikat vaksinasi diduga palsu. Mereka semuanya tidak membawa surat keterangan (Suket) hasil negatif tes Covid-19.
“Siapa sopirnya, siapa kernetnya, dan siapa pula koordinatornya, belum bisa kami jawab. Dari mana pula mereka dapat sertifikat vaksinasi palsu, juga belum bisa kami jawab. Sebab, kasus ini masih kami dalami,” terang AKBP Ricko dalam jumpa pers di Mapolres Karangasem, Kamis kemarin.
Menurut AKBP Ricko, bisa saja sopir dan kernet tidak tahu perihal sertifikat vaksinasi palsu ini, di mana mereka tugasnya hanya mengantar. “Yang jelas, semua penumpang tersebut kami uji swab antigen, mudah-mudahan hasilnya negatif. Setelah itu, barulah kami vaksinasi mereka, kemudian kami periksa satu per satu,” lanjut perwira menengah yang baru beberapa hari mengantikan AKBP Ni Nyoman Suartini sebagai Kapolres Karangasem ini.
AKBP Ricko menyebutkan, kasus 31 penumpang yang diamankan di saat hendak me-nyeberang ke Pelabuhan Lembar ini masih diselidiki. “Mereka masih diperiksa, hasilnya belum ketahuan. Saat ini, statusnya semua masih sebagai saksi,” tandas AKBP Ricko.
Sementara itu, dari 31 penumpang yang semuanya merupakan ABK Ikan itu, termasuk di antaranya Sabri, asal Lombok Timur, NTB. Ada juga Alpian (asal Dusun Terujung, RT/RW 002/006, Desa Labuhan Aji, Kecamatan Farano, Kabupaten Sumbawa, NTB), Novallianto (asal Dusun Gubuk Lelok, RT/RW 001/001, Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, NTB), dan Herman (asal usun Damer, RT/RW 001/001, Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, NTB).
Sabri mengatakan, saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Padangbai ke Pelabuhan Lembar kemarin, dirinya membawa sertifikat vaksinasi. “Saya memang bawa sertifikat vaksinasi. Tetapi, saya belum pernah divaksin,” cerita Sabri. *k16
Komentar