Kelompok Tani Empelan Terbin Sulap Lahan Kosong menjadi Kebun Sayuran di Tengah Kota Denpasar
DENPASAR, NusaBali.com - Kelompok Tani Empelan Terbin mendapat kepercayaan melaksanakan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Pemkot Denpasar.
Kelompok tani ini pun sudah membuktikan berhasil mengubah lahan kosong di Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur yang tak termanfaatkan menjadi kebun sayuran. Tidak sulit untuk menemukan lokasi kebun Kelompok Tani Empelan Terbin. Lokasinya berada di tengah Kota Denpasar, tepatnya berada di Jalan Hayam Wuruk Gang XXII. Sesampainya di ujung gang tersebut, akan tampak sungai yang cukup deras alirannya dan terdapat tanggul untuk mengatur aliran air sungai. Nah, kebun Kelompok Tani Empelan Terbin ada di seberang sungai tersebut. Kita tinggal berjalan kaki di atas jembatan beton di atas sungai untuk masuk ke dalam kebun.
“Kebun sayur di sini sudah dirintis sejak tahun 2018, awalnya dilakukan oleh komunitas bersih-bersih sungai,” ujar I Wayan Wijaya Ketua Kelompok Tani Empelan Terbin, Selasa (31/8/2021).
Wijaya mengatakan jika program P2L diikuti oleh kelompok taninya sejak bulan Mei 2021. Terpilih dalam program pemerintah tersebut, kelompok tani ini mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp 55 juta yang diberikan secara bertahap sebanyak dua kali setiap semester tahun 2021.
Dengan bantuan tersebut pihaknya dapat menambah aneka sayuran yang ditanam pada lahan seluas sekitar 6 are. Untuk saat ini sudah ada beberapa jenis sayur yang ada di kebun Tani Empelan Terbin, seperti misalnya cabai, tomat, terong, timun, sayur pokcoy, kale, sayur hijau, kangkung, labu, pare, dan lainnya.
Bahkan di semester dua tahun ini, ia merencanakan untuk menambah 6 are lagi luas lahan yang digunakan untuk menanam jenis umbi-umbian bumbu seperti, jahe,kunyit, lengkuas dan lain sebagainya.
Wijaya bersyukur apa yang telah dilakukan kelompok taninya selama ini mendapat perhatian dari pihak pemerintah. “Kami bersyukur komunitas kami dilirik oleh pemerintah dengan memberi bantuan melalui program P2L. Terima kasih kepada pihak pemerintah mulai Kepala Desa, Camat, dan Walikota Denpasar,” terangnya
Hasil panen, ujar Wijaya, sejauh ini masih dipasarkan kepada masyarakat di sekitar kebun. Selain juga tentunya dikonsumsi langsung oleh seluruh anggota kelompok tani yang berjumlah 30 orang. Bahkan pada Jumat (20/8/2021) lalu, pihaknya juga ikut menyumbang sayur-sayuran yang dipetik di kebun kepada pihak Dapur Umum Gotong Royong Covid-19 Indonesia Tionghoa (INTI) Bali. Ketua TP PKK Kota Denpasar, Antari Jaya Negara, juga datang langsung ke kebun untuk memetik sayur-sayuran yang akan disumbangkan tersebut.
Salah satu anggota Kelompok Tani Empelan Terbin, I Ketut Sudarmawan, menuturkan jika hasil panen di kebun setidaknya dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga dari setiap anggota Kelompok Tani Empelan Terbin.
“Adalah untuk dapur dulu, diutamakan untuk anggota. Kami jadi bisa makan sayur-sayuran yang sehat,” ungkap Sudarmawan.
Di masa mendatang ia berharap kebun tani ini bisa terus berkembang. Hasil panen menurutnya bisa diproses lebih lanjut untuk dibuatkan produk-produk pasca panen. Ia mengatakan sayur-sayuran di kebunnya bisa saja diolah menjadi produk makanan seperti keripik, ataupun jus, sehingga tidak harus selalu diolah menjadi menu sayuran.
Sebelumnya Ketua TP PKK Kota Denpasar, Antari Jaya Negara, ketika melakukan panen sayur di kebun Kelompok Tani Empelan Terbin juga mengatakan pentingnya memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk dimanfaatkan sebagai kebun sayuran, apalagi di masa sulit seperti saat ini dengan adanya pandemi Covid-19.
“Di saat kondisi seperti sekarang ini, pemanfaatan lahan pekarangan, benar- benar dirasakan manfaatnya. P2L dikembangkan dengan tujuan meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan bagi keluarga. Melalui P2L bisa dihasilkan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, sekaligus untuk peningkatan pendapatan keluarga,” ucap Antari Jaya Negara pada saat itu.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan. *adi
1
Komentar