Bus Trans Sarbagita Dikandangkan, 2022 Baru Dioperasikan Kembali
DENPASAR,NusaBali.com – Armada bus Trans Sarbagita yang melayani dua koridor di Bali akhirnya dikandangkan per 1 September hingga 31 Desember 2021.
Sebanyak sepuluh armada milik Pemerintah Provinsi Bali ini pun diistirahatkan di Terminal Batubulan maupun kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali.
“Mulai 1 September sampai dengan 31 Desember 2021, kami berhentikan sementara layanan angkutan umum Trans Sarbagita,” terang Kepada UPTD Trans Bali/Trans Sarbagita, I Kadek Mudarta, Kamis (2/8/2021).
FOTO: I Kadek Mudarta .-ARIFIAN
Alasan diberhentikannya operasional bus yang sering digunakan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) adalah untuk penghematan anggaran Pemprov Bali. Pemprov Bali, kata Mudarta, ingin menggunakan biaya operasional bus Trans Sarbagita untuk memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19 di Bali.
Adapun koridor bus Trans Sarbagita, yakni koridor I GOR Ngurah Rai – GWK (Garuda Wisnu Kencana) dan koridor II Batubulan – Bandara – Nusa Dua, keduanya akan diberhentikan sementara dalam kebijakan ini. Sementara bagi armada-armada yang berhenti beroperasi, Mudarta mengatakan perawatan akan tetap dilakukan agar ketika nantinya digunakan kembali kondisinya masih layak jalan.
“Koridor II berkaitan dengan pariwisata mungkin saat ini tidak terlalu banyak. Begitu juga untuk koridor I dari dulu memang satu penggunanya yang utama adalah mahasiswa (Unud). Dengan adanya PPKM tentu mobilitas ke Unud itu memang menjadi sangat rendah,” ujar Mudarta menjelaskan salah satu dasar diberhentikannya operasional bus Trans Sarbagita sementara waktu.
“Tetapi kalau nanti pembelajaran tatap muka dilakukan kembali, harapannya mahasiswa akan kembali lagi menggunakan angkutan Trans Sarbagita. Mudah-mudahan pada saat itu kita juga sudah dapat mengoperasikan,” lanjutnya.
Mudarta sendiri mengaku telah mengusulkan anggaran operasional bus Trans Sarbagita pada tahun 2022. Ia berharap situasi pandemi sudah lebih baik dan memungkinkan masyarakat untuk melakukan mobilitas, sehingga operasional bus Trans Sarbagita bisa berjalan kembali.
Sementara itu secara terpisah, Mika Randa Sembiring, mahasiswi Unud yang sering menggunakan bus Trans Sarbagita sedikit menyayangkan dengan berhenti beroperasinya bus Trans Sarbagita hingga akhir tahun ini.
Mahasiswi semester akhir Prodi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan mengaku telah menggunakan jasa armada bus Trans Sarbagita sejak ia mulai kuliah di Unud. “Saya menggunakan bus Sarbagita dari semenjak semester I sampai sekarang,” ujar Mika.
Karena tidak memiliki kendaran pribadi, setidaknya dalam satu minggu Mika bisa bolak-balik Jimbaran-Denpasar sebanyak dua hingga tiga kali. “Harapannya bus Sarbagita tetap berjalan, tapi mengingat bus Sarbagita penumpangnya juga sangat sedikit, mungkin biaya operasionalnya lumayan tinggi, jadi ikut gimana baiknya saja,” kata Mika pasrah. *adi
Komentar