Arus Kendaraan Berat Dialihkan
Tiga Jembatan di Jalan Gatsu Timur Akan Diperbaiki
Jika dalam pengerjaannya mengharuskan kendaraan harus dialihkan, maka Dishub akan mengerahkan personel untuk membatasi kendaraan melintas.
DENPASAR, NusaBali
Tiga jembatan di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Timur Denpasar, yakni Jembatan Tukad Bindu, Jembatan Tukad Ayung dan Jembatan Tukad Penatih akan dilakukan perbaikan yang pengerjaannya dimulai bulan September 2021 hingga Mei 2022. Dengan adanya proyek perbaikan jembatan tersebut, maka direncanakan akan ada pengalihan arus lalulintas yang akan dilakukan, khususnya untuk kendaraan angkutan berat.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, Rabu (1/9) mengungkapkan dari koordinasi yang dilakukan dengan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Bali, pengerjaan jembatan saat ini dalam proses persiapan. Tetapi, untuk saat ini Satker belum meminta Dishub Kota Denpasar untuk pengalihan arus lalulintas.
Pengalihan arus lalulintas menurut Sriawan dilakukan menyesuaikan dengan pengerjaan jembatan. Jika dalam pengerjaannya mengharuskan kendaraan harus dialihkan, maka Dishub akan mengerahkan personel untuk membatasi kendaraan melintas di kawasan jembatan yang dalam masa perbaikan.
Sriawan mengungkapkan, dari koordinasi yang dilakukan jika memang dalam pengerjaan jembatan kendaraan angkutan berat tidak diperkenankan melintas, maka jalurnya akan dialihkan.
"Pengalihan arus itu tidak semuanya. Ini nantinya menyesuaikan pengerjaan di lapangan. Kalau dalam pengerjaan tidak diperkenankan kendaraan angkutan berat melintas karena beresiko, kami akan alihkan," ungkap Sriawan.
Rencananya pengalihan kendaraan angkutan berat yang datang dari arah barat (Gilimanuk) akan dialihkan dari Simpang Uma Anyar Ubung ke kanan menuju Jalan Cargo, Jalan Buluh Indah ke Jalan Mahendradata langsung ke Jalan Imam Bonjol dan menuju Jalan Sunset Road. "Kalau dari arah timur (Padangbai) Jalan Bypass Prof Dr Ida Bagus Mantra langsung ke Jalan Bypass Ngurah Rai menuju Jalan Sunset Road dengan rute yang sama dari arah Gilimanuk," imbuh Sriawan.
Sementara, untuk kendaraan kecil hingga sedang untuk sementara masih bisa melintas, karena perbaikan awal dilakukan kanan dan kiri jembatan. "Kalau memang diperlukan kemungkinan juga akan dilakukan pengalihan. Tapi untuk saat ini belum ada permintaan pengalihan. Jadi kami masih tunggu koordinasi di lapangan," imbuh Sriawan. *mis
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, Rabu (1/9) mengungkapkan dari koordinasi yang dilakukan dengan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Bali, pengerjaan jembatan saat ini dalam proses persiapan. Tetapi, untuk saat ini Satker belum meminta Dishub Kota Denpasar untuk pengalihan arus lalulintas.
Pengalihan arus lalulintas menurut Sriawan dilakukan menyesuaikan dengan pengerjaan jembatan. Jika dalam pengerjaannya mengharuskan kendaraan harus dialihkan, maka Dishub akan mengerahkan personel untuk membatasi kendaraan melintas di kawasan jembatan yang dalam masa perbaikan.
Sriawan mengungkapkan, dari koordinasi yang dilakukan jika memang dalam pengerjaan jembatan kendaraan angkutan berat tidak diperkenankan melintas, maka jalurnya akan dialihkan.
"Pengalihan arus itu tidak semuanya. Ini nantinya menyesuaikan pengerjaan di lapangan. Kalau dalam pengerjaan tidak diperkenankan kendaraan angkutan berat melintas karena beresiko, kami akan alihkan," ungkap Sriawan.
Rencananya pengalihan kendaraan angkutan berat yang datang dari arah barat (Gilimanuk) akan dialihkan dari Simpang Uma Anyar Ubung ke kanan menuju Jalan Cargo, Jalan Buluh Indah ke Jalan Mahendradata langsung ke Jalan Imam Bonjol dan menuju Jalan Sunset Road. "Kalau dari arah timur (Padangbai) Jalan Bypass Prof Dr Ida Bagus Mantra langsung ke Jalan Bypass Ngurah Rai menuju Jalan Sunset Road dengan rute yang sama dari arah Gilimanuk," imbuh Sriawan.
Sementara, untuk kendaraan kecil hingga sedang untuk sementara masih bisa melintas, karena perbaikan awal dilakukan kanan dan kiri jembatan. "Kalau memang diperlukan kemungkinan juga akan dilakukan pengalihan. Tapi untuk saat ini belum ada permintaan pengalihan. Jadi kami masih tunggu koordinasi di lapangan," imbuh Sriawan. *mis
Komentar