Dilengserkan dari Ketua Fraksi, Meliani Legowo
Srikandi Politik Ni Made Meliani, 53, tetap legowo meski dilengserkan dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019.
TABANAN, NusaBali
Made Meliani bahkan siap mendukung penggantinya, I Nyoman Wirama Putra, 34, dan berjanji akan terus berjuang membesarkan Golkar.
Hal ini terungkap saat Made Meliani dan Nyoman Wirama Putra dipertemukan oleh Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Suarsedana, di sebuah rumah makan kawasan Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (11/1) sore. Meliani dan Wirama Putra dipertemukan saat keduanya baru pulang dari kunjungan kerja di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Nyoman Suarsedana selaku Sekretaris DPD II Golkar Tabanan menerangkan bahwa urusan administrasi rolling Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan sudah rampung dan tinggal setor ke Dewan. DPD II Golkar Tabanan sudah menerima surat rekomendasi rolling jabatan ketua fraksi dari DPD I Golkar Bali Nomor B-06/Golkarda/I/2017 tertanggal 7 Januari 2017, yang ditandatangani Ketua DPD I Golkar Ketut Sudikerta dan Sekretaris DPD I Golkar Nyoman Sugawa Korry.
“Besok (hari ini, Red) kami kirim ke DPRD Tabanan. Maka, mulai besok, Nyoman Wirama Putra resmi sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan,” terang Suarsedana.
Secara khusus kepada NusaBali, Suarsedana mengatakan tujuan rolling jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan dari Meliani beralih ke Wirama Putra ini sebagai bagian upaya pengkaderan. Rolling jabatan ini sebelumnya dibahas dalam pertemuan yang melibatkan seluruh 6 anggota Fraksi Golkar DPRD Tabanan.
Dalam pertemuan internal fraksi saat itu, kata Suarsedana, Meliani juga hadir dan setuju adanya pergantian jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Keputusan itu kemudian diteruskan ke DPD I Golkar Bali dalam pertemuan di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, di kawasan Niti Mandala Denpasar, 3 Januari 2017 lalu.
Saat pertemuan di Rumah Jabatan Wagub Bali, Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta menanyakan keputusan itu secara langsung kepada Meliani. Setelah mendapat keterangan langsung dari Meliani, rolling jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan pun mendapat rekomendasi dariu DPD I Golkar Bali.
“Nyoman Wirama Putra paling senior, sehingga direkomendasi sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan,” tandas Suarsedana yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Tabanan 2009-2014. Paling senior yang dimaksudkan Suarsedana adalah, karena Wirama Putra satu-satunya kader legislatif saat ini, di luar Made Meliani, yang dua kali periode duduk di Fraksi Gokjkar DPRD Tabanan.
Sementara itu, Made Meliani juga mengakui mekanisme rolling Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan dibahas dalam rapat bersama. Saat diklarifikasi Sudikerta, Meliani mengakui memang menyetujui rolling jabatan tersebut.
“Saya legowo dan ikhlas. Selaku kader partai, saya siap bahu membahu dengan Pak Nyoman Wirama Putra dan anggota fraksi lainnya untuk kejayaan Golkar,” tandas Meliani saat di sela pertemuan dengan Wirama Putra di rumah makan kawasan Kediri, Rabu sore.
Meliani juga menegaskan dirinya tidak ngambul (ngambek) karena dilengserkan dari jabatan sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Menurut politisi yang pengusaha eskportir kerajinan besi ini, dirinya tidak merasa teraniaya di partainya. Apalagi, dia telah berjuang semasa Golkar sulit pasca reformasi 1998. “Kami siap saling mendukung di fraksi,” tegas Srikandi Golkar kelahiran Desa Penarungan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan tahun 1963 yang kini tinggal di Desa Delod Peken, Kota Tabanan ini.
Menurut Meliani, dirinya juga siap berbagi pengetahuan dan pengalamannya sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan kepada Wirama Putra. Meliani mengaku tidak punya masalah dengan Wirama Putra. Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan pasca pertemuan di Rumah Jabatan Wagub Bali, Meliani mengaku sering numpang di mobil Wirama Putra dalam kegiatan partai.
Sementara, Wirama Putra menyampaikan terimakasih kepada induk partai yang memberinya kesempatan belajar sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Politisi muda berusia 34 tahun asal Banjar Bangah, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan ini mengaku tetap akan belajar dari Meliani.
Bagi Wirama Putra, Meliani merupakan senior sekaligus orangtua. Bahkan, saat berpisah dari rumah makandi Kediri kemarin sore, Wirama Putra menunjukkan sikap hormat dengan mencium tangan Meliani seusai berjabat tangan. “Saya tetap minta petunjuk dari Bu Meliani sebagai senior dan orangtua. Saya juga minta dukungan kerjasama dari anggota fraksi lainnya,” tandas Wirama Putra.
Wirama Putra yakin Meliani tidak ngambul karena posisinya sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan ‘digergaji’. Sebab, usai pengambilan keputusan rolling jabatan saat itu, Wirama Putra dan Meliani masih terus bersama turun ke masyarakat mendampingi kegiatan Wagub Sudikerta di Tabanan. “Bu Meliani adalah kader pejuang. Saya buktinya, meski rekomendasi sudah turun, Bu Meliani tetap ikut kegiatan partai,” puji politisi kelahiran 14 April 1982 ini.
Made Meliani sudah tiga kali periode duduk di DPRD Tabanan. Awalnya, dia duduk di DPRD Tabanan 2004-2009, dengan status PAW (pergantian antar waktu) menggantikan Nyoman Sutamayasa yang tersandung masalah hukum.
Kemudian, Meliani lolos lagi ke DPRD Tabanan 2009-2014 dengan status sebagai caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar dalam Pileg 2009. Meliani sekaligus dipercaya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2009-2014. Selain Ketua Fraksi Golkar, Meliani juga dipercaya menjadi Sekretaris DPD II Golkar Tabanan 2010-2016.
Sedangkan dalam Pileg 2014, Meliiani untuk ketiga kalinya lolos kursi DPRD Tabanan 2014-2019. Kali ini pun, Meliani selaku caleg incumbent kembali berhasil menbgukjuhkan diri sebagai caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar, dengan perolehan 4.258 suara.
Dalam Pileg 2014, Meliani mengungguli perolehan suara 5 caleg Golkar lainnya yang sama-sama lolos ke kursi DPRD Tabanan 2014-2019, yakni I Nyoman Wirama Putra (incumbent/raih 4.045 suara), I Made Astha Darma (new comer/raih 3.413 suara), I Made Sutaya (new comer/raih 3.305 suara), I Wayan Gindera (new comer/raih 2.564 suara), dan I Ketut Budi Adnyana (new comer/raih 2.171 suara). * k21
Hal ini terungkap saat Made Meliani dan Nyoman Wirama Putra dipertemukan oleh Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Suarsedana, di sebuah rumah makan kawasan Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (11/1) sore. Meliani dan Wirama Putra dipertemukan saat keduanya baru pulang dari kunjungan kerja di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Nyoman Suarsedana selaku Sekretaris DPD II Golkar Tabanan menerangkan bahwa urusan administrasi rolling Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan sudah rampung dan tinggal setor ke Dewan. DPD II Golkar Tabanan sudah menerima surat rekomendasi rolling jabatan ketua fraksi dari DPD I Golkar Bali Nomor B-06/Golkarda/I/2017 tertanggal 7 Januari 2017, yang ditandatangani Ketua DPD I Golkar Ketut Sudikerta dan Sekretaris DPD I Golkar Nyoman Sugawa Korry.
“Besok (hari ini, Red) kami kirim ke DPRD Tabanan. Maka, mulai besok, Nyoman Wirama Putra resmi sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan,” terang Suarsedana.
Secara khusus kepada NusaBali, Suarsedana mengatakan tujuan rolling jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan dari Meliani beralih ke Wirama Putra ini sebagai bagian upaya pengkaderan. Rolling jabatan ini sebelumnya dibahas dalam pertemuan yang melibatkan seluruh 6 anggota Fraksi Golkar DPRD Tabanan.
Dalam pertemuan internal fraksi saat itu, kata Suarsedana, Meliani juga hadir dan setuju adanya pergantian jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Keputusan itu kemudian diteruskan ke DPD I Golkar Bali dalam pertemuan di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, di kawasan Niti Mandala Denpasar, 3 Januari 2017 lalu.
Saat pertemuan di Rumah Jabatan Wagub Bali, Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta menanyakan keputusan itu secara langsung kepada Meliani. Setelah mendapat keterangan langsung dari Meliani, rolling jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan pun mendapat rekomendasi dariu DPD I Golkar Bali.
“Nyoman Wirama Putra paling senior, sehingga direkomendasi sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan,” tandas Suarsedana yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Tabanan 2009-2014. Paling senior yang dimaksudkan Suarsedana adalah, karena Wirama Putra satu-satunya kader legislatif saat ini, di luar Made Meliani, yang dua kali periode duduk di Fraksi Gokjkar DPRD Tabanan.
Sementara itu, Made Meliani juga mengakui mekanisme rolling Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan dibahas dalam rapat bersama. Saat diklarifikasi Sudikerta, Meliani mengakui memang menyetujui rolling jabatan tersebut.
“Saya legowo dan ikhlas. Selaku kader partai, saya siap bahu membahu dengan Pak Nyoman Wirama Putra dan anggota fraksi lainnya untuk kejayaan Golkar,” tandas Meliani saat di sela pertemuan dengan Wirama Putra di rumah makan kawasan Kediri, Rabu sore.
Meliani juga menegaskan dirinya tidak ngambul (ngambek) karena dilengserkan dari jabatan sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Menurut politisi yang pengusaha eskportir kerajinan besi ini, dirinya tidak merasa teraniaya di partainya. Apalagi, dia telah berjuang semasa Golkar sulit pasca reformasi 1998. “Kami siap saling mendukung di fraksi,” tegas Srikandi Golkar kelahiran Desa Penarungan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan tahun 1963 yang kini tinggal di Desa Delod Peken, Kota Tabanan ini.
Menurut Meliani, dirinya juga siap berbagi pengetahuan dan pengalamannya sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan kepada Wirama Putra. Meliani mengaku tidak punya masalah dengan Wirama Putra. Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan pasca pertemuan di Rumah Jabatan Wagub Bali, Meliani mengaku sering numpang di mobil Wirama Putra dalam kegiatan partai.
Sementara, Wirama Putra menyampaikan terimakasih kepada induk partai yang memberinya kesempatan belajar sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Politisi muda berusia 34 tahun asal Banjar Bangah, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan ini mengaku tetap akan belajar dari Meliani.
Bagi Wirama Putra, Meliani merupakan senior sekaligus orangtua. Bahkan, saat berpisah dari rumah makandi Kediri kemarin sore, Wirama Putra menunjukkan sikap hormat dengan mencium tangan Meliani seusai berjabat tangan. “Saya tetap minta petunjuk dari Bu Meliani sebagai senior dan orangtua. Saya juga minta dukungan kerjasama dari anggota fraksi lainnya,” tandas Wirama Putra.
Wirama Putra yakin Meliani tidak ngambul karena posisinya sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan ‘digergaji’. Sebab, usai pengambilan keputusan rolling jabatan saat itu, Wirama Putra dan Meliani masih terus bersama turun ke masyarakat mendampingi kegiatan Wagub Sudikerta di Tabanan. “Bu Meliani adalah kader pejuang. Saya buktinya, meski rekomendasi sudah turun, Bu Meliani tetap ikut kegiatan partai,” puji politisi kelahiran 14 April 1982 ini.
Made Meliani sudah tiga kali periode duduk di DPRD Tabanan. Awalnya, dia duduk di DPRD Tabanan 2004-2009, dengan status PAW (pergantian antar waktu) menggantikan Nyoman Sutamayasa yang tersandung masalah hukum.
Kemudian, Meliani lolos lagi ke DPRD Tabanan 2009-2014 dengan status sebagai caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar dalam Pileg 2009. Meliani sekaligus dipercaya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2009-2014. Selain Ketua Fraksi Golkar, Meliani juga dipercaya menjadi Sekretaris DPD II Golkar Tabanan 2010-2016.
Sedangkan dalam Pileg 2014, Meliiani untuk ketiga kalinya lolos kursi DPRD Tabanan 2014-2019. Kali ini pun, Meliani selaku caleg incumbent kembali berhasil menbgukjuhkan diri sebagai caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar, dengan perolehan 4.258 suara.
Dalam Pileg 2014, Meliani mengungguli perolehan suara 5 caleg Golkar lainnya yang sama-sama lolos ke kursi DPRD Tabanan 2014-2019, yakni I Nyoman Wirama Putra (incumbent/raih 4.045 suara), I Made Astha Darma (new comer/raih 3.413 suara), I Made Sutaya (new comer/raih 3.305 suara), I Wayan Gindera (new comer/raih 2.564 suara), dan I Ketut Budi Adnyana (new comer/raih 2.171 suara). * k21
Komentar