Tingkat Keterisian Isoter di Denpasar Menurun
Dari Total 1.469 Bed, Saat Ini Hanya Terisi 488 Orang
DENPASAR, NusaBali
Tingkat hunian isolasi terpusat (Isoter) di Kota Denpasar semakin menurun menyusul kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar semakin melandai.
Data hingga, Minggu (5/9) dari total 1.469 bed di tempat isoter yang terisi saat ini masih sebanyak 33,20 persen atau 488 orang pasien. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat diwawancarai di Pemkot Denpasar, Senin (6/9). Menurut Dewa Rai, menurunnya tingkat keterisian bed di tempat isoter karena tingkat kasus positif harian di Kota Denpasar juga melandai dan terus menurun.
Tingkat Keterisian 9 lokasi isoter, yakni di Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat (Bapelkesmas) dari total 56 bed masih terisi 5 pasien, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali dari 117 bed yang masih terisi 11 pasien. Salah satu hotel di Jalan Veteran dari kapasitas 122 bed masih terisi 12 pasien, salah satu hotel di Kuta dari 199 bed masih tersisa 66 pasien.
Salah satu hotel di Desa Sidakarya, Denpasar Selatan total 184 bed masih terisi 3 pasien. Isoter Werdhapura Sanur, Denpasar Selatan dari 85 bed yang terisi 17 pasien. "Berikutnya Salah satu hotel di Jalan Cokroaminoto kapasitas 112 bed terisi 51 pasien, salah satu hotel di Sanur, Denpasar Selatan kapasitas 350 bed terisi 198 pasien, dan salah satu hotel di Sanur kapasitas 244 bed terisi 125 pasien," jelasnya.
Dari tingkat keterisian tersebut, jika salah satu hotel sudah tidak ditempati pasien Covid-19 lagi alias kosong, maka kerjasama di hotel tersebut akan dihentikan dan akan dipindahkan ke tempat isoter yang memiliki kapasitas memadai.
"Karena kasus berkurang dan semakin melandai. Nantinya akan difokuskan ke 2-3 hotel yang kapasitasnya lebih besar. Sehingga trennya semakin menurun. Namun, ketika meningkat lagi tidak menutup kemungkinan jika diperlukan akan kembali lagi kerjasama," ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar ini. Rencana pengurangan tempat isoter tersebut selain karena kasus melandai, juga untuk mengurangi beban anggaran dan tenaga dari Pemkot Denpasar. Dewa Rai berharap, kasus di Kota Denpasar tidak kembali meningkat sehingga pengurangan bisa terus dilakukan agar operasional lebih diringankan. *mis
Komentar