Perseteruan Muntra vs Demer Akan Berlanjut ke Perebutan Kursi DPR RI
DENPASAR, NusaBali
Perseteruan mantan Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra vs Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, kemungkinan akan berlanjut dalam Pileg 2024.
Keduanya bakal tarung berebut kursi DPR RI Dapil Bali dari parpol berbeda di Pileg 2024 mendatang. Pertarungan ini terbuka lebar, setelah Wayan Muntra yang kini menjabat Sekretaris DPD Gerindra Bali terang-terangan menyatakan siap maju tarung ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2024. Di sisi lain, Demer selaku incumbent juga hampir dipastikan akan maju tarung lagi berebut kursi DPR RI dari Golkar Dapil Bali. Demer mengincar kursi DPR RI untuk periode kelima, setelah 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024.
Wayan Muntra sendiri baru resmi gabung ke Gerindra sepekan lalu dan langsung dapat jabatan strategis sebagai Sekretaris DPD Gerindra Bali. Sebelum loncat ke Gerindra, politisi asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini menjabat sebagai Ketua Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali. Jauh sebelumnya, Muntra sempat menjadi Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2019, sebelum kemudian dilengserkan oleh Demer yang saat itu menjadi Plt Ketua DPD I Golkar Bali.
Muntra menegaskan dirinya memang punya target politik, namun bukan ambisi jabatan. Dia siap jika ditugasi partainya tarung ke DPR RI dari Gerindra Dapil Bali dalam Pileg 2024 mendatang. Kalaupun nanti harus berkompetisi dengan Demer berebut tiket ke Senayan, menurut Muntra, itu adalah satu kewajiban sebagai kader ketika partai mencalonkannya.
"Saya punya target di 2024, yaitu maju ke Pilkada Badung 2024 atau Pileg 2024. Namun, ke mana partai merekomendasikannya, itu nanti saya ikuti dan laksanakan. Saya bukan tipe politisi ambisius. Kalau nanti harus berkompetisi, ya saya akan memberikan yang terbaik dan usaha maksimal buat Gerindra," ujar Muntra kepada NusaBali, Selasa (31/8).
Muntra menegaskan, sebagai kader dan Sekretaris DPD Gerindra, saat ini dirinya fokus menyiapkan agenda dan program partai. Salah satunya, menyiapkan verifykasi parpol peserta Pemilu 2024. "Jadi, saya lebih fokus untuk kesiapan menyambut verifikasi parpol peserta Pemilu dan menyiapkan program kerja Gerindra Bali. Seperti air mengalir saya, ikuti proses," tandas politisi yang juga notaris ini.
Sementara itu, Demer menyambut positif rencana Muntra maju ke DPR RI Dapil Bali. Menurut Demer, jika Muntra maju tarung, maka rakyat semakin banyak pilihan. Demer sendiri siap berkompetisi dengan Muntra, yang pernah sama-sama berada di Golkar. "Ya, baguslah kalau Muntra maju ke DPR RI. Kan rakyat makin banyak ada pilihan figur. Kita siap berkompetisi di Pileg 2024," tegas Demer.
Demer menyebutkan, soal Muntra pindah ke Gerindra, itu adalah hak politik yang bersangkutan. Demer mengaku tidak ada konflik pribadi dengan Muntra, tapi hanya persoalan dinamika di internal partai saja (Golkar).
"Mungkin Pak Muntra merasa lebih sreg sekarang berada di Gerindra, sebagai Sekretaris DPD Gerindra Bali. Itu adalah pilihan politik. Di mana pun kita berpartai, tujuannya kan sama, memperjuangkan kepentingan masyarakat. Hanya jalannya yang beda," jelas politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
Demer mengaku menunggu keputusan DPP Golkar soal proses pencalegan ke Pileg 2024. Apakah dirinya akan maju lagi ke DPR RI Dapil Bali, itu tergantung penugasan partai. "Saya tunggu keputusan DPP Golkar. Kalau ditugaskan, ya ketemu Pak Muntra di Pileg 2024. Kita berkompetisi dengan sehatlah. Golkar juga banyak calon nanti akan maju," tandas Demer yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Demer sendiri sudah empat kali periode duduk di DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Bali. Saat ini, Demer duduk di Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali bersama rekan separtainya, AA Bangus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Selain Demer dan Gus Adhi, ada 7 orang lagi anggota DPR RI Dapil Bali. Enam (6) dari 7 anggota DPR RI Dapil Bali itu merupakan politisi PDIP, yakni I Made Urip (politisi senior asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan/sudah 5 periode di Senayan), I Gusti Agung Rai Wirajaya (politisi asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara/sudah 4 periode di Senayan), I Nyoman Parta (politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar/baru 1 periode di Senayan), I Wayan Sudirta (politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem/baru 1 periode di Senayan), I Ketut Kariyasa Adnyana (politisi asal Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Buleleng/baru 1 periode di Senayan), dan IGN Alit Kesuma Kelakan (politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat/baru 1 periode di Senayan).
Sedangkan satu kursi DPR RI Dapil Bali lainnya disusuki Putu Supadma Rudana, dari Fraksi Demokrat. Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Wakil Sekjen DPP Demokrat ini sudah dua kali periode duduk di Senayan. *nat
1
Komentar