Desa Adat Kerobokan Bangun Krematorium
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kerobokan sedang dalam proses membangun krematorium atau tempat kremasi bagi umat Hindu yang berbasis desa adat.
Pembangunan ditarget rampung tahun 2022 mendatang. Pembangunan krematorium ini bersumber dari dana Desa Adat Kerobokan senilai Rp 3,5 miliar dan akan dikelola langsung oleh desa adat.
Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutarja, mengatakan krematorium dibangun di setra (kuburan) Desa Adat Kerobokan, dengan luas sekitar 10 are. Selain itu, juga ada lahan pendukung untuk ritual ngaben bertempat di sebelah timur untuk melangsungkan ritual memukur. Menurutnya, keberadaan krematorium ini juga memiliki tujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam melangsungkan ritual ngaben.
“Krematorium nanti dikelola oleh Prajuru Pura Dalem di bawah naungan Desa Adat Kerobokan. Sekarang baru proses pengerjaan bangunan dan untuk alatnya masih dipesan dulu,” ujar Sutarja, Kamis (26/8).
Menurut Sutarja, krematorium ini diperuntukkan kepada krama Desa Adat Kerobokan. Namun, jika misalnya ada orang luar Desa Adat Kerobokan dan beragama Hindu ingin mengikuti kremasi, tentu mereka harus menyesuaikan dengan awig-awig (aturan) Desa Adat Kerobokan. Pada intinya, tujuan utama kremasi adalah untuk mempercepat proses pengembalian panca maha butha.
“Kalau misalnya mereka tidak mau menyesuaikan tentu tidak bisa mengikuti kremasi tersebut. Nanti bagi yang ingin mengikuti kremasi, tinggal pilih upacara yang utama, madya, dan alit,” terang Sutarja sembari menyebut pada intinya dresta tidak hilang.
Untuk diketahui Desa Adat Kerobokan memiliki wilayah cukup luas terdiri dari 50 banjar adat. Dengan total 6.019 kepala keluarga (KK). *ind
1
Komentar