Viral, Video Keluarga Bawa Kue Ultah untuk Ayah Sebelum Dikremasi
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah video yang memperlihatkan tiga orang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap membawa kue ulang tahun (Ultah) dalam upacara kremasi viral di media sosial (Medsos) TikTok.
Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada keluarga yang meninggal bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Belakangan, momen haru yang terekam dalam video berdurasi 27 detik itu diketahui terjadi di Dusun Galiran, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Video diawali tiga orang ber-APD lengkap berdiri di samping lokasi pembakaran jenazah. Orang yang di tengah memegang sebuah kue ulang tahun. Di belakangnya terdapat sejumlah orang yang menghadiri prosesi kremasi tersebut. Setelah lilin di atas kue dinyalakan mereka terlihat bertepuk tangan dan melambaikan tangan ke arah jenazah.
Salah satu anggota keluarga yang tampak dalam video, yakni Luh Rosa Pianti, 31, menyampaikan orang yang meninggal dalam video viral itu adalah sang ayah bernama Made Darmayasa, 61. Kue itu sengaja dipersiapkan saat momen kremasi, pada Wraspati Wage Watugunung, Kamis (26/8) lalu karena hari itu juga bertepatan dengan hari ulang tahun sang ayah yang ke-61. Sang ayah meninggal sehari sebelumnya, yakni pada Rabu (25/8) setelah dinyatakan positif Covid-19.
"Bapak saya dikremasi pas hari ulang tahun beliau pada tanggal 26 Agustus. Rencananya, ulang tahun bapak akan kami rayakan sambil jalan-jalan. Ternyata di luar rencana, bapak jatuh sakit. Jadi saya dan keluarga kecil di rumah ingin merayakan ulang tahun bapak yang terakhir kalinya di tempat peristirahatan terakhir," ujar Rosa saat dikonfirmasi terkait video viral tersebut, Sabtu (28/8) sore.
Momen haru yang terekam dalam video tersebut, kata Rosa, adalah bentuk rasa hormat kepada sosok sang ayah yang selama ini dinilai sebagai pribadi yang pekerja keras dan mengayomi keluarga.
Kata Rosa, selama bekerja sebagai pedagang, sang ayah tak pernah mengeluh dan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga. "Kami memberikan penghormatan terakhir," ucapnya. Almarhum Made Darmayasa diketahui memiliki usaha kedai makanan di kawasan Pantai Penimbangan, Buleleng.
Dalam video, tiga orang yang memakai APD adalah Luh Rosa, bersama sang ibu Ketut Nariasi, 57, dan paman Kadek Agus Ariawan, 51. Rosa terlihat berusaha tegar saat menyalakan lilin kue ulang tahun terakhir untuk sang ayah. Mereka memutuskan untuk memakai APD agar momen upacara melepas kepergian sang ayah di Setra Adat Galiran, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng itu berjalan tetap dengan protokol kesehatan (Prokes).
"Kami lakukan dengan protokol kesehatan ketat dan diawasi pihak Babinsa dan aparat desa," ujarnya. Kata Luh Rosa, sang ayah dinyatakan positif Covid-19 dengan penyakit penyerta batu ginjal. Sakit batu ginjal yang diderita sang ayah sudah sejak tahun 2009 silam. Saat dinyatakan positif Covid-19, ayahnya sempat dirawat di RSUD Buleleng selama 11 hari, hingga akhirnya meninggal dunia di RS. Keluarga pun sudah berusaha mengikhlaskan kepergiannya. "Kami tidak ingin hal serupa terjadi," tutupnya. Dia pun berharap, sang ayah bisa diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Kisah haru ini viral di media sosial TikTok dan telah ditonton hingga 3,1 juta tayangan. Warganet lantas menuliskan beragam komentar, sebagian besar dari mereka mengaku ikut terharu dan berduka. "Gaenak banget kalo di tinggal orang tua," komentar warganet. "SELAMAT ULANG TAHUN, DAN SELAMAT JALAN. SEMOGA TENANG DISISI IDA SANG HYANG WIDHI," ujar warganet. "Bapaknya pasti bahagia. Karena pernah punya keluarga yang begitu sayang sama beliau," komentar warganet. "Bapakku/ajikku juga meninggal tepat di ulang tahunnya desember lalu. kita harus kuaatt," timpal komentar warganet lainnya. *mz
Komentar