Bupati Suwirta Minta Koperasi Aktif Berinovasi
SEMARAPURA, NusaBali
Pandemi Covid-19 yang belum pasti kapan reda, sangat berdampak terhadap kegiatan usaha dan operasional koperasi. Dampak signifikan terjadi khususnya dalam perkembangan koperasi di Klungkung.
Antara lain, bidang penjualan menurun, permodalan melemah, hingga muncul kredit macet. Karena pandemi, banyak koperasi yang melaporkan kesulitan operasional. Sebab, anggotanya tidak sanggup membayar cicilan kredit. Banyak juga yang menarik simpanan di koperasi simpan pinjam. Melihat situasi tersebut, Bupati Suwirta yang juga lama bergelut di dunia koperasi, terjun memantau perkembangan dan memberikan dukungan seryta jalan keluar, kepada pengelola koperasi, Jumat (27/8).
Adapun koperasi yang dikunjungi Bupati, yakni Koperasi Konsumen Mitra Harum Mandiri di Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan, Desa Gunaksa, Koperasi Konsumen Panya Artha Semaya, di Desa Dawan Kaler, Koperasi Anugrah Semeton Sejahtera di Kelurahan Dawan Klod, dan lainnya.
Bupati Suwirta berharap koperasi bisa melakukan revitalisasi dan inovasi-inovasi jangan berpangku tangan dalam situasi kali ini. "Belajar dari pengalaman kegagalan koperasi tidak tertib administrasi," ujar Bupati Suwirta.
Jelas Bupati, administrasi di masing-masing koperasi harus bisa dilaksanakan tepat waktu. Jangan menunda-nunda pekerjaan kalau bisa secepatnya. "Sekali tertunda maka akan menjadi masalah besar," ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Ardiasa.
Dari beberapa koperasi yang dikunjungi, Bupati Suwirta melihat transparansi usaha berjalan dengan baik. Untuk pengelolaan yang ketergantungan pada satu admin perlu ditambah. Begitu pula penggunaan teknologi agar lebih dimatangkan dengan koperasi zaman now sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang kuat dan tetap mempertahankan jati diri koperasi.
"Koperasi yang dibentuk benar-benar bisa dengan konsep dari, oleh dan untuk, agar bisa dilaksanakan serta merangkul masyarakat di dalam situasi pandemi ini," harap Bupati Suwirta.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 koperasi yang bergerak pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) banyak yang mengalami kerugian. Sehingga berdampak terhadap penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU), bahkan ada yang penurunan SHUnya sampai 75 persen. "Namun, koperasi yang bergerak di bidang lain, seperti retail masih berjalan dengan baik," kata Ardiasa. *wan
Adapun koperasi yang dikunjungi Bupati, yakni Koperasi Konsumen Mitra Harum Mandiri di Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan, Desa Gunaksa, Koperasi Konsumen Panya Artha Semaya, di Desa Dawan Kaler, Koperasi Anugrah Semeton Sejahtera di Kelurahan Dawan Klod, dan lainnya.
Bupati Suwirta berharap koperasi bisa melakukan revitalisasi dan inovasi-inovasi jangan berpangku tangan dalam situasi kali ini. "Belajar dari pengalaman kegagalan koperasi tidak tertib administrasi," ujar Bupati Suwirta.
Jelas Bupati, administrasi di masing-masing koperasi harus bisa dilaksanakan tepat waktu. Jangan menunda-nunda pekerjaan kalau bisa secepatnya. "Sekali tertunda maka akan menjadi masalah besar," ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Ardiasa.
Dari beberapa koperasi yang dikunjungi, Bupati Suwirta melihat transparansi usaha berjalan dengan baik. Untuk pengelolaan yang ketergantungan pada satu admin perlu ditambah. Begitu pula penggunaan teknologi agar lebih dimatangkan dengan koperasi zaman now sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang kuat dan tetap mempertahankan jati diri koperasi.
"Koperasi yang dibentuk benar-benar bisa dengan konsep dari, oleh dan untuk, agar bisa dilaksanakan serta merangkul masyarakat di dalam situasi pandemi ini," harap Bupati Suwirta.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 koperasi yang bergerak pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) banyak yang mengalami kerugian. Sehingga berdampak terhadap penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU), bahkan ada yang penurunan SHUnya sampai 75 persen. "Namun, koperasi yang bergerak di bidang lain, seperti retail masih berjalan dengan baik," kata Ardiasa. *wan
Komentar