Kualitas Pendidikan di Gianyar Terancam Buruk
Apapun alasannya, ketiadaan guru yang tak sesuai kompetensi akan melunturkan kualitas pendidikan yang diharapkan.
GIANYAR, NusaBali
Kualitas pendidikan jenjang wajar (wajib belajar) sembilan tahun (SD - SMP) di Gianyar, tahun-tahun mendatang terancam buruk. Kondisi ini ditandai makin banyak guru negeri pensiun dan tak disediakan pengganti guru oleh Pemkab Gianyar.
Data yang diperoleh NusaBali di Gianyar, Senin (30/8), jumlah guru pensiun di Gianyar tahun 2020 jenjang SD 120 orang, dan guru SMP 65 orang. Guru pensiun tahun 2021, jenjang SD 121 orang dan SMP 64 orang. Prediksi komposisi guru SD tahun 2022 di Gianyar yakni guru PNS 1.630 orang dan kebutuhan guru mencapai 2.694 orang, sehingga kurang lagi 1.064 guru. Komposisi guru jenjang SMP tahun 2022 yakni guru PNS 544 orang dan kebutuhan guru 1.269 orang, maka kurang lagi 725 guru.
‘’Kalau begini kondisi persediaan gurunya, maka lambat laun, kualitas pendidikan akan memburuk. Di sekolah mana pun itu,’’ ujar beberapa kepala SD dan SMP negeri di Gianyar, Rabu (1/9).
Para kepala sekolah mengakui, dari sisi penyediaan guru, progres pendidikan di kabupaten lain, seperti Klungkung dan lainnya, relatif lebih sigap. Karena tahun ini, Pemkab setempat telah mengantipasi ancaman keterpurukan kualitas pengajaran dengan merekrut guru negeri. Menurut para kepala sekolah, apapun alasannya, ketiadaan guru yang tak sesuai kompetensi akan melunturkan kualitas pendidikan yang diharapkan. ‘’Proses belajar saat pandemi atau tidak pandemi, harus tetap mempertimbangkan kualitas guru,’’ ujar kepala sekolah yang enggan disebut namanya.
Saat dihubungi NusaBali, Kepala Dinas Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra mengakui kekurangan ratusan guru karena makin banyak guru pensiun. ‘’Tapi, saya jangan ditanya tentang penyediaan guru. Tanya ke Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gianyar. Karena domainnya sekarang tak lagi ada Dinas Pendidikan, tapi disana (BKPSDM,Red),’’ jelas kadis asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.
Saat dihubungi melalui aplikasi whatsapp, Kepala BKPSDM Gianyar I Wayan Wirasa mengakui ada ratusan guru SD dan SMP pensiun tahun 2021. Dia sempat menyatakan, guru pensiun ini telah digantikan guru yang diangkat dengan penggajian APBD, yaitu guru tidak tetap (GTT). Selain itu, ada guru yang diangkat dengan penggajian dari dana bantuan operasional sekolah (BOS ). Namun saat ditegaskan ulang tentang GTT dan guru bergaji dana BOS itu, Wirasa langsung meralat jawabannya. ‘’Oh memang, tahun ini tak ada pengangkatan guru GTT dan guru dengan gaji BOS itu. Itu kan dulu,’’ ujar pejabat asal Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Wirasa mengaku tiap tahun Pemkab Gianyar mengajukan permohonan pengadaan guru ke pusat. Namun dia berbalik menjawab, perekrutan guru baru dapat dilaksanakan apabila Pemkab memiliki dana perekrutan maupun dana untuk membayar tunjangan guru. ‘’Siapa tahu kondisi keuangan membaik, pandemi ini bisa berlalu,’’ jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, tahun 2021, Pemkab Gianyar tidak merekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), termasuk guru. Alasannya, terkendala keuangan akibat dampak pandemi Covid-19. Kondisi ini berbalik dengan kebijakan Pemkab lain di Bali yang merekrut CPNS dab PPPK karena banyak ASN/PNS khususnya guru, pensiun. Di lain sisi, Pemkab Gianyar ngebut membangun proyek-proyek fisik. Tahun 2021, Gianyar mendapatkan jatah formasi dari Kemenpan RB untuk merekrut 1.256 pegawai, terdiri dari 29 CPNS jenis tenaga medis dan teknis, serta 1.227 PPPK guru. Namun jatah ini tak diambil. *lsa
Data yang diperoleh NusaBali di Gianyar, Senin (30/8), jumlah guru pensiun di Gianyar tahun 2020 jenjang SD 120 orang, dan guru SMP 65 orang. Guru pensiun tahun 2021, jenjang SD 121 orang dan SMP 64 orang. Prediksi komposisi guru SD tahun 2022 di Gianyar yakni guru PNS 1.630 orang dan kebutuhan guru mencapai 2.694 orang, sehingga kurang lagi 1.064 guru. Komposisi guru jenjang SMP tahun 2022 yakni guru PNS 544 orang dan kebutuhan guru 1.269 orang, maka kurang lagi 725 guru.
‘’Kalau begini kondisi persediaan gurunya, maka lambat laun, kualitas pendidikan akan memburuk. Di sekolah mana pun itu,’’ ujar beberapa kepala SD dan SMP negeri di Gianyar, Rabu (1/9).
Para kepala sekolah mengakui, dari sisi penyediaan guru, progres pendidikan di kabupaten lain, seperti Klungkung dan lainnya, relatif lebih sigap. Karena tahun ini, Pemkab setempat telah mengantipasi ancaman keterpurukan kualitas pengajaran dengan merekrut guru negeri. Menurut para kepala sekolah, apapun alasannya, ketiadaan guru yang tak sesuai kompetensi akan melunturkan kualitas pendidikan yang diharapkan. ‘’Proses belajar saat pandemi atau tidak pandemi, harus tetap mempertimbangkan kualitas guru,’’ ujar kepala sekolah yang enggan disebut namanya.
Saat dihubungi NusaBali, Kepala Dinas Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra mengakui kekurangan ratusan guru karena makin banyak guru pensiun. ‘’Tapi, saya jangan ditanya tentang penyediaan guru. Tanya ke Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gianyar. Karena domainnya sekarang tak lagi ada Dinas Pendidikan, tapi disana (BKPSDM,Red),’’ jelas kadis asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.
Saat dihubungi melalui aplikasi whatsapp, Kepala BKPSDM Gianyar I Wayan Wirasa mengakui ada ratusan guru SD dan SMP pensiun tahun 2021. Dia sempat menyatakan, guru pensiun ini telah digantikan guru yang diangkat dengan penggajian APBD, yaitu guru tidak tetap (GTT). Selain itu, ada guru yang diangkat dengan penggajian dari dana bantuan operasional sekolah (BOS ). Namun saat ditegaskan ulang tentang GTT dan guru bergaji dana BOS itu, Wirasa langsung meralat jawabannya. ‘’Oh memang, tahun ini tak ada pengangkatan guru GTT dan guru dengan gaji BOS itu. Itu kan dulu,’’ ujar pejabat asal Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Wirasa mengaku tiap tahun Pemkab Gianyar mengajukan permohonan pengadaan guru ke pusat. Namun dia berbalik menjawab, perekrutan guru baru dapat dilaksanakan apabila Pemkab memiliki dana perekrutan maupun dana untuk membayar tunjangan guru. ‘’Siapa tahu kondisi keuangan membaik, pandemi ini bisa berlalu,’’ jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, tahun 2021, Pemkab Gianyar tidak merekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), termasuk guru. Alasannya, terkendala keuangan akibat dampak pandemi Covid-19. Kondisi ini berbalik dengan kebijakan Pemkab lain di Bali yang merekrut CPNS dab PPPK karena banyak ASN/PNS khususnya guru, pensiun. Di lain sisi, Pemkab Gianyar ngebut membangun proyek-proyek fisik. Tahun 2021, Gianyar mendapatkan jatah formasi dari Kemenpan RB untuk merekrut 1.256 pegawai, terdiri dari 29 CPNS jenis tenaga medis dan teknis, serta 1.227 PPPK guru. Namun jatah ini tak diambil. *lsa
1
Komentar