Nikmatnya Kelapa Bakar Rempah ala Centhong Markonah
DENPASAR, NusaBali.com – Minuman kelapa disajikan dalam keadaan dingin sudah pasti menyegarkan. Lalu bagaimana jika kelapa muda ini disajikan dalam keadaan hangat?
Ternyata air kelapa hangat hasil pembakaran butir utuh kelapa juga menyegarkan. Bahkan ada sensasi berbeda dari kelapa yang sudah dibakar, terutama jika dicampur dengan sejumlah rempah-rempah.
Kuliner kelapa bakar inilah yang sejak sebulan silam diperkenalkan oleh Zainuri. Pemilik depot Centhong Markonah ini membuat terobosan kuliner yang ternyata mendapat respons positif dari warga Kota Denpasar.
“Saya mendapatkan ide membuat kelapa bakar ini dari YouTube. Saya lihat ini sudah ada di Thailand dan India, di Aceh saya lihat juga sudah ada,” ujar Zainuri ditemui di tempat usahanya, Minggu (5/9/2021).
Kelapa bakar ini membuat depotnya yang berdiri tahun 2015 dengan menu Nasi Bebek makin kebanjiran pengunjung. Adanya kelapa bakar membuat depot berlokasi di Jalan Gurita, Sesetan, Denpasar Selatan ini mengundang rasa penasaran pecinta kuliner.
Semenjak diperkenalkan bulan Agustus 2021 yang lalu ia menyebut antusiasme masyarakat dengan menu kelapa bakarnya membuatnya terkaget-kaget. Dalam sehari, ujarnya, ia rata-rata menyiapkan 40 butir kelapa untuk dibakar. “Kalau malam minggu biasanya lebih ramai, bisa sampai 60 butir,” tambah pemilik depot berusia 40 tahun ini.
Menurut pria asal Madura ini, kelapa bakar memang belum banyak dikenal di Indonesia, karena itu ia berinisitif untuk memperkenalkan menu ini kepada masyarakat Denpasar, sekaligus untuk menambah varian menu di tempat usahanya.
Dijelaskannya, kelapa hijau muda ia bakar sekitar dua jam selanjutnya siap untuk disantap seperti menyantap kelapa muda pada umumnya. Namun, pembeli harus berhati-hati menyeruput air kelapa yang baru selesai dibakar. Pasalnya air kelapa tersebut masih panas sehingga perlu waktu supaya nyaman ketika meminumnya.
Pria tiga anak menjelaskan selain menu original yang tanpa bahan tambahan, ia juga menyediakan kelapa bakar dengan tambahan rempah-rempah. Ia menambahkan sereh, daun pandan, jahe, susu, dan madu ke dalam air kelapa bakar, sehingga menurutnya dapat menambah kebugaran bagi yang menyantapnya.
Buka dari jam 10.00-22.00 Wita, harga yang ditawarkan Zainuri relatif terjangkau. Kelapa bakar original tanpa rempah ia jual seharga Rp 15.000 per butir, sementara dengan tambahan rempah ia jual seharga Rp 20.000 per butir.
Menurut salah seorang pelanggan yang penasaran dengan menu baru Zainuri, Mawar, rasa air kelapa setelah dibakar memang unik. Ada rasa hangat, juga ada aroma kayu bakar. Daging buahnya menjadi empuk karena mengalami pembakaran.
“Enak sekali, ini beneran kalau kelapa bakar ini saya baru coba ini,” ujar Mawar antusias ketika menyantap kelapa bakar untuk pertama kalinya.
Pelanggan lainnya, Susiana, mengatakan hal yang sama. Karena penasaran ia pun memesan dua kelapa bakar. “Penasaran saja ingin mencoba,” terangnya sambil menenteng dua bungkus kelapa bakar.
Zainuri sendiri berharap kelapa bakarnya dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Menurutnya air kelapa dan dagingnya dikenal memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan, terlebih jika ditambahkan dengan rempah-rempah.
“Fungsi rempahnya banyak sekali terutama untuk batu ginjal, diabetes, darah tinggi, asam lambung juga bagus, dan tentunya untuk kebugaran,” jelas Zainuri. *adi
Komentar