Kenali Tanda-Tanda Gangguan Jiwa, Penting di Masa Pandemi
DENPASAR, NusaBali.com - Pandemi Covid-19 bukan hanya membawa dampak bagi buruk bagi kesehatan pernapasan, melainkan juga kesehatan mental. Jika diremehkan maka dikhawatirkan dengan tingkat keparahan yang sudah tinggi, mengakibatkan sulitnya upaya pengobatan yang harus dilakukan.
Hal tersebut disampaikan oleh psikiater Dr dr Lely Setyawati Kurniawan Sp KJ (K), dalam kegiatan virtual learning bertema ‘Mengenali dan Mencegah Gangguan Mental pada Nakes RSUP Sanglah’ yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana bekerjasama dengan RSUP Sanglah, Jumat (27/8/2021).
“Kita kenali gejala-gejala awal, kalau dari awal sudah tahu gejalanya tentu penanganan akan lebih cepat, lebih baik penanganannya, dan itu membuat prognosis lebih baik juga,” terang dr Lely.
Dr Lely mengatakan terdapat kelompok orang yang memiliki risiko tinggi terkena gangguan mental (ODGJ). Di antaranya orang dengan penyakit kronis, memiliki latar belakang keluarga yang tidak harmonis, memiliki orangtua atau saudara yang memiliki riwayat gangguan mental, pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi, maupun penderita disabilitas.
Sementara itu, dikatakannya juga terdapat situasi khusus yang berpotensi mengakibatkan angguan mental seperti, adanya bencana alam, bencana sosial, perubahan iklim, dan lain sebagainya.
Berbagai macam gangguan mental yang paling sering dijumpai di masyarakat saat ini, ujar dr Lely, adalah gangguan cemas, gangguan depresi, dan gangguan jiwa berat (psikosis). Gangguan cemas memiliki reaksi fisik seperti jantung berdebar-debar, keringat berlebihan, otot-otot tegang, sakit kepala, sulit tidur dan tidak tidur nyenyak.
Sementara reaksi psikisnya seperti cemas, khawatir berlebihan, mudah tersinggung, ataupun sulit memusatkan perhatian. “Jika stres dibiarkan dapat menjadi gangguan jiwa dan dapat menimbulkan keluhan fisik,” terang dr Lely.
Sementara gangguan depresi ditunjukkan dengan gejala sedih, murung, semangat menurun, merasa bersalah, pesimis, hilang nafsu makan, konsentrasi berkurang, hingga mempunyai ide untuk bunuh diri.
Terakhir, yang paling parah, gangguan psikotik memiliki ciri-ciri mendengar suara bisikan atau melihat seseorang yang tidak didengar atau dilihat oleh orang lain, merasa menjadi malaikat, atau pun marah-marah tanpa sebab/mengamuk.
Pentingnya mengenali gejala awal gangguan mental dirasa penting mengingat di masa pandemi orang dengan gangguan mental justru rentan terhadap penularan Covid-19.
Perawatan pasien Covid-19 yang juga merupakan penderita gangguan mental (ODGJ) tentu akan membutuhkan usaha yang lebih keras lagi dalam perawatannya. “Sekarang sudah ODGJ terkena Covid pula berarti memang harus ekstra dapat perhatian,” tandas dr Lely. *adi
1
Komentar